乁⁠ 46.Ketahuan ⁠ㄏ

108 10 0
                                    

HAPPY READING-!!

Sagara baru saja sampai di rumah nya dengan selamat, memasuki bangunan putih itu dan di sambut hangat oleh Bi Santi, "Dek Saga habis dari mana?" tanya Bi Santi dengan nada khawatir, "Habis dari luar, Bi."

"Tadi Bapak pulang, Dek, nyariin Dek Saga," ujar Bi Santi dengan nada khawatir, "Terus Bi Santi jawab apa?" tanya Sagara, "Bibi bilang kalo Dek Saga lagi motoran keliling sekitaran sini," jawab Bi Santi.

Sagara menghela nafas lega, "Makasih ya, Bi." Bi Santi tersenyum dan mengusap pelan lengan pemuda di depan nya "Sama-sama, Dek."

"Kalo gitu Saga ke atas, ya, Bi." Sagara berjalan menjauh dari Bi Santi dan mulai menaiki satu persatu anak tangga.













































































































































Di sebuah ruangan, terlihat laki-laki berbadan besar dan tinggi yang sedang duduk santai di atas kursi hitam singgasana nya sembari memandang sebuah foto yang berada di ponsel nya, "Kamu ketahuan, Sagara."



























乁⁠ 乁⁠ -_- ⁠ㄏ ⁠ㄏ


Kantin sekolah yang sedang ramai terdapat dua perempuan yang selalu bersama kemana pun dan kapan pun, "Lu gak mau confess aja, Shan?" tanya Erina kepada teman nya yang sedang makan tempe goreng.

Shani tampak berfikir, "Gua belom berani, Rin, gua takut nya dia cuma anggap gua temen gimana?"

"Tapi perlakuan dia ke lu itu tuh udah bukan kaya temen lagi."

"Iya, tapi siapa tau dia cuma anggep gua sebagai adek nya? Inti nya, gua gak mau terlalu berharap lebih dulu."

"Ya, terserah lu dah, tapi kalo misal nya sampe terlambat gua gak mau urusin."

.

.

.

.

Suara dering ponsel menggema ke seluruh sudut bilik toilet sekolah, Sagara keluar dari bilik tersebut sembari melihat nama yang berderet di ponsel nya.

Jantung nya seketika berdegup kencang, rasa takut menguasai diri nya. Dengan keberanian yang hanya sedikit, jari jempol nya menggeser ikon hijau ke atas untuk menjawab panggilan suara itu.

"Ha-" belum sempat ia melanjutkan kalimatnya, suara dari seberang sana sudah lebih dulu memotong kalimat nya.

"Siapa cewek itu?" tanya seorang pria dengan suara yang mengintimidasi Sagara. Rasa takut yang ada di dalam jiwa lelaki itu kini kembali meningkat, ia tahu hal ini akan terjadi suatu saat, tetapi ia tidak menyangka akan terjadi saat ia masih berada di dalam lingkungan sekolah.

Sagara tidak menjawab pertanyaan dari pria itu, "Jawab, Sagara!" Arga semakin menaiki nada nya.

"I-itu gak sengaja ketemu, Pa, Sagara kemaren cuma pengen pergi sendiri," jawab Sagara dengan gugup, ia benar benar takut sekarang.

Sagara Dan Luka nya [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang