(3) Komitmen Untuk Menjaga🩺

1K 96 12
                                    

Sementara hari semakin siang, suasana di luar tetap mendung, dengan udara sejuk yang masih terasa meski gerimis telah berhenti. Di tengah-tengah cuaca yang sejuk ini, Jevian menghabiskan waktu di perpustakaan setelah selesai kuliah jam pertama. Bagi Jevian, perpustakaan adalah tempat yang penuh ketenangan, sebuah pelarian dari kebisingan dan hiruk-pikuk kampus.

Dengan sebuah buku terbuka di hadapannya, Jevian tenggelam dalam dunia pengetahuan yang dikandung oleh halaman-halaman buku tersebut. Meskipun di era digital ini banyak yang lebih memilih akses informasi secara online, Jevian masih setia pada aroma kertas dan suara lembut halaman yang berlipat. Ketenangan yang ditawarkan oleh perpustakaan adalah sesuatu yang sangat berharga baginya.

Namun, suasana tenang ini sedikit terganggu oleh getaran ponselnya. Sebuah pesan dari Nathan, sepupunya yang dikenal cukup posesif, mengalihkan perhatiannya. Nathan bertanya tentang keberadaan Jevian saat ini, membuat Jevian merasa sedikit kesal dengan interupsi tersebut. Dengan cepat, ia membalas pesan singkat bahwa ia sedang berada di perpustakaan.

Jevian lebih memilih untuk meminimalisir percakapan dengan sepupunya, karena ia ingin tetap fokus pada buku dan melanjutkan menikmati ketenangan perpustakaan. Ia kembali mengatur jaketnya yang semakin rapat di tubuh, mencoba melawan dingin yang menjalar melalui udara dingin yang dipancarkan oleh AC perpustakaan. Tubuh Jevian yang sensitif terhadap suhu dingin membuat tangannya sedikit gemetar saat ia membalik halaman, menambah rasa dingin yang sudah cukup mengganggu kenyamanannya.

Walaupun ada beberapa mahasiswa. lain di perpustakaan, Jevian memilih untuk tetap sendiri, menikmati keheningan dan kedamaian. Karakter introvertnya menjadikannya lebih suka berdiam diri dan tenggelam dalam buku daripada berinteraksi dengan orang lain. Dia berusaha keras untuk tetap fokus, meneguk setiap informasi dari buku sambil terus berusaha mengabaikan dingin yang meresap.

Tak lama setelah Jevian kembali menyelam dalam dunia buku, tiga mahasiswa lain memasuki perpustakaan dengan langkah yang cukup berisik. Mereka adalah Nathan, sepupu Jevian yang tidak pernah jauh dari kepedulian, serta dua sahabatnya, Hiandra dan Reynaldi. Tujuan mereka jelas, yaitu mencari Jevian dan mengganggu ketenangan yang selama ini menjadi milik Jevian. Dengan kehadiran mereka, suasana tenang yang dinikmati Jevian mulai memudar, digantikan oleh intrik dan interaksi yang tak terhindarkan. Nathan, Hiandra, dan Reynaldi memasuki perpustakaan dengan semangat yang tinggi, meskipun tujuan mereka tidak sejalan dengan aktivitas yang biasanya dilakukan di sana. Mereka tidak memiliki minat yang sama dengan Jevian dalam hal membaca buku, tetapi mereka menghormati minat dan kebiasaan Jevian yang memang sangat suka membaca buku di ruang perpustakaan.

Dengan langkah yang agak ceroboh, mereka memulai pencarian mereka, berharap untuk menemukan Jevian yang mungkin tenggelam dalam dunia pengetahuan di salah satu sudut perpustakaan. Walaupun terdapat beberapa mahasiswa lain yang juga tengah berada di perpustakaan, pandangan mereka tetap fokus pada pencarian Jevian.

Namun, Jevian tetap tidak terganggu oleh kehadiran mereka. Ia tetap duduk di sudut perpustakaan dengan buku-buku yang tersusun rapi di depannya. Ia tenggelam dalam dunia pikirannya yang penuh dengan pengetahuan dan imajinasi. Baginya, suara langkah kaki teman-temannya tidak mampu mengganggu kedamaian batinnya yang tenggelam dalam bacaan.

Reynaldi, yang tajam perhatiannya, dengan cepat melihat Jevian di sudut perpustakaan. Tanpa ragu, ia memberi tahu Nathan dan Hiandra di mana Jevian berada. Dengan cepat, mereka pun bergegas mendekati Jevian.

Setelah tiba di depan Jevian, sepupu dan kedua sahabatnya itu langsung memandangnya dengan ekspresi campuran antara kekhawatiran dan kemarahan. Nathan, yang memang dikenal posesif terhadap Jevian, tidak bisa menahan diri untuk langsung menyalahkan sepupunya tersebut karena telah datang ke perpustakaan tanpa memberitahunya lebih dulu.

JEVNATHAN || JENO × JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang