3. Bersama teman

211 9 9
                                    

Tidak ada yang lebih indah dari kecantikan dalam hati.

•Heksa Rahardian

~~~~~

Cahaya matahari menyelundup masuk melalui jendela yang terbuka itu, membuat seorang laki-laki merasa terganggu dan akhirnya terbangun dari tidurnya. Ia menguap beberapa kali seraya merenggangkan otot-ototnya.

"Kemana Masya?" Gumamnya karena tidak melihat sang istri didekatnya.

Heksa bangkit dan bergegas keluar kamar dengan raut wajah acak-acakan. Senyuman manis itu terpancar saat dirinya menuruni tangga seraya mencium aroma masakan yang berasal dari dapur.

"Masak apa nih?" Sapa Heksa membuat Masya menoleh kearahnya.

"Masak opor ayam." Jawab Masya dengan masih mengaduk makanannya.

"Hemm, pasti enak masakan istri aku." Sanjung Heksa seraya memeluk Masya dari belakang.

"Geli mas."

Heksa mengernyit melepaskan pelukannya. "Kenapa? Kan aku suami kamu."

"Masya belum terbiasa aja." Jawab Masya membuat Heksa menghela nafasnya dan kembali memeluk Masya.

"Sekarang dibiasain ya. Masa suaminya gak boleh nyentuh istrinya sih." Tutur Heksa.

"Itu tandanya Masya benar-benar menjaga diri Masya dari seorang laki-laki yang bukan muhrimnya." Jawab Masya seenaknya.

"Tapi kan kita sudah menikah, aku sudah jadi muhrim kamu."

Masya menganggukan kepalanya. "Iya tau, tapi Mas Heksa juga jangan seenaknya sama Masya ya, apalagi menyentuh Masya karena nafsu saja."

"Iya sayang, aku akan menghiraukan semua nafsu ku kecuali jika diizinkan." Jawab Heksa membuat Masya meliriknya. Heksa terkekeh sejenak, lalu mengusap rambut Masya.

"Bercanda. Udah cepat masaknya, aku sudah lapar." Ucap Heksa lalu bersiap duduk di kursi makan menunggu makanan disiapkan oleh Masya.

Masya dengan bergegas mematikan kompornya dan menghidangkan makanannya untuk Heksa dan juga dirinya. Dia duduk disamping Heksa dan memperhatikan suaminya yang akan melahap makanannya.

"Gimana? Enak?" Tanya Masya penasaran.

"Ini mah masakan bunda saja kalah." Sanjung Heksa membuat Masya tersenyum bahagia.

"Alhamdulilah kalo Mas Heksa suka."

"Beruntung banget aku dapetin istri kaya kamu yang bisa masak, sholehah, tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki lain." Takjub Heksa seraya mengusap kepala Masya dengan sayang.

"Mungkin ini doa mas Heksa." Jawab Masya dianggukan oleh Heksa seraya tersenyum.

"Sesudah makan ikut aku kerumah temanku ya. Saat dia menikah aku gak datang ke acaranya, dan kemarin saat kita menikah dia juga tidak datang. Aku takut dia marah dan dendam." Ucap Heksa dianggukan oleh Masya.

"Iya mas."

"Yaudah lanjutin makannya. Kalo kamu gak makan, aku yang akan Habisin ini semua." Ujar Heksa membuat Masya terkekeh.

****

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Heksa dan Masya bersalaman dengan sopan kepada seorang laki-laki dan seorang perempuan yang menyambut kedatangan mereka dengan manis.

"Wih, kita kedatangan pengantin baru nih." Takjub Ando kepada Heksa dan Masya.

"Kalian juga pengantin baru." Balas Heksa karena benar temannya itu sama-sama baru menikah dan hanya berbeda satu bulan saja dengan Ando.

GAME OVER [Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang