10

969 91 7
                                    

Hai haii author balik lagi~ udah lama ga update.. baru dapet ide lagi huhuhu*nangis bombay* un sebentar lagi.. jadi makin sibuk hiks. Tapi author bakal berusaha tuntasin cerita satu ini! Vomet kalian adalah semangat author(;v;) jadi keep voment kawanddd~






Sementara itu Len dan Gumi...

[Normal pov]

Gumi terus menarik Len dengan cepat ke barisan depan.

'L-lah? Kenapa lengan satu lagiku ringan?'
Dengan cepat Len menoleh ke arah belakang.
Len berhenti tiba-tiba.
'R-rin?!' Batin Len lagi dengan panik.

Gumi yang sadar Len berhenti, dengan tidak sabar berkata, " Ada apa sih Lenny, kita hampir sampai!"

Len langsung melepas genggaman tangan Gumi. "Maaf, aku harus mencari Rin. Kau duluan saja."
Gumi terdiam melihat ekspresi Len barusan, ekspresi yang tidak biasa Len tunjukkan, takut, panik, dan khawatir.
Lenpun pergi meninggalkan Gumi dalam diam.

Gumi menggertakan giginya.

"Apa-apaan ekspresimu barusan..."

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Len berusaha menerobos kumpulan orang orang yang berdesakan itu.
"Rin!! Dimana kau?!" Teriak Len keras.
Tapi ia tidak mendengar jawaban apapun

[Rin pov]

Ah! Aku mendengar suara Len. Dia mencariku?
Aku bergegas bangun dan menerobos orang orang ini. Keringat dingin membasahi pelipisku, tubuhku bergetar hebat. Aku terlalu lemah sekarang.

Secara tidak sengaja aku melihat rambut Len yang tengah melawan arus gerombolan orang ini.

Aku langsung mencoba menerobos orang orang ini lagi.
"L-Len!" Dengan suara bergetar aku mencoba mengulurkan tanganku pada Len.

[Normal pov]

Teriakan Rin berhasil membuat Len menemukannya.
"Rin!" Len pun mempercepat gerakannya untuk meraih tangan Rin yang terjulur.
'Ha-hampir sampaiii' batin Len dengan keringat bercucuran.

Saat Len hampir menggapai Rin. Seseorang menyenggol bahu Rin dan membuatnya tergelincir.

"L-Len!"
Rin berusaha menggapai Len.

GREP

Hangat dan sakit. Itu yang Rin rasakan.
Rasanya punggungnya menghantam pagar.

Rinpun membuka matanya dan mendapati Len dan dirinya yang tengah berpelukan di belakang kerumunan orang tadi.

Wajah Rin bersemu sempurna. Ia berusaha mengingat kejadian tadi.

Ia ingat Len menggapai pucuk kepalanya dan mendorongnya kebelakang sambil memeluk Rin.

Len langsung menatap Rin. "Rin?! Daijoubu?!" Len tampak panik.
Rin hanya mengangguk polos.

"Yokattaa~" Len menghela napas lega.

Rin memperhatikan baju Len yang kotor akan tanah dan debu.
Rin mencengkram baju Len. "Untuk apa aku melakukan ini Len? Lihat bajumu jadi kotor.." suaranya terdengar bergetar.

"Itu bukan masalah Rin. Yang penting sekarang aku menemukanmu." Len mengistirahatkan kepalanya di pundak Rin.

Rin akhirnya tidak tahan lagi. Ia menangis tubuhnya ikut bergetar.
"A-aku takut Len...." tangisnya.

Lenpun tersenyum. "Aku disini Rin.." sambil mengelus rambut Rin.


Tanpa mereka sadari seseorang memperhatikan mereka dengan senyuman mengerikan.
"Ahh~ tampaknya kagamine satu ini sudah belebihan ya~" ia mengambil kameranya sambil tertawa licik.

JEPRET

"Ini akan menjadi sebuah tontonan seru~"

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

[Hokkaido, 9 januari 2014]

[Rin pov]

Hari ini aku sampai di sekolah cukup siang. Ini semua karena aku bergadang bermain otome game samalam.(a/n: diambil dari realiti author;v;)

Saat sampai di koridor sekolah. Semua orang menatapku dengan pandangan sinis dan jijik.

Aku hanya menatap mereka bingung. Tidak biasanya mereka seperti itu.

"Ah~ itu si Kagamine Rin..." kata salah seorang siswi dan jika aku tidak salah, dia menggunakan nada mengejek.

Akupun menoleh. "Ohayou~" sapaku biasa, dengan senyuman manis.

Siswi itu dengan temannya malah menertawaiku kecil. "Cih, masih saja bertingkah sok manis. Dasar murahan." Mereka menatapku jijik dan berlalu.

Déja vu.

Aku terdiam. Shock.
Ja-jangan bilang....
Aku bergegas menuju mading, bahkan aku berlari.
Semua orang menatapku dengan berbagai macam wajah. Ada yang menatapku jijik, marah, jengkel, bahkan iba.

Kumohon...jangan....jangan terulang...

Sesampainya di depan mading. Semua orang yang tengah menatapnya langsung memberiku jalan.

Aku melihat fotoku dan Len berpelukan terpajang dengan manis disana. Terlihat tulisan yang menuliskan.

Rin Kagamine, siswi populer, cantik,manis,dan pintar ternyata hanya seorang gadis murahan.
Ia memeluk Kagami Len saat tahun baru. Padahal Megpoid Gumi awalnya sedang bersama Kagami Len awalnya.
Bukankah sudah jelas? Kagamine yang kalian kenal hanya seorang perempuan murahan ulung.
Awas kekasih kalian direbutnya,lho~ HAHAHAH.


Begitulah yang tertulis di samping foto itu.

[Normal pov]

Rin langsung tertunduk lemas. Badannya bergetar ketakutan.

Tidak ia sadari seseorang menepuk bahunya.

"R-Rin-chan.." Parau sosok di belakangnya yang ternyata Miku.

Rin menoleh ke arah Miku.

Miku terkejut bukan main melihat ekspresi Rin.
Ekspresi ketakutan, sedih, kesal, kacau sekali.

Rin langsung berlari pergi meninggalkan kerumunan itu.

Mikupun mengejar Rin yang berlari.

Rin berlari tanpa arah tujuan. Ia hanya ingin tempat yang tenang. Dan hanya satu tempat yang terpikirkan olehnya.





Tepat seperti dugaan Miku, Rin berlari menuju atap.

'Ti-tidakkk jangan Rinn jangan ke atapp!' Batin Miku keras.

Rin berlari dan sekarang ia berdiri di depan pintu atap. Napasnya tidak beraturan.
'Ck, apa-apaan ini. Aku baru berlari sejauh ini.'

"Rin-chan!"
Rin menoleh, ia melihat Miku yang ternyata sedari tadi mengejarnya.

"Miku, maaf tapi aku ingin sendiri dulu saat ini.. jadi kumohon.."
Rin sudah bersiap membuka kenop pintu itu.

"R-Rin jangan buka pintu itu!"

Terlambat, Rin telah membuka pintu itu dan menghadap ke atap.

"Memangnya kenap---"

kata kata Rin terhenti ketika melihat pemandangan di depannya.

Miku segera menghampiri Rin dengan tangisan.

"Ti-tidak mungkin----"
"Yamette, Rin-channn!"
"Len...."

[Tbc]

A/n : hahahah banyak banget pergantian pov nya yaa.semoga kalian gak bingung dehh:'

Keep voment kawandd~

ChildHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang