Antares saat ini sedang berjalan pulang menuju kostnya dengan jalan yang cukup lambat "huh! Capek pen turu lagian kenapa coba ni kaki lemes bener hah....... Dah lah mending istirahat bentar" Antares mengeluh saat kakinya yang mulai lelah dan berjalan sangat lambat lalu memutuskan untuk duduk
"Capek Cok mau rebahan bentar lagian ni jalan sepi udah kaya gak ada penghuninya lagi" ucap Antares lalu langsung merebahkan tubuhnya diatas jalan njayy kalo ada truk mah auto pindah alam lagi emang yah kalau mau cape gak tau tempat
"Kalo terlindas truk mati gak yah? Ya mati lah bego banget si, tapi ntar malah mati dua kali dah lah mati dua kali pun jadi mending tidur" gumam Antares lalu memejamkan matanya
Baru saja 5 menit Antares tidur dijalan sudah hampir terlindas oleh dua motor yang sedang melaju kencang untung saja saat melihat ada orang yang sedang tidurang dijalan mereka langsung memperlambat laju motor merek Adan berhenti untuk melihat Antares
"Dia mati?" Tanya orang pertama
"Tidak diamasih hidup buktinya dia masih bernafas" kata orang kedua
"Apa pingsan? Tabrak lari atau tidur?" Tanya orang pertama beruntun
"Kenapa kau menanyakannya padaku lebih baik kita bawa ke mansion Daddy lagi pula semua orang ada disana" ucap orang kedua
"Ayo kita bawa dia, sekalian kita minta adopsi" saran orang pertama
"Adopsi? Heh! Kalau dia punya keluarga bagaimana lagian opa tak akan setuju orang asing masuk ke mansion miliknya" sinis orang kedua
"Kalau menurutku pasti opa mau lihatlah wajahnya yang seperti bayi aku yakin opa akan menerimanya" ucap orang pertama
"Yah benar juga baiklah kita akan membawanya tapi bagaimana caranya?" Bingung orang kedua saat menyadari mereka hanya membawa motor
"CK tinggal telfon trus minta kirimin mobil trus suruh bodyguard papa bawa ni motor gitu aja ribet" sinis orang pertama
"Aelah bang gitu aja marah kata uncle muthu jangan marah marah nanti cepat tua" ucap orang kedua sambil menahan tawanya saat melihat wajah kesal orang pertama
"Bacot cepat telfon aja Jan malah debat" kesal orang pertama
"Sabar bang sabar ini juga udah di chat kok katanya otw lima menit lagi sampai tunggu aja" ucap orang kedua
"Hah..... Mending duduk aja dari pada berdiri kek gini" ucap orang pertama lalu duduk di samping Antares
"Ok, tapi ini dia sebenarnya pingsan apa tidur atau kena musibah atau...." Ucapan orang kedua terpotong oleh orang pertama
"Banyak banget atau atau nya" sinis orang pertama
"Iya deh, btw dia manis yah rasanya gue pen gigit pipinya apalagi pipinya kenyel gini ugh imut bangettt siii" gemas orang kedua sambil mencubit cubit pipi Antares
"Jangan dicubit nanti dia bangun kita bisa gagal menculiknya" ucap orang pertama
"Eh- jadi ni anak kita culik gitu tapi kan kita cuman nolongin tapi emang si rencana awalnya gue pen nyulik trus simpan di apartemen gue tapi sayangnya gak jadi mending di adopsi aja kalo diculik nanti bisa dipenjara kalau dipenjara nanti gak ada hp trus nanti...." Ucap orang kedua terpotong saat orang pertama kembali menyela
"El!! Bisakah kau berhenti memikirkan kemungkinan kemungkinan aneh itu dan juga kita tidak bisa seenaknya mengadopsi orang apalagi anak kecil bisa bisa keluarganya marah" ucap orang pertama tegas
"Tapi gimana kalau dia udah gak punya keluarga atau dia dibuang karna lihat dia bahkan tidur dijalan seperti tidak punya rumah dan bahkan dia Masi memakai seragam sekolahnya" ucap orang kedua sambil menunjuk dan memperhatikan Antares
"Hmm ya tapi jujur saja aku seperti pernah melihat anak ini disekolah dan juga lihat kita satu sekolah dia bersekolah di sekolah Daddy" orang pertama baru sadar saat melihat dengan jelas wajah Antares
"Ah ya benar dia bersekolah disekolahnya Daddy jadi anggap saja kita mengenalnya lalu jadikan keluarga" ucap orang kedua
"Yah terserahlah tapi kita juga harus menyelidiki latar belakangnya aku tak mau ada anak bermasalah dikeluarga kita lagi pula kita belum tau sifatnya" ucap orang pertama
"Hmm itu harus hah..... Aku juga mau tidur, Al bangunkan aku saat mobilnya tiba" ucap orang kedua lalu ikut tidur disamping Antares
"Yah terserah lah" pasrah orang pertama sambil melihat kelangit "semoga saja dia diterima jujur aku ingin adik imut tidak seperti yang selalu bersamaku muka datar tapi kelakuan kaya orgil" batin orang pertama lalu memperhatikan Antares dan orang kedua
~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Engghh..." Suara lenguhan itu berasal dari bibir mungil seseorang yang tengah bergelung didalam selimutnya dan langsung membuka selimut yang menutup sebagian wajahnya karna lemas
"Anjir gue dimana Cok" kaget orang itu yang tidak lain adalah Antares yang baru saja sadar bahwa ia tidak berada dikostnya
"Perasaan kemaren gue tidur ditengah jalan lah ini malah di kasur mana empuk banget lagi beda jauh sama kasur gue yang keras kek batu tapi ini dimana Weh ni kamar bahkan lebih luas dari pada kost gue" bingung Antares saat melihat keseluruhan kamar yang tengah ia tempati ini
"Gue diculik yah tapi penculinya elit banget pake disediain kasur segala biasanya kan kalo penculikan itu dikurung di gudang atau ruang bawah tanah gitu lah ini dikamar elit banget si" gumam Antares sambil tersenyum miris saat tau dirinya entah diculik atau bagaimana
"Gak ada orang kah biasanya kalau mau nyulik itu pasti ada yang jagain satu orang nah kalau targetnya dah bangun baru di eee diapain gue belum berpengalaman diculik" fikir Antares
"Ini juga baju gue udah ditukar aja siapa lagi yang nukar kaga ada kerjaaan banget tapi ngerisi kalau ditukar semua apa gue cek dulu mana tau tubuh gue udah di pegang pegang lagi ihhh najis bat kalau udah" ucap Antares lalu melihat keseluru badanya lalu menghela nafas berat
"Oh tuhan setidaknya kasi satu mahluk hidup kek disini bosen gue ini juga mau nanya gue dimana kesiapa coba mana ni kamar agak gelap lagi hah.... Padahal gue dulu mafia tapi pas pindah tubuh langsung ngikut ke sifat ni tubuh dan lagi pake phobia gelap segala, CK cape dah mending turu lagi" ucap Antares lalu kembali menyelimuti dirinya dan tidur kembali tapi baru saja dia memejamkan matanya terdengar suara pintu yang dibuka
Ceklekk
Suara pintu yang dibuka Antares yang mendengar itu langsung membuka selimutnya dan melihat pelaku yang membuka pintu kamar itu bersama dua orang disampingnya dan saat melihat orang itu Antares langsung mendatarkan raut wajahnya
"Udah bangun dek Giman tidurnya nyenyak kan?" Tanya orang itu
"Owh ternyata dia toh orangnya tapi siapa dua laginya?" Batin Antares
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ANTARES
Teen FictionSeorang remaja bernama Antares Lalizer Zadier berusia 18 tahun yang sudah tidak memiliki orang tua lagi, Semenjak orang tua nya meninggal Antares mulai meneruskan perusahaan ayah dan ibu nya begitu pula dengan dunia bawah sang ayah. Antares di kenal...