05

1K 98 2
                                    

Sama sekali tidak terlihat titik terang

*
*
*
*
*

[Normal p.o.v]

Rin pulang ke rumah sambil berlari dan bergegas masuk.

"Tadaima"
"Okaeri Rin"
Rin kaget mendengar suara itu.
Rin melihat ke arah sumber suara di dapur.

"Kaa-san?"
"Hnn?" Gumam Lily,ibu Rin.
"Kapan datang?"
"Baru saja"
Rin hanya ber-ohh ria. Dan segera naik ke kamarnya. Ia dan Lily memang tidak begitu akrab sejak ibunya itu sibuk bekerja.

Rin langsung menjatuhkan badannya di kasur miliknya yang empuk.
Dan tiba tiba tiba histeris sendiri.

"Len no baka!baka!bakaa!!" Teriak Rin di bantalnya.
Rin memegang Jidatnya yang tercemari oleh Len itu.

[Flashback]

"Mulai sekarang bersiaplah rahasiamu terbongkar oleh ku, Kagami Len." Kata Rin sambil menjitak kepala Len pelan.

Cup

"Arigatou Rin"

Len mencium jidat Rin sekilas lalu tersenyum hangat.
Rin terdiam, mencoba berpikir.
'Len tadi menciumku jidatku,

Cium?
Cium??
CIUM?!'

Rin langsung terbelalak wajahnya merah sempurna, dan langsung mengambil langkah menjauh dari Len.
Len tampak bingung.

Rin memegangi jidatnya itu lalu berteriak kesal. "LEN NO BAKAA!!!"
Dan bergegas kabur pulang, meninggalkan Len dengan wajah penuh tanda tanya.
*
*
*
Mengingat hal itu, Rin makin kesal.
"Ukh! Dasar Playboy! Aku tidak peduliii!" Gumam Rin kesal.

Rin beranjak menuju lemarinya dan berganti baju. Sekarang ia menggunakan t-shirt kuning dan hotpants warna oranye.

Setelah berganti baju Rin menatap kaca besar di kamarnya. Lalu liontin yang terpantul di cerminnya menarik perhatiannya.

Ia berjalan menuju meja rias dan mengambil liontin itu. Menggenggamnya kuat. Ia memejamkan mata dan menggumamkan sesuatu.

Liontin itu ia coba kenakan di lehernya. "Apa kugunakan saja ini ke sekolah besok?" Gumam Rin sambil memegang-megang liontin itu.
Lalu, Rin melepas liontin itu dan meletakkannya kembali.

"Rin! Waktunya makan malam!" Teriak Lily dari bawah.
"Baik Kaa-san!" Rin bergegas turun ke meja makan.

*
*
*
*
*





[Hokkaido, 16 Agustus 2013
07.00 am]

"Ohayou Rin-chan!"
Rin berbalik dan tersenyum semangat.
"Ohayou!"
"Hari ini kau datang pagi Rin"
"Ahahaha cuma kebutulan kok"

Sesuatu yang berada di leher Rin menarik perhatian Miku.
"Wahh Liontin antik yang bagus!" Sahut Miku sambil tersenyum manis.
"Ah ini? Hehehe ini barang berharga bagiku." Jawab Rin dengan rona merah di pipinya.
"Apa itu pemberian seseorang?siapa dia?" Tanya Miku sambil meletakan tasnya di kursinya.
"Ini pemberian dari temanku, L--"

"Ohayou Miku!" Potong Len tiba tiba. "Ohayou mo, Len" Jawab Miku dengan senyum merona.
"Ah, Ohayou Rin"
"O-oha.." Jawab Rin gugup.

Rin menelan ludahnya kasar. Sikap Len tempo hari membuatnya gugup habis habisan.
"L-Len, so-soal kemarin--"
Sebelum selesai tiba-tiba Len memanggil seseorang diluar. Lalu, menghampiri orang itu.

[Rin p.o.v]

Aku hanya terdiam melihat hal itu dari kaca, Len bersama seorang perempuan, ya seorang gadis cantik. Saat aku mempertajam penglihatanku. Aku tersadar. Bukankah itu--

"Rin!"
Tiba-tiba Len mengagetkanku dengan menggebrak meja.
"Apa sih! Ngagetin aja!" Kataku kesal.
"A-aku.."
"Apa?"
"Aku menemukan sahabat kecilku!" Seru Len senang.
*
*
*
*

Hah?

Siapa yang kau maksud,Len

****************

Note: maaf chapter ini pendek yaaa
Ditunggu kritik saran dan vomentnya yaa :3

ChildHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang