07

956 94 1
                                    

"Menjauh Len! Menjauh dariku kupe-- Kyaaaaa!"

"R-RIN!"

*
*
*
*
*
*

Akibat Rin yang terus menjauhi jarak dengan Len. Rin tersandung kerikil yang cukup besar dan terguling ke bawah (a/n: harap bayangkan sendiri=w=).

"Kyaaa!"

Len dengan reflek berusaha mengejar Rin yang terus berguling itu. Tapi, terlambat sudah.

Byuur! *(sfx: kecebur)

Berakhir dengan Rin yang tercebur ke dalam sungai. Beruntung sungai itu tidak dalam.

"Ittai" Ringis Rin.

"R-Rin! Daijoubou?!" Tanya Len khawatir.

"Iee, daijoubu desu." Jawab Rin singkat dan dingin.

Rin langsung beranjak bangun dan bermaksud untuk segera pergi.

Tapi Len langsung mencekal tangan Rin.

"Hoi Rin! Kau itu basah kuyup! Nanti kau bisa kena flu!"

"Bukan urusanmu."

"Tentu saja urusanku. Kau itu temanku, Rin! Wajar saja aku khawatir padamu Rin. Harusnya kau berterima kasih, aku sudah mau memperhatikanmu!" Kali ini Len sudah sangat kesal dengan sikap Rin yang tidak jelas ini.

"Hah?teman?terima kasih?" Gumam Rin kecil dengan nada meremehkan.

"Aku tidak memintamu un--"

Lagi lagi Len memutar tubuh Rin dengan paksa agar menghadapnya.

Setelah menghadap Len, Rin langsung menepis tangan Len.

"Sebenarnya apa yang terjadi sih, Rin? Jelaskan padaku!"

Rin menghela napas berat. "Sudahlah Len, sekarang anggap saja kita hanya teman yang kebetulan sekelas." Tutur Rin penuh penekanan

Len tercengang. "Ma-maksudmu Rin?"

"Yaa, kita tetap berteman, sebagai teman sekelas. Lupakan saja apa yang pernah kukatakan dulu Len. Lagipula Gumi akan memenuhi harimu sebentar lagi."

Len hanya terdiam, dengan tatapan wajah tak percaya.

Rin berusaha mencari liontinnya untuk menenangkan diri.

Tapi, dirinya langsung terbelalak dan panik. Dia mencari ke semua kantung seragamnya. Tapi hasilnya nihil.

Len melihat Rin yang sedang panik sendiri menaikkan sebelah alisnya.
"Mencari apa Rin?"

Rin langsung merangkak dan meraba semua rumput di sekitarnya berusaha menemukan barang pentingnya tersebut.

Rin menatap Len dengan wajah berkaca kaca. Len menjadi panik dan langsung ikut mencari.

"A-apa yang kau cari Rin?"
"Liontinku..liontinku hilang..."
"Liontin?" Gumam Len kecil.

Lalu, Len berusaha mencari di tepi sungai, sementara Rin mencoba mencari di tempat lebih tinggi.

Len melihat sebuah liontin tersangkut di antara batu batuan.

"Ah!! Ketemu Rin!!" Seru Len.
Rin langsung terlonjak.

"Benarkah?!Dimana Len!" Rin berlari dan lagi lagi hampir tersandung.

"Ck. Hati-hati,Rin."
Rin mengabaikan Len dan langsung mengambil Liontinnya dari Len. Dan menggenggamnya erat.

"Yokatta nee.." Rin menangis senang.
Len yang melihat itu tersenyum senang juga. Lalu menepuk kepala Rin pelan.

"Sudah jangan cengeng."

Rin bersemu, lalu hanya mengangguk.

Len memerhatikan Rin yang sedang mengenakan liontinnya lagi.

Dan saat itu juga Len terkejut.

"R-Rin?"
"Nani?"

Len menelan ludahnya kasar.

"Da-darimana kau dapatkan liontin itu?"
"Sahabat kecilku. Kenapa?"
"Aku seperti pernah lihat. Boleh aku pinjam?"

Rin tertegun. 'Apa ini sebuah pertanda?' Batin Rin heboh.

Rinpun melepas liontinnya ragu dan memberikannya pada Len.

Len pun melihat dengan seksama liontin itu.

Sekilas, rekaman rekaman ingatan terputar dalam otaknya. Bagai film tua.

Lenpun menggenggam erat liontin itu dan memejamkan mata. Berusaha menguak semua masa lalunya.

Memori demi memori saat kecilnya terputar dengan sempurna walau dengan cepat. Tapi menampilkan sosok yang ia cari selama ini, dengan jelas.

Len langsung membelalakan matanya.

"Douishite?" Tanya Rin gugup.











******************

A/n : maaff kali ini updatenya cuma sedikit (;_;) keep voment!



ChildHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang