Di sebuah ruangan bedah yang steril dan terang benderang, cahaya alami memasuki ruangan melalui jendela yang terbuka lebar. Meskipun tidak ada operasi yang sedang berlangsung, tetapi cahaya dari lampu langit-langit memberikan pencahayaan yang cukup untuk menjaga ruangan tetap terang. Dinding putih bersih mencerminkan kesan kesucian dan ketertiban yang diperlukan dalam setiap prosedur medis yang dilakukan di sana. Ruangan ini adalah tempat di mana kehidupan dan kematian saling bergantung pada kemampuan dan keahlian seorang dokter.
Di tengah ruangan, terdapat seorang pria paruh baya yang duduk sendirian di atas kursi, terlihat tenggelam dalam pikirannya sendiri. Pria itu adalah Davian, seorang ahli bedah yang telah berdedikasi bertahun-tahun dalam dunia medis. Wajahnya yang tenang mencerminkan pengalaman dan kebijaksanaan yang dimilikinya.
Davian tengah duduk di depan meja kerjanya yang dipenuhi dengan berkas-berkas medis, buku-buku referensi, dan peralatan bedah yang terorganisir dengan rapi. Di hadapannya, terdapat gambaran detail dari rencana operasi yang akan dilakukannya esok hari. Dengan mata yang cermat, ia memeriksa setiap detail prosedur tersebut, memastikan bahwa tidak ada ruang untuk kesalahan.
Sementara itu, pikirannya melayang jauh, terhanyut dalam lamunan tentang pasien-pasien yang pernah ia rawat dan tantangan-tantangan yang telah ia hadapi selama bertahun-tahun sebagai seorang dokter bedah. Di sudut ruangan, terdapat rak buku yang dipenuhi dengan foto-foto keluarga dan kenang-kenangan dari perjalanan hidupnya.
Dalam kesendirian di ruangan itu, Davian merenung tentang makna sebenarnya dari profesi yang ia geluti. Ia merenung tentang tanggung jawab besar yang ia emban setiap kali ia memasuki ruang operasi, tentang harapan dan kepercayaan yang dipasang oleh setiap pasien dan keluarganya padanya.
Saat Davian tenggelam dalam lamunannya, bayangan tentang putra bungsunya, yakni Jevian, muncul di benaknya. Kenangan akan masa-masa sulit saat Jevian menjalani pengobatan penyakit jantungnya di Singapura menyelinap masuk ke dalam pikirannya. Perasaan trauma yang mendalam melanda Davian, mengingat betapa hancurnya saat ia nyaris kehilangan putranya.
Davian masih jelas ingat betapa beratnya saat Jevian dinyatakan meninggal, seolah dunia ini runtuh di hadapannya. Rasanya tak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan anak sendiri. Meskipun kemudian Jevian berhasil diselamatkan, tetapi bekas luka itu tak pernah benar-benar sembuh.
Setiap kali Davian mengingat peristiwa itu, rasa sedih dan kehilangan kembali menyergapnya, membawanya ke dalam pusaran emosi yang mendalam. Ia berdoa agar Jevian selalu diberikan perlindungan dan kesehatan yang baik, dan bersyukur atas keajaiban yang telah mengembalikan putranya ke pelukannya.
Namun, Davian juga sadar bahwa pengalaman tersebut telah membentuknya menjadi seorang dokter yang lebih baik. Keterlibatannya secara pribadi dalam perjuangan melawan penyakit dan kematian memberinya wawasan yang mendalam akan arti pentingnya setiap momen dalam kehidupan. Dan di dalam ruang operasi, ia membawa kekuatan dan tekad yang tak tergoyahkan, memastikan bahwa setiap pasien yang ia rawat mendapatkan perawatan terbaik yang ia mampu berikan.
Davian larut terus dalam lamunannya, terbawa jauh ke masa-masa yang penuh dengan cobaan dan keajaiban. Pikirannya semakin membawanya kembali ke saat-saat yang sulit, ketika Jevian hampir meninggalkannya untuk selamanya.
Flashback on :
Di sebuah rumah sakit di Singapura, ketika itu putra bungsunya, yaitu Jevian tengah terbaring lemah karena kondisi kritisnya. Dokter yang menangani Jevian di rumah sakit itu telah memberitahunya dan keluarganya bahwa Jevian membutuhkan transplantasi jantung segera untuk bertahan hidup. Namun, di tengah ketegangan itu, terungkaplah bahwa Elan, sahabat dekat Jevian yang sudah dianggap seperti kakak sendiri bagi Jevian, juga terkena penyakit yang sudah tak bisa disembuhkan, yaitu tumor otak.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVNATHAN || JENO × JAEMIN
Teen FictionDILARANG PLAGIAT !!! ❌ Bagi yang belum baca cerita "MY FAMILY MY DOCTOR", disarankan buat baca cerita itu dulu sampai selesai ya karena cerita ini lanjutan dari cerita itu👌🏻