⑅2.Kehilangan Sementara⑅

508 34 0
                                    

-Happy Reading-

Sagara menatap diri nya dari pantulan cermin lalu melihat jam tangan yang sudah melingkar sempurna di pergelangan tangannya, jam menunjukan pukul enam pagi.

Sagara melihat Jevan yang masih tertidur di atas kasur nya, Sagara segera keluar dari kamar nya dan menghampiri sang ibu.

''Bun, ini kita doang kan yang berangkat?" Tanya Sagara, Dita yang sedang menarik koper nya menjadi menoleh ke arah Sagara "Iya sayang, kita berangkat nya pake taxi aja ya." Ucap Dita yang di balas anggukan oleh Sagara.

Kini kedua nya sudah berada di dalam taxi perjalanan menuju Bandara.

⑅⑅⑅⑅

Kini Dita dan Sagara sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, Sagara sedang duduk di atas kursi panjang bersama Dita "Bunda, kenapa Saga gak boleh ikut sama Bunda?" Tanya Sagara, Dita menatap anak nya dengan sedih, ia juga tidak ingin meninggalkan anak nya, "Bunda juga gak tau sayang, kamu harus nurut ya sama Papa, nanti kita bisa teleponan kok." Ucap Dita sambil mengelus kepala Sagara dengan lembut.

Sagara menatap ibu nya "Saga boleh ikut sama Bunda?" Tanya Sagara, Dita menatap mata anak nya itu lama lalu membawa kedalam dekapannya "Sagara harus nurut sama Papa, kalo Papa bilang nya Sagara ikut sama Papa, yaudah Saga ikut sama Papa, ok?" Ucap Dita yabg masih memeluk anak nya sambil mengelus kepala anak nya.

Sagara mengangguk kecil, Dita melepaskan pelukan nya "Mama janji bakal terus ngasih kabar ke Saga, nanti kita bakal teleponan tiap malem ya?" Ucap Dita sambil tersenyum manis ke arah Sagara, Sagara hanya menangguk lalu membalas senyuman ibu nya dengan senyuman manis nya itu.

Setelah hampir tiga puluh menit mereka menunggu, akhir nya Dita berangkat ke Jogja "Sagara, Bunda titip Jefran dan Jevan ya, kamu juga harus nurut sama Papa, kamu harus nurut juga sama Kak Jefran, kamu juga harus jadi kakak yang baik buat Jevan." Ucap Dita sambil memeluk erat Sagara "Nanti kalo udah ada waktu yang tepat, Bunda bakal jemput kamu dan pulang bareng ke Jogja, sehat-sehat ya Sagara, kamu harus jaga kesehatan." Ucap Dita, Sagara hanya mengangguk "Iya Bun, Bunda juga jaga kesehatan ya, nanti kita harus teleponan tiap malem ya, walaupun Bunda gak ada di samping Saga, tapi Bunda harus temenin Sagara tidur dengan suara bunda." Ucap Sagara.

Dita mengangguk lalu melepaskan pelukan kedua nya, Dita mengusap air mata Sagara dengan ibu jari nya "Yaudah, Bunda berangkat dulu ya." Ucap Dita dengan senyuman manis nya "Iya Bun, Hati hati ya, nanti kita ketemu lagi." Ucap Sagara dengan senyuman yang sangat manis.

Dita kini jalan menjauh dari Sagara, Sagara memudarkan senyumannya dan menundukan kepala nya.

Sagara kini lebih memilih untuk keluar dari Bandara, Sagara berjalan ke arah taman yang tak begitu jauh dari Bandara.

⑅⑅⑅⑅

Sagara kini sedang duduk di bangku taman dan menatap kosong ke arah depan, dia harus kehilangan ibu nya untuk sementara.

Sagara mengambil ponsel nya di kantong hoodie nya dan menghubungi temannya.

"Wey, napa Sag?" Tanya seseorang di seberang sana.

"Lu sibuk gak Rik?" Tanya Sagara.

"Sejak kapan seorang Riki Adithama sibuk? Ya enggak lah." Ucap seseorang di seberang sana yang bernama Riki.

Sagara Dan Luka nya [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang