00. prolog

879 35 2
                                    

Tau cerita ini dari siapa? Jawab ya ⬇️⬇️

Beranda Au Instagram.

Dari Wattpad langsung.

~~

Ini cerita versi Wattpad dengan Au Instagram berbeda ya. Di Instagram hanya potongan-potongan chat biasa saja dan di Wattpad lengkap dengan narasi. Jadi gak usah tanya-tanya lagi, kenapa berbeda.

Sebelum membaca follow akun ini dulu untuk menghargai usaha penulis. Dan juga follow akun-akun dibawah ini ya, siapa tahu saja ingin berteman;

Instagram: @hellypotter_
TikTok: helly_potter_

Terimakasih
Selamat membaca

~~~~~~~

00.prolog

Sebuah mobil box baru saja terparkir didepan Panti Asuhan Harapan kasih. Kedatangannya itu disambut dengan baik oleh pengurus bahkan beberapa orang yang menyaksikan di panti.

Ini bukan kali pertama, tapi satu bulan sekali kehadirannya tersebut.

"Selamat datang Mas Heksa dan Mas Ando." Ucap Bu Anin selaku pengurus panti menyambut kedatangan dua laki-laki itu.

"Apa kabar Bu Anin?" Sapa Ando dengan sopan.

"Alhamdulillah baik."

"Alhamdulillah. Oh iya, kami datang kesini lagi ingin memberikan sedikit Donasi dari anak-anak kantor untuk anak-anak panti." Ucap Ando menjelaskannya kepada Bu Anin.

"Wah, saya sangat berterimakasih sekali kalau begitu. Pasti anak-anak juga sangat senang." Ucap Bu Anin ikut merasakan senang.

"Ini termasuk program bersama di kantor. Kita sepakat mengadakan Donasi bagi siapapun yang berminat sehabis tanggal gajian Bu. Tolong diterima dengan baik pemberian kami, meskipun hanya satu bulan sekali ya." Jelas Ando.

"Pasti Mas Ando, ibu sangat merasa senang karena telah dibantu oleh kalian. Terimakasih banyak ya. Semoga rezeki kalian dan anak kantor semakin lancar dan berkah selalu ya."

"Aamin." Jawab Ando dan Heksa bersamaan.

"Keluarin sa." Suruh Ando kepada Heksa.

Heksa mengangguk lalu membuka pintu box mobil tersebut. Mereka membawa banyak makanan dan keperluan lain untuk anak panti.

"Tolong bantuin Mas Heksa, Masya. Ibu ada urusan sebentar dengan Mas Ando." Tutur Bu Anin dianggukan sopan dengan Masya.

Masya menghampiri Heksa yang akan mengangkat box container seorang diri, tapi sepertinya itu berat sehingga Masya akhirnya membantu Heksa.

"Biar Masya bantu mas." Ucap Masya tiba-tiba membuat Heksa menoleh kearahnya.

"Iya." Jawab Heksa lalu mereka mengangkat bersama box itu masuk kedalam panti.

Hingga beberapa menit selesai, Masya menyodorkan air mineral kepada Heksa yang duduk dikursi menunggu Ando. Heksa menoleh kearah Masya.

"Buat Kamu."

"Terimakasih." Ucap Heksa dengan menerima pemberian Masya. Masya menganggukan kepalanya.

"Hey, kenapa nangis sayang?" Masya menghampiri anak panti berusia tiga tahun yang menangis berdiri di pintu. Heksa melihat perlakuan gadis itu.

"Jangan nangis ya, Akila minta apa?" Tanya Masya menggendong anak kecil itu dan mengusap air matanya.

"Mainan kila diambil kakak Eca hikss hikss..." ucap anak kecil itu dengan menangis sesenggukan. Masya melihat kearah anak kecil bernama Eca yang sedang bermain bersama teman-temannya dengan menggunakan mainan milik Akila.

"Udah ya jangan nangis. Akila main sama kak Masya aja ya." Tutur Masya dianggukan oleh Akila.

Masya tersenyum menurunkan anak kecil itu. Masya menarik box container bersisi mainan anak-anak disana. Mereka bermain bermacam jenis Barbie pemberian orang-orang bahkan mainan lain yang terpenting Akila tidak menangis lagi. Sebelum Akila, Masya memang sering bermain bersama anak-anak panti yang lain karena tugasnya memang membantu ibu Anin untuk merawat adik-adiknya karena berhubung Masya sudah dewasa.

"Ratu Akila jangan menangis, nanti Barbie ikut menangis." Ucap Masya seraya menirukan suara anak kecil dengan menggerakkan satu Barbienya dihadapan Akila.

"Akila gak nangis kok." Jawab Akila membuat Masya tersenyum.

"Nanti Barbie beliin es krim ya, tapi Ratu Akila harus bermain dulu sama Barbie." Ucap Masya lagi dan Akila menganggukan kepalanya membuat Masya terlihat senang karena berhasil membuat Akila bahagia.

"Ucapkan terimaksih dulu sama kak Masya, dia yang akan membantu Barbie membelikan es krim." Ucap Masya lagi dengan terkekeh pelan.

Akila melihat kearah Masya, membuat Masya terdiam sejenak. "Terimakasih kak Masya."

Masya mengusap kepala Akila dengan sayang. Wajah anak itu membuat dirinya teringat akan masa kecilnya, dimana rasanya sangat sakit tidak memiliki orang tua, padahal dirinya sangat membutuhkan orang tuanya.

"Sama-sama sayang." Balas Akila dan langsung memeluk Akila dengan sayang.

Dilain sisi, seorang laki-laki tersenyum merasa tersentuh melihat keharmonisan gadis itu dengan anak kecil tersebut. Sampai dirinya tidak sadar jika seorang temannya duduk disampingnya tanpa menyapa.

"Astagfirullah Ando. Ngagetin tau gak!" Kesal Heksa.

"Liatin apa nih?" Tanya Ando penasaran.

"Gak. Udah belum? Ayo kita pulang udah sore." Ajak Heksa terlihat gugup.

Ando melirik kearah Masya. "Oh liatin gadis itu ya?"

"Apaan sih, orang tadi gue lihatin anak-anak." Jawab Heksa berbohong.

"Cantik juga ya si Masya. Boleh kali gue dapetin dia. Mau pdkt ah, siapa tahu aja bisa gue nikahin." Cibir Ando. Dengan reflek Heksa menahan tangan Ando.

"Gue yang akan nikahin dia."

~~~~~~

Nextpart

Terimakasih sudah membaca Part pertama cerita ini. Semoga terhibur dan dapat dimengerti ya.

GAME OVER [Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang