14 [END]

1.4K 109 8
                                    





Sudah dua minggu sejak pernyataan Rin kepada Len. Dan Len masih belum bisa melupakannya.

"Daisuki yo, Len."

Wajah Len memerah padam. Ia mengacak ngacak rambutnya gusar.
Lalu menenggelamkan wajahnya pada bantal.

"Arrrgggghhhhh"

[Len pov]

Sial. Aku seneng parah.
Kenapa rasanya seseneng ini deh. Padahal aku juga sudah punya Gumi.

Kulirik kotak pemberian Rin tadi.
Kira-kira apa isinya ya? Aku tidak berani membukanyaaa.

Akupun bangkit. Aku tidak boleh seperti ini. Aku punya Gumi. Aku tidak boleh menduakannya.

Kuputuskan untuk pergi ke rumah Gumi. Ku ambil jaket dan celana jeans ku dan langsung berangkat.

Skip

Entah kenapa aku merasa kalau harus membawa kotak dari Rin itu. Dan sekarang lagi-lagi Rin membuatku penasaran.

Kenapa wajahnya seperti itu? Apa maksudnya 'sampai sekarang'? Memangnya dulu dia menyukaiku?

Aku ingat Rin adalah teman kecilku. Tapi aku tak ingat pernah melakukan sesuatu padanya hingga dia suka padaku. Ahh aku tak mengerti.

Rumah Gumi sudah terlihat di depan. Aku dapat melihat Gumi sedang berjalan keluar. Sebaiknya aku menyapanya.

"Gu--"

Kata kataku terhenti saat sosok hijau satu lagi keluar dari rumah Gumi dengan senyuman, Gumiya.

Kuputuskan untuk bersembunyi di balik tiang listrik di samping rumahnya untuk melihat mereka.

[Normal pov]

Sementara Len bersembunyi, Gumi dan Gumiya sedang tertawa bersama.

"Aku pulang dulu ya, Megpoid-san."
Gumi hanya terdiam.

Saat Gumiya hendak membuka pagar, Gumi memeluknya dari belakang. Gumiya terkejut, begitupula Len.

"Me-Meg--"

"Jangan pergi." Kata Gumi.

"Kumohon tetaplah disisiku." Katanya lagi.

Mendengarnya Gumiya hanya terdiam.

"Aku tidak bisa."

"Kenapa?! Apa karena aku berpacaran dengan Len?! Aku tidak peduli dengannya lagi. Aku hanya ingin dirimu!" Teriak Gumi dengan tangisan.

Hati Len terasa mencelos keluar dari tempatnya. Apa maksudnya barusan itu?

Gumiya hanya diam, ia tidak berminat menjawab.

"Kau tau aku melakukannya karena si Rin menyebalkan itu. Ia merebut semuanya dariku. Bahkan dirimu. Mengapa kau tidak mengerti betapa aku mencintaimu.."

Gumi terduduk lemas sambil menangis.

Gumiya akhirnya angkat bicara,"Aku tidak bisa. Bagaimana aku bisa bersama orang yang telah menyakiti orang yang berharga bagiku."

Len terkejut. 'Apa ia menyukai Rin?' Batin Len.

Gumi memandang Gumiya tidak percaya.

"Apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanku..?" Isak Gumi.

Gumiya melirik ke arah Len.

"Kurasa kau harus meminta maaf pada Len, karena dia mendengar semuanya."

ChildHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang