Kini Zalora sudah berada di rumahnya. Ia memandang langit malam dari jendela kamarnya.
"Rencana gue habis ini apa ya??"
"Pikirin nanti deh, sekarang gue mau perawatan dulu."
Zalora bergerak menuju meja rias disampingnya. Ia melihat kesekeliling meja hanya ada bedak baby dan satu lip balm.
"Hah!? Zalora ori cuma punya ini pantesan mukanya kusem gini gak pake skincare toh," sungut Zalora
"Oke udah gue putusin, langkah pertama adalah 'mempercantik' diri." tekad Zalora.
"Yang penting sekarang gue tidur dulu, ngantuk bestiee"
Ia berjalan kearah ranjang lalu merebahkan dirinya disana, ia pun segera tidur dan pergi ke alam mimpi.
****
Pagi hari
Tok..tok..tok
"Kakak ayo sarapan dulu, mama udah siapin," panggil mama
"Iya mah,"
Ceklek
"Pagi mama,"
"Pagi juga sayang, yuk ke meja makan." sahut mama
Zelinna mengangguk lalu turun ke lantai bawah bersama sang mama.
"Good pagi mama, kakak!" sapa Zayn dari tempat duduknya.
"Pagi juga sayang/dek," ucap Zelinna dan mama barengan.
Mereka berdua mulai duduk dan sarapan pun dimulai dengan di pimpin oleh sang kepala keluarga, bapak Hendra.
.
"Mah, aku besok boleh berangkat sekolah?" tanya zelinna pelan.
Mama Hani yang sedang membaca pesan dari grup sosial di ponsel berhenti sejenak lalu menengok ke Zelinna. Mama tersenyum lembut dengan punggung tangan yang mengelus surai hitam pendek milik sang putri di sampingnya.
"Tentu saja boleh sayang, tapi apa kamu sudah benar-benar sembuh? hm?" ujar mama Hani.
"Mama lihat akhir-akhir ini kamu banyak diam setelah sadar dari koma, kenapa? Sini cerita." sambungnya
"Aku baik-baik saja mah, tidak ada yang perlu dikawatirkan." balas Zelinna
"Kalo gitu besok aku berangkat seperti biasa kan? Aku sudah rindu kawanku mah," ujarnya dengan tatapan sendu.
"Yaudah besok kamu bisa langsung sekolah."
"Untuk peralatan sekolah yang kamu butuhkan nanti biar mama yang siapin, oke?" kata mama Hani. Zelinna mengangguk.
****
"Hoamm!"
Zalora terbangun dari tidurnya. Ia melangkah keluar kamar menuju kamar mandi didekat dapur.
Zalora masuk dan membasuh mukanya setelah itu kembali ke dapur.
"Diliat liat nggak ada bahan makanan buat dimasak ya? hm.. Minta tolong Dini aja deh," ujar Zalora pada diri sendiri.
Ia kembali kekamar untuk mengambil ponsel milik Zalora ori yang tak sengaja ditemukan Dini di laci bangku sekolahnya seminggu yang lalu.
To: Nandini
|Din temenin gue kepasar gue lupa jalannya.
Satu pesan terkirim hingga sepuluh menit kemudian Dini pun membalasnya.
From: Nandini
|Aduh bukannya aku teh tidak mau Ra, tapi aku teh masih di kelas..
Zalora mendengus sebal, "Gue lupa lagi kalo Dini masih di sekolah. Masa gue harus puasa sampe Dini kesini sih,"
Tring..
From: Nandini
|Pasar yang biasa kamu datengin teh tidak jauh dari rumah kamu Ra, aku kirim lokasinya ya
|Send location📍
"Yosh! Berangkat sekarang dah, sekalian keliling daerah sini." kata Zalora beraiap untuk keluar rumah.
Sesampainya dipasar.
"Ayo dibeli dibeli! Kaos oblong 100 ribu dapet lima ayo teteh a'a merapat!"
"Ikan nya teh! 10 ribu dapet setengah ayo para teteh merapat!"
"Sayur sayur! Sayurnya teh masih seger atuh! Ayo keburu abis ntar!"
"Cabenya teh! Buat nyabein mulutnya mantan bisa atuh!"
"Ayamnya A' beli 5 kilo gratis ceker satu pasang!"
"Kolornya 'A masih baru dijamin awet tidak mudah lepas!"
"Ayo diborong diborong! Cepat habis cepat pulang!"
Dan begitu sebagainya seruan para penjual dipasar xxx untuk menarik para pembeli.
"Rame banget, banyak lalat lagi. Beli yang seperlunya aja deh buat seminggu kedepan."
Zalora mulai menelusuri pasar untuk membeli kebutuhan hidupnya.
"Telor udah, beras, minyak, garam, tempe, sayuran, mie instan satu dus juga udah. Apa lagi ya yang kurang,"
"Udah itu dulu aja deh,"
"Pak itu aja barang belanjaannya. Dan tolong bawain semuanya ke alamat xxx ini ya pak," katanya pada bapak tukang becak yang membawakan belanjaan Zalora.
"Ini bayarnya, makasih pak," ujar Zalora
"Iya atuh neng, terimakasih balik." balas bapak ramah

KAMU SEDANG MEMBACA
Bertukar Jiwa
RandomZelinna Amaira Namata putri sulung dari pasangan Hendra Namata dan Hania Citra Namata. Kepopuleran, kekayaan, kecantikan, kekuasaan semuanya ia punya. Namun apa jadinya jika semua itu sirna dalam sekejap mata? Zelinna yang hendak pulang dari caffe...