◈41.Kabar Arga◈

70 6 0
                                    

Happy reading

Sepulang dari taman itu, Sagara langsung pergi ke dalam kamar nya. Cuaca hari ini sangat panas, jadi ia ingin merasakan suhu dingin dari air conditioner yang berada di kamar nya.

Sesampai nya di kamar, laki-laki itu langsung mencari remot berwarna putih di sekitar kamar nya.

Sudah 2 menit ia tidak menemukan benda putih si pengendali suhu air conditioner itu, alhasil ia menyeret kipas angin yang berada di ruang tengah ke dalam kamar nya dan memencet tombol dengan angka 1.

Ia merebahkan tubuh nya di atas ranjang milik Jevan, mata nya terpejam, berniat untuk pergi ke alam mimpi.

.


.


.


.

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB, Sagara terbangun dari tidur nya kala ia mendengar suara pintu kamar nya yang di buka, ia dapat melihat wajah lesu dari sang pemilik ranjang yang saat ini ia tempati.

Laki-laki itu mendudukan tubuh nya di pinggir ranjang, "Lesu banget muka nya, kenapa?" Tanya Sagara dengan mata yang masih setia memandangi sang adik kemana pun ia pergi.

"Gapapa, cape aja." Jevan mengambil 1 kaus berwarna putih dan celana panjang warna hitam, ia pun berjalan keluar kamar dan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di samping kamar nya.

Sagara mengangkat bahu nya, lalu pergi ke ruang tengah untuk menonton televisi, sudah lama benda elektronik itu tidak di nyalakan.

Bi Santi melihat Sagara berada di ruang tengah dengan televisi yang sudah menampilkan kartun 3 beruang yang selalu bersama itu, Bi Santi lantas memanggil pemuda itu, "Dek Saga, mau makan dulu? Bibi abis masak rendang."

Sagara mengalihkan pandangan nya, menatap Bi Santi yang sudah berdiri di sebelah sofa putih yang sedang ia duduki, pemuda itu tampak berfikir "Boleh deh, nanti Saga ambil sendiri," Jawab Sagara dengan nada santai.

"Baik kalo begitu, Bibi nyuci baju dulu, ya." Bi Santi langsung pergi menuju tempat yang biasa untuk menyuci, tempat itu berada di sebelah dapur.

Sagara bangkit dari duduk dan beralih ke arah dapur untuk mengambil makan siang.

Setelah piring bundar berwarna putih itu sudah terisi oleh banyak butiran nasi putih dan 2 potong daging rendang kecil yang di beri kuah berwarna merah kecoklatan.

Ia kembali duduk di atas sofa dan menikmati serial televisi yang sedari tadi ia saksikan.

Suara derap kaki menuruni anak tangga, membuat Sagara menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang turun, Jevan mendekat ke arah nya "Eh? Ada rendang?"

Sagara mengangguk, mulut nya ia gunakan untuk mengunyah daging rendang dan nasi putih yang barusan ia sendokan ke dalam mulut nya. Ekspresi Jevan langsung kembali cerah, ia dengan cepat berjalan ke dapur untuk mengambil makan nya.

Tak sampai 5 menit, Jevam sudah mendudukan bokong nya di atas lembut nya sofa sembari membawa piring budar putih di tangan nya, dengan daging rendang dan nasi yang sudah tersajika di atas piring putih itu, ia langsung melahap nya dengan nikmat.

Di tengah-tengah acara makan nya, Jevan jadi teringat dengan pesan yang dikirimkan oleh Arga melalui aplikasi hijau bernama whatsapp.

"Papa malam ini pulang," Ujar nya, Sagara yang sedang menggigit daging rendang pun lngsung menoleh ke arah Jevan, "Oh ya? Tumben, biasa nya gak pulang."

"Inget anak kali."

"Inget anak kok gak dari dulu."

"Shtt, dia gak pulang juga buat nafkahin kita."

Sagara Dan Luka nya [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang