11

1K 88 4
                                    






Rin terpaku melihat pemandangan dihadapannya.  Len dan Gumi yang tengah berpautan. ((A/n: iykwim hohoho))

"Rin-chann!" Miku menutup mata Rin sambil memeluknya.
"Gomen Ri-Rin-chan.." pilu Miku.

Dua sosok yang tengah berpautan tadi menghentikan aktifitasnya.

Len Terkejut melihat Rin dan Miku yang tengah berdiri di depan pintu.

"R-Rin?"
Len berusaha berjalan mendekati Rin.
"Aku bisa jelaskan Rin"

Rin yang dipeluk Miku, melepas pelukan itu dengan pelan. Miku berusaha melihat wajah Rin.
"R-Rin-chan? Kau mau kemana?"

Rin hanya menjawab.
"Te-tentu saja mau ke-keluar kan?"
Mendengar suara Rin, Miku menjadi takut.

Rin pun berlalu, dan Len berusaha mengejar Rin.

"R-Rin tunggu--"

Tetapi Miku menghalangi jalan Len.

PLAK

Tamparan keras menghantam pipi Len.

Gumi yang sedari tadi diam langsung berlari merangkul Len.
"Apa yang kau lakukan?!"

Tubuh Miku bergetar.
"Doushite Len..? Doushite.."

Len hanya memegang pipinya yang terasa sakit.

"Kukira kau bisa mengembalikannya. Aku menunggu mu selama 10 tahun ini, aku bahkan ingat semuanya Len. Setelah kau pergi, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuknya! Dan sekarang kau membuatnya seperti dulu lagi!! APA KAU LUPA JANJIMU?!"

Miku berteriak histeris sambil menangis. Meluapkan semua perasaanya.

Len mengernyit, mencoba mengingat semuanya.

"Percuma kau mengingatnya Len, sudah terlambat..."

"Walaupun telat, aku akan tetap mengejarnya."
Len berlari keluar mencari Rin.

Sementara Miku menatap perempuan di hadapannya.
"Belum puas juga kau?!"

Perempuan itu hanya tersenyum menyebalkan.
"Masih belum~"

Skip

Len berusaha mencari Rin di sekolah, tapi nihil. Pasti Rin pergi keluar sekolah.

Di persimpangan, Len melihat Rin yang tengah berjalan sempoyongan.

"Rin!"

Rin menoleh ke arah Len dengan tatapan kosog dan berkata,
"Siapa kau?"

Len terkejut. Ia meraih bahu Rin dan mengguncangkannya.
"Jangan bercanda Rin!"

 Rin terbelalak, rautnya berubah menjadi ketakutan. Ia pun berlari menjauhi Len sekencang yang ia bisa.

Tapi tetap saja Len lebih bisa menyamai langkah Rin.

"Dengarkan aku Rin!" Len menarik lengan Rin.
Dengan cepat Rin menepis lengan Len.

"Pergi kau pergi!!" Rin meracau bagai orang tidak waras.

Len terkejut melihatnya.

Rin mundur dan terus mundur dengan napas yang sangat tidak beraturan dan meracau terus.
"Pergi kau! Pergiiiii!!"

Lampu hijau menyala. Dan Rin tetap mundur.

"Rin! Awas!"

TINNNNNN

"AMBULANCE! CEPAT PANGGIL AMBULANCE!"

************************************

Len mengerjapkan matanya berat.
 "Ini dimana?"

ChildHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang