Acara Poto setelah penerimaan piala dan hadiah telah selesai semua peserta turun panggung berbagai ekspresi terlihat dari para peserta, mereka yang menang menampilkan wajah sumringah sementara mereka yang kalah hanya bisa tersenyum pasrah.
Kiera turun membawa sertifikat sementara piala di angkat oleh Oliv dan Glora. Baru menginjakan kaki dan hendak ke ruangan seseorang menghampiri Kiera, dengan blazer panjang dan baju kaos dengan kerah hingga menutupi leher Faris datang dengan seikat bunga di tangannya.
Ia berikan Bunga itu pada Kiera, "nih, congrast ya! Gue bangga sama elu.." ucapnya.
Kiera mematung memandang bunga di hadapannya Faris terkekeh melihat respon Kiera, ia memegang tangan Kiera agar menerima bunga darinya. Lalu mengelus puncak rambut Kiera.
"Lu keren!" Ucapnya lalu pergi ke arah Glora.
"Sini gue bantuin bawa, kita foto yuk di belakang."
Saat semuanya menjauh Kiera sadar dari lamunannya, ia melihat bunga di tangannya sangat cantik mawar pink yang masih segar dan beberapa bunga putih kecil di sekitarnya. Kiera tersenyum entahlah mungkinkah dirinya mulai bisa menerima bahwa ia sekarang dekat dengan Faris?
"Cantik banget bunganya.." ucapnya lalu menyusul yang lain.
Dari jarak yang tak begitu jauh Justin melihat itu semua dan ia merasa ada sesuatu yang berdenyut sakit di dalam dadanya serta ada rasa marah, cemburu? Katakanlah seperti itu karena itulah yang Justin rasakan.
Ia tak terima ada yang bisa membuat orang yang ia sukai tersenyum selain dirinya, terlebih itu Faris. Namun Justin tetep mengikuti yang lain kebelakang dan menyambut kemenangan sekolahnya.
Kiera melihat Justin dan tersenyum tipis pada pemuda itu lalu melakukan gerakan kecil menggunakan tangannya membuat Justin memperhatikan.
"Aku makan permennya, makasih ya."
Kiera mengucapkan itu menggunakan gerakan tangan sederhana, bukan bahasa isyarat tapi mampu membuat jantung Justin berdetak tak karuan.Bahkan saat ini Justin sedang memegang dadanya kedua pipinya memerah hingga ke telinga, ia berusaha tenang tapi tidak bisa dan akhirnya ia memutuskan lari ke toilet sementara Kiera heran melihat Justin yang langsung berbalik dan pergi setelah ia mengatakan itu.
Sesampainya di sana Justin segera masuk salah satu bilik ia kunci dirinya di sana.
"AAAA!! MAMAH!! KIERA SENYUM SAMA JUSTIN MAH!! MANIS BANGET YA ALLAH!! AAA GUE SENENG BANGETT!!"
Justin berteriak di dalam toilet dengan wajah yang sangat sangat bahagia, ia bahkan tak berhenti menyengir hingga keluar dari bilik. Beberapa orang yang ada di sana memandang nya aneh karena keluar toilet dengan wajah sumringah.
Justin memandang mereka, "saya lagi salting pak." Ucapnya sambil menaikan satu alisnya lalu pergi.
"FIKS gila sih," celetuk salah satu pemuda di toilet itu.
"Kasian mana masih muda," saut yang lainnya.
"Mukannya mah kek orang bener, ternyata bener bener." Lanjut yang lain.
Sementara yang di bicarakan sudah berjalan ke arah ruangan Kiera lagi dan senyumnya masih belum luntur, bahkan sekarang ia menyapa orang yang tak di kenalnya hingga beberapa orang berjalan menjauh. Karena Justin melakukan bow pada siapapun.
Jesa melihat kedatangan Justin langsung menghampirinya.
"Eh lu kemana aja dah, Kiera udah pulang sama Eyang nya. Lu gak ikut Poto deh, abis dari mana sih?!" Omel Jesa memukul kipas tangannya pada bahu Justin kesal.
"Gak papa gue gak ikut Poto, intinya hari ini gue lagi seneng. Gue traktir lu makan bakso yuk!" Justin menarik tangan Jesa.
"Eh, eh sabar anjir.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Never Be Together
Teen Fiction"aku tidak suka bertatapan, tapi jika dengan mu itu berbeda"-Gala "aku benci berpegangan tangan, tapi jika itu tanganmu tidak akan aku lepas."-Gala "aku tidak suka kebisingan, tapi jika itu suaramu aku suka.." - Gala 🌹🌷🌹 "Jangan mecintaiku atau k...