27. END.

545 9 0
                                        


                   @savikawina_487

15 tahun kemudian....
Wulan dan gus azzam sudah menganggap Laila sebagai anak mereka sendiri. Ya Laila adalah putri dari pasangan suami istri yang meninggal kecelakaan 15 tahun yang lalu.

Kini Laila berusia 15 tahun, sedangkan kedua kakak tirinya sekarang berusia 17 tahun.

"Mii, Laila pergi dulu yaa" teriak Laila dari ruang tamu sedangkan wulan berada di dapur.

Wulan berjalan keruang tamu menyusuli Laila yang sedang bersiap siap.
"Kamu mau pergi kemana nak?" Tanya wulan duduk disampingnya.

"Laila mau jalan sama temen umii" ucapnya.

"Nanti pulangnya jangan malem malem yaa" ucap wulan.

"Siap umii" tangan Laila terangkat kejidatnya seperti memberi hormat kepada wulan.

Laila memeluk sang umi erat.
"Mi, Laila sayanggggg banget sama umi"

"Iya sayang, umi jugaa sayangggg banget sama kamu, kamu jangan jadi anak yang nakal ya, jangan suka ngelawan sama orang tua" nasehat wulan.

"Iya insyaallah umi, yaudah kalau begitu Laila pamit dulu ya umi, assalamualaikum" salam Laila dan pergi setelah mencium tangan wulan.

"Ya Allah malang sekali nasip kamu nak,  anak sebaik kamu tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua kamu, tapi tidak apa, umi akan menjadi orang tua kamu yang baik dan memberikan kasih sayang seperti orang tua kamu" celetuk wulan dan sedikit meneteskan air mata.

"Selamat pagi umii ku yang cantik dan mempesonaaaa" seorang gadis yang sangat cantik dengan baju gamis nya sedang menuruni anak tangga dan menghampiri sang umi.

"Selamat pagi sang putri" jawab wulan juga menggoda putri nya.

"Is umi apaan sih" rengek arsyi.

"Arsyi sayang, Abang kamu kemana?"

"Itu dia umi, tadi abang arsya keluar dijemput temennya umi, tapi sebelum pergi dia selalu gangguin arsyi, arsyi nggak mau digangguin Mulu umi" adu arsyi.

"Kalian ini, selalu aja berantem" wulan menggelengkan kepala dan beranjak pergi meninggalkan arsyi sendiri di ruang tamu.

"Iih umi nggak asik, main pergi pergi aja" ucap arsyi melipat kedua tangannya diatas dada.

Sebentar lagi waktunya makan, dan wulan sedang merapikan meja makan yang cukup berantakan.

Setelah selesai dengan hal itu, wulan memanggil arsyi untuk makan siang ini.
"Arsyii"

"Arsyiii" teriak wulan.

"Iya umii, arsyii datang nii" teriaknya juga dan menuju dapur.

Sesampainya arsyi diruang makan, baru saja ia akan duduk namun dicekal oleh kata kata dari wulan.

"Eits, mau ngapain" tunjuk wulan.

"Mau makan lh umi, arsyi laper nih"

"Eh eh, panggil abi kamu dulu baru makan" perintah wulan.

"Panggil aja lah umi, arsyi udah laper banget" alasannya.

"Cepet panggil atau nggak umi kasih makan kamu" ancam wulan.

"Iss umii, nggak adil" arsyi pergi dengan menghentakkan kakinya, melihat kekesalan arsyi, wulan tertawa menang.

Arsyi datang dengan abinya, ia melihat uminya yang sedang tertawa kepadanya.

"Seneng kan umii"

"Yaa seneng lah, makasih ya anak umi yang cantik" godanya.

"Iya sama sama umi ku cantik dan menakutkan" balas arsyi.

Mereka semua tertawa, dan tadi hanya cuma bercanda.

Tamat...!
Begitulah akhir dari cerita ini, saya mohon maaf jika ada kata dalam cerita ini yang kurang bermanfaat bagi pembaca, dan mohon dimaafkan.

Jangan lupa mampir juga ke cerita ku yang kedua yaa, judulnya dijodohkan dengan gus tampan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my Gus my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang