Setelah melakukan malam yang panjang bersama istri. Heksa sama sekali tidak bersemangat kerja dan ingin terus didekat Masya. Rasanya dia tidak ingin jauh-jauh dari Masya ingin terus memeluknya setiap saat. Apalagi jika membayangkan Masya benar-benar hamil karena peristiwa semalam.
Ando melirik Heksa dengan begitu heran. Lelaki itu melihat leader perusahaan yang sedang menjelaskan pekerjaan diruang meeting dengan serius, tapi entah mengapa Heksa beberapa kali senyum-senyum.
"Lo kesambet ya?" Bisik Ando sontak membuat Heksa terkejut.
"Apaan sih! Kaget tau." Desis Heksa membuat Ando terpelongo.
"Beneran gila nih bocah. Udah senyum-senyum sendiri daritadi lagi." Ando benar-benar takut akan itu.
Heksa menghela nafasnya pelan. "Gue tuh lagi membayangkan perkataan lo waktu itu."
"Yang mana?" Tanya Ando dengan lirih karena mereka sedang melaksanakan meeting.
"Kalo istri kita hamil terus lahiran bareng kayaknya seru." Ungkap Heksa membuat Ando seketika tersenyum.
"Jadi sekarang Masya lagi bunting?" Tanya Ando penasaran.
"Gak." Balas Heksa singkat tapi mampu membuat Ando seketika terdiam.
"Gue kan lagi ngebayangin doang." Imbuh Heksa dan Ando menghela nafasnya panjang mencoba bersabar menghadapi tingkah laku Heksa yang sedikit gila.
"Kalo begitu ngapain bilang. Halu aja sendiri." Cibir Ando dengan raut wajah kesal.
"Eh, tapi Doain ya, gue lagi proses nih." Ucap Heksa sontak membuat Ando menoleh kembali kearahnya.
"Buset. Gue tahu nih, gue tahu. Lo pasti semalam habis ibadah kan sama Masya? Makannya sampai sekarang lo masih terangsang membayangkan bersama dia terus?" Tebak Ando membuat Heksa membelalak pasalnya beberapa orang melihat kearahnya karena perkataan Ando cukup keras.
"Jangan keras-keras ngomongnya bego." Kesal Heksa.
"Habis buat anak kan lo?" Tanya Ando lagi kali ini berbicara lirih dan polosnya lagi Heksa malah menganggukan kepalanya.
"WAH GILA! LO BENER-BENER UDAH DEWASA SEKARANG HEKSA!!"
Heksa melotot saat suara Ando berhasil membuat semua orang bahkan leadernya melihat kearahnya dengan terdiam. Ando meringis tanpa dosa.
"Good Job bro." Bisik Ando dengan mengacungkan jempolnya padahal tatapan leadernya begitu menakutkan kearah mereka.
"Heksa dan Ando tolong jelaskan mengenai sistem kerja yang baik diperusahaan serta cara mengatasi kerugian yang terjadi dimasa yang akan datang, sekarang!" Suruh seorang petinggi itu.
Heksa menggertak memejamkan matanya mencoba menahan kesabarannya. "Ando sialan."
*****
Sesudah meeting penting di perusahaannya dan Heksa menjadi juru bicara diantara pekerja lainnya. Kini dia berada di kantin duduk seraya memakan bekal yang diberikan istrinya. Dia juga selalu mendapatkan pesan dari Masya disaat jam istirahat, dimana gadis itu memberikan list jajanan yang harus Heksa beli pada hari ini.
Heksa tertawa pelan, karena Masya menginginkan makanan yang membuatnya cukup frustasi.
"Dimana yang jual kue rangi." Gumam Heksa merasa frustasi.
"Woy bro?" Seketika Ando datang menghampiri meja Heksa. Heksa memutarkan bola matanya malas masih terasa kesal dengan Ando, karena Heksa mendapatkan hukuman.
"Makasih ya tadi lo udah mewakili gue untuk jadi juru bicara meeting hari ini." Ucap Ando merasa bangga dengan Heksa.
"Itu karena lo gak bisa jelasin apapun didepan orang-orang." Cibir Heksa dan Ando meringis tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAME OVER [Karyakarsa]
RomanceCerita sudah di pindahkan di Karyakarsa dengan judul yang sama!! Cinta antara istri dan seorang ibu Heksa Rahardian adalah seorang laki-laki yang mempunyai tanggung jawab besar dimasa hidupnya. Dirinya adalah tulang punggung keluarganya setelah kep...