sial?

4 0 0
                                    

"Hai, lu Kiera kan? Kenalin gue Susan. Salken ya."

Uluran tangan berada di samping Kiera namun tak di sambut sedikitpun gadis itu justru sibuk dengan tali sepatunya, wajahnya tertutup sebagian rambutnya yang terurai ke bawah.

Merasa malu uluran tangannya tak di gubris Susan menarik kembali tangannya dan dengan wajah sedikit kesal Susan, berusaha membuka suara lagi.

"Btw, gue juga suka dance lho. Lu mau kan ngajarin gue? Meskipun gue gak kayak cewe cewe lain sih, yang suka dance karena KPop. Tapi gue suka dance kok."

Susan mengerutkan keningnya saat Kiera tak kunjung menggubris nya ia mengepal tangan kesal hingga Oliv datang dan menepuk pundak Kiera membuat gadis itu langsung menoleh serta melepas sebelah earphone yang terpajang di telinganya.

Susan menampilkan raut wajah kesal dan nafas yang mulai berderu kasar.

"Kenapa liv?" Oliv tak menjawab ia justru menarik turun kan alis meminta Kiera melihat belakangnya.

Kiera menoleh tentu saja ia tidak tahu jika sejak tadi ada yang berdiri di sebelahnya. Kiera terbiasa mendengarkan musik dengan suara yang sedikit keras sebelum memulai latihan, untuk membuat tubuhnya terbiasa dengan musik dulu.

"Sorry, siapa ya? Dari tadi ngajak ngomong? Maaf banget gak tau..". Kiera tersenyum canggung merasa tidak enak.

Susan hanya menampilkan senyum terpaksa nya, ia berusaha tenang dia tidak boleh emosi demi nomer telfon Gala.

"Gue Susan, semoga kita bisa berteman dengan baik ya? Ajarin gue dance ya? Meskipun gue gak kaya cewe cewe lain yang suka k–"

"Kiera! Cepetan sini, ngobrol Mulu!" Teriak Oliv

"Iyaa iya bentar, eh Susan lanjut nanti ya.. salken juga!" Kiera membalas uluran tangan Susan selewat lalu pergi ke depan auditorium tanpa mendengarkan lanjutan omongan Susan.

"Eh i-iya.." Susan hanya bisa tersenyum pasrah setelah Kiera pergi ia menghempaskan tangannya yang tadi berjabatan dengan kesal, lalu ikut mengumpul dengan yang lain.

"Sialan!"

Oliv dan Bu ketu sudah berdiri di depan semua anggota dance dengan Kiera di tengah tengah mereka, dia apit oleh dua orang yang cukup tinggi membuat Kiera terlihat mungil tubuhnya yang pas-pasan terlihat kecil di antara ketua dance dan Oliv.

"Baik saya mulai pengumuman terlebih dahulu, hari ini adalah hari terakhir kita akan berkumpul sebagai satu unit penuh. Karena latihan seterusnya hanya bagi mereka yang nanti akan ikut lomba, tapi bukan berarti kalian harus berhenti atau malas malasan untuk dance. Ingat kalian punya pr selama latihan full unit libur, yaitu memperlancar gerakan yang sempat kita latih. Paham?!" Tegas Bu ketu.

Kiera tersenyum dan mengangguk, ia cukup ngefans pada Bu ketu pemilik nama Glora itu cukup tegas dalam hal memimpin ia memiliki Kharisma yang cukup kuat, Kiera terkadang kagum bagaimana ada perempuan se leader ia. Auranya kuat dan membuat semua orang patuh pada sekali perintah. Kiera selalu mau seperti itu.

"Kepada wakil saya Kiera, cepat beritahu mereka seperti apa latihan hari ini." Titah Glora, mau tak mau Kiera maju selangkah dan membuka suara.

Kiera berdehem untuk menghilangkan rasa canggung dan gemetar di suaranya.

"Baik, karena kalian tau ada dua unit untuk saat ini yaitu unit lomba dan non lomba oleh karena itu sistem latihan kita sekarang akan di bagi dua tim, tim lomba akan latihan di pojok kanan sementara sisanya di pojok kiri yang akan di pimpin oleh senior kalian lainnya, dan sepertinya tadi ada anak baru siapa namanya? Oh iya Susan, nah untuk Susan sendiri silahkan ikut dengan tim non lomba." Kata Kiera membuat Glora tersenyum bangga.

Will Never Be Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang