︴40.Leta ︴

61 6 0
                                    


Happy reading

Sepulang dari sekolah, Sagara tak langsung pulang ke rumah, anak tengah dari Arga itu saat ini sedang berada di suatu taman. Bukan, bukan taman yang sering ia kunjungi untuk makan ice cream, tapi taman yang dulu sempat ia kunjungi setelah ia mengantarkan Dita ke Bandara Soekarno-hatta.

Ia duduk di bangku taman, melihat tidak banyak pengunjung di sana, ini bukan hari libur yang akan membuat taman itu menjadi ramai oleh pengunjung.

Pemuda berumur 17 tahun itu sedang melamun, dengan earphone yang sudah menyumpal sempurna di telinga nya, alunan musik itu dapat membuat pikiran laki-laki berinsial S ini menjadi lebih tenang.

Di tengah acara melamun nya, ia di kejut kan oleh kedatangan anak kecil yang berumur sekitaran 3 tahun. Lamunan Sagara buyar seketika, ia menoleh ke arah anak kecil perempuan yang sudah berada di depan kaki nya.

"Kakak, kok ke syini na sendili?" Tanya anak kecil perempuan itu yang rambut nya di kuncir dua oleh ibu nya, gaya bicara nya yang belum terlalu jelas itu terdengar lucu di telinga Sagara.

Sagara tersenyum manis, ia melepas earphone putih nya yang semula menyumpal telinga nya, "Iya, Kakak ke sini nya sendiri. Kamu ke sini nya sama siapa?" Tanya Sagara dengan badan yang ia codongkan ke depan dengan kedua lengan yang ia tumpu di atas kedua paha nya.

"Eum, Leta ke syini na sama Mama," Jawab anak kecil perempuan yang bernama Leta.

"Nama kamu Leta?" Tanya Sagara, anak kecik itu mengangguk "Aku nama na Leta, Kakak nama na sapa?"

"Nama Kakak, Sagara," Jawab Sagara dengan senyuman manis nya, "Sagala?" Leta memiringkan kepala nya bingung, Sagara mengangguk dengan senyuman nya yang tak luntur.

"Iya, nama Kakak, Sagara."

"Nama na kaya seligala, hihihi." Anak kecil itu tertawa kecil dengan kedua telapak tangan nya yang kecil itu menutupi bibir nya, Sagara ikut tertawa kecil juga.

"Sini, kamu duduk sebelah Kakak." Sagara menepuk bangku panjang yang sedang ia duduki, sebelah nya kosong.

Leta mengangguk, ia pun berusaha untuk naik ke atas bangku putih itu, "Duh, syusyah," Keluh nya, Sagara tertawa melihat tingkah lucu anak itu.

Sagara akhir nya pun membantu Leta untuk duduk di sebelah nya, "Makasyih Kakak Sagala." Leta tersenyum lebar, "Sama-sama."

"Kakak cuka es klim ndak?" Tanya Leta dengan kepala yang mendongak menatap Sagara, Sagara mengangguk "Kakak suka banget sama ice cream."

Merasa bahwa Leta seperti nya tidak akan nyaman jika terus mendongak untuk melihat nya, Laki-laki itu pun turun dari duduk nya dan berjongkok di depan Leta.

"Kok Kakak di depan aku?" Tanya Leta dengan muka kebingungan, "Ntar leher kamu sakit kalo dongak terus," Jawab Sagara.

Leta ber-oh ria, "Kakak mau es klim ndak? Leta bawa banyak es klim loh," Ujar nya dengan kedua tangan nya yang di lembai kan ke samping sambil berkata 'banyak'.

"Oh, ya?" Leta mengganguk, "Eum... Tapi gausah deh, Kak Sagara, kan, bisa beli sendiri. Ice cream nya buat Leta aja."

"Kak Sagala benelan ndak mau es klim na aku?" Tanya Leta dengan nada yang sedikit kecewa karena tawaran nya di tolak, "Iya, nanti kalo Kak Sagara makan ice cream nya Leta, nanti abis dong."

Leta menggeleng "Ndak, es klim na Leta kan ada banyak."

"Ada berapa, emang?" Tanya Sagara iseng.

"Ada..." Leta berfikir dengan jari telunjuk yang mengetuk dagu nya, Sagara menahan gemas kepada anak kecil yang di depan nya itu, normal ya jika gemas kepada balita, jangan mikir yang tidak-tidak kalian.

"Cepuluh!" Seru Leta dengan telapak tangan nya yang ia ulur kan ke depan untuk melihat nya sepuluh jari nya kepada Sagara.

"Wah, banyak sekali ice cream nya Leta," Ujar Sagara dengan nada yang membuat Leta tersenyum senang, "Iya, dong. Kan, yang beli Papa na Leta," Ucap Leta dengan nada sombong.

Sagara terkekeh gemas, "Papa Leta baik, ya?" Tanya Sagara, Leta mengangguk semangat "Papa Leta itu kaya supel hilo, baik anget," Jawab nya.

"Wah, keren banget, ya, Papa nya Leta." Leta mengangguk "Iya, dong, Papa, kan, Papa na Leta, jadi halus kelen."

"Kalo gak keren, berarti gak bisa jadi Papa nya Leta?" Tanya Sagara "Ndak papa, kalo ndak bisa kelen kaya Leta, nanti Leta ajarin supaya jadi kelen," Jawab nya dengan senyum manis.

"Lucu banget, sih, kamu," Puji Sagara dengan senyuman nya yang tak kalah lucu, "Hihihi, makasyih, Kakak. Kakak juga ucu, tau~ senuman na Kakak ucu, kalo kata Oma 'Indah' nama na."

Sagara yang di puji itu terkekeh, "Tapi, Leta, kamu emang nya gak di cariin sama Mama?" Tanya Sagara, Leta menggeleng "Kan, Leta udah ijin sama Mama," Jawab nya.

Mereka melanjutkan obrolan nya sampai ada Wanita yang berumur sekitaran 25 tahun menghampiri mereka berdua yang tengah asik berbincang, "Leta," Panggil Wanita itu, Sagara dan Leta otomatis menoleh ke arah sumber suara.

"Mama!" Seru Leta dengan senang kepada Wanita itu yang di ketahui adalah Ibu nya, "Leta, kok, jauh sekali sih main, nya?" Tanya Ibu Leta sambil menggendong anak perempuan nya.

Leta menampilkan cengiran nya sampai terlihat gigi putih susu nya yang berderet dengan rapih tanpa ada yang terlihat rusak, "Leta, Kakak ini siapa? Kok seperti nya Leta asik sekali mengobrol dengan Kakak ini?" Tanya Ibu Leta kepada anak nya yang sedang berada di gendongan nya.

"Kakak ini nama na Kak Sagala, Ma. Kakak na baik tau, mau ngobol sama aku, jadi na aku ndak sendilian," Jawab Leta, Ibu Leta ber-oh ria.

Wanita itu beralih menatap ke arah Sagara, "Makasih, ya, udah mau nemenin dan nge ladenin omongan nya Leta. Maaf kalo Leta ngomong nya tidak jelas, dia masih umur 3 tahun," Ucap Ibu Leta, "Oh, Gapapa, tante, saya juga tadi memang lagi tidak sibuk, jadi pas Leta datengin saya, saya langsung ajak dia ngobrol. Kalo masalah bicara nya yang belum jelas, itu gapapa tante, wajar, Leta masih umur 3 tahun." Sagara menarik kedua sudut bibir nya saat menjawab ucapan dari Wanita di depan nya itu.

"Terima kasih, ya, Sagara." Wanita itu sedikit membungkuk-an badan nya sambil mengucapkan terima kasih, "Ah, sama-sama, Tante." Sagara juga menjadi reflek sedikit membungkuk-an badan nya ke depan.

"Kalo gitu, Tante sama Leta pulang dulu, ya."

"Iya, Tante, hati-hati di jalan."

Sagara melihat Wanita yang sedang menggendong anak kecil berumur 3 tahun itu menjauh, ke arah parkiran mobil.






-To be continued-





Eh udah nyampe chap 40 aja (ノ*>∀<)ノ♡, gak nyangka banget jujur 😭😭 makasih ya udah temenin Sagara sampai saat ini, huhuhuhuhu T-T

Jangan lupa vote ya!

Sagara Dan Luka nya [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang