formulir

3 0 0
                                    

Libur dua hari di rumah terasa singkat di pakai rebahan dan bersantai waktu seakan mempercepat lajunya membuat libur terlewati begitu saja, tak ada waktu untuk mengeluh lagi mau bagaimana pun sekolah tetaplah sekolah tidak akan berubah menjadi rumah. Memasuki gerbang dengan senyuman Kiera berusaha meyakinkan dirinya bahwa hari ini akan cepat, semoga.

Baru memasuki lingkungan Kiera sudah di sambut dengan sapaan anak dari kelas lain meski hanya sekedar memanggil namanya atau tersenyum padanya, heran? Tentu mereka tak pernah melakukan itu padanya.

"Ada seleb baru nih, semangat ya.. bentar lagi lu bakal sering di sapa kayak gitu." Glora datang dari belakang menyenggol sedikit bahu Kiera, ia tersenyum dan berjalan dengan kedua tangan masuk ke saku celana.

Kiera menoleh dan tampak heran dengan pakaian Glora, ini masih hari Senin kenapa ia sudah pakai celana? Di timpa rok pula.

"Kak Glo,  kok pake celana kenapa? Ada jam olahraga hari ini?" Bingung Kiera.

"Itu mah emang konsep baju dia kayak gitu, gak usah di pikirin SSG aja.." Oliv menyaut dari sisi lain.

"SSG?"

"Suka-suka Glora," Kiera membulat mulutnya membentuk O besar.

"Glo ke ruang latihan dulu yu bentar, barang gue ada yang ketinggalan." Ajak Oliv, ia menarik tangan Glora dan pergi meninggalkan Kiera yang hampir sampai ke kelasnya.

"Bye Kiera!" Teriak ya di akhir.

"Bye juga!"

Melangkah mendekati pintu Kiera baru sadar sejak tadi ia tidak melihat keberadaan Jesa.

"Aneh banget rasanya gak denger dia teriak pagi-pagi." Gumamnya.

Klek

Duarr!!

"AAAA!!"

Suara tepuk tangan di sertai tawa menggema di seluruh ruangan kelas mereka bertepuk tangan karena berhasil mengerjai Kiera dan tertawa karena seluruh confetti menutupi wajah Kiera bahkan ada beberapa yang masuk ke mulut.

"Selamat datang princess!!" Oke sekarang Kiera tau siapa dalangnya.

"Justin, eluu!!!"

Mendengar teriakan Kiera Justin berlarian mengelilingi ruangan kelas berusaha menghindari Kiera yang siap menerkamnya.

"Sini gak?!!"

Bruk!

Justin membentuk benteng menggunakan meja membuat Kiera terbentur salah satunya, ia berusaha meraih Justin.

"Sini gak lu! Muka gue confetti semua!"

"Maaf Ra, kan ini juga mau ngerayain kemenangan elu kemarin.. selamat ya! Hehe." Justin berdiri dan menaruh mahkota mainan di atas kepala Kiera.

Gerakannya mampu membuat Kiera terdiam tangannya terulur menahan mahkota itu agar tidak jatuh.

"Udah yaa jangan marah lagi, gak sengaja sumpah Ra! Masa iya gue sengaja bikin jelek princess gue, iya gak?" Justin bertanya pada penghuni kelas.

"Bener Ra, gak usah marahin Justin mending kita Poto sekarang!" Ajak salah satu teman mereka.

Kiera menarik nafas berusaha tenang dan meninggal Justin di antara meja, ia berjalan mendekati teman-temannya dan menerima saat mereka memberikan selempang bertuliskan 'congratulation'.

Tak butuh waktu lama untuk berbaris rapih mereka semua tau tempat masing-masing dan menjadikan Kiera center  dengan berdiri di tengah dan memegang bunga, Justin berlari kecil serta  berdiri tepat di samping Kiera sesaat setelah menyalakan timer di kamer.

Will Never Be Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang