Sebuah pertemanan benar-benar terjalin dengan baik, jika kamu sudah tidak ragu ataupun malu lagi untuk mengajak temanmu bercanda.
Namun satu hal yang penting, kamu boleh saja bercanda tapi tetap harus memerhatikan batasan agar pertemanan itu bisa bertahan lama.
Seperti Silfia yang sangat suka membuat teman pertamanya di SMA sekaligus menjadi teman akrab satu-satunya di sekolah, kesal.
Sering kali ia sengaja bertingkah tak acuh hingga Nasha berubah kesal. Namun bercandanya masih dalam batas wajar sebab pertemanan mereka tetap berlangsung dengan baik, bahkan semakin hari malah semakin terkesan akrab, walau mereka bertemu hanya ketika sama-sama berangkat ke sekolah dan duduk bersama di kelas.
"Gimana, Sil?"
"Gimana apanya, Sha?"
"Itu, loh ... kamu udah mastiin kak Arya beneran nitipin adiknya di rumah orang tuamu gak?"
"Oh ...." Silfia pun memberi anggukan beberapa kali.
"Apaan, sih?! Oh-oh aja!"
Wajah masam Nasha sangatlah menggemaskan. Itulah alasan Silfia suka sengaja bertingkah tak acuh hingga teman sebangkunya itu kesal.
"Iya, udah."
"T'rus, beneran?"
Silfia lagi-lagi hanya memberi anggukan kepala, padahal hatinya hampir tidak kuat lagi menahan tawa.
"Kamu udah liat adiknya, dong?"
"Iya."
Pun gadis itu sengaja menjawab dengan kata-kata yang singkat. Ia memang sering pura-pura terlihat tidak semangat meladeni omongan Nasha.
"T'rus, gimana?"
"Gimana apanya?"
"Ya Allah ... adiknya kak Arya itu, loh!" Nasha sungguh terlihat menggemaskan sekarang.
"Ya, gitu ... dia duplikatnya kak Arya banget---"
"Beneran?" celetuk Nasha.
Silfia terdiam setelah merasa sedikit terkejut melihat reaksi Nasha yang tiba-tiba saja mendaratkan kedua tangannya di atas pundak Silfia.
Untuk ke sekian kalinya Silfia hanya memberikan anggukan. Misinya untuk membuat Nasha kesal masih saja berlanjut.
"Aaaa, jadi pengen liat juga. Dia pasti cantik banget, soalnya kak Arya aja udah ganteng banget."
"Khm, cieee ...."
Rasanya semakin berat untuk menahan tawa di situasi yang terkesan lucu bagi Silfia ini.
"K--kamu kenapa, Sil?"
Nasha mendadak kikuk melihat teman sebangkunya itu terus menutup mulutnya dengan tangan sembari menatapnya.
"Kak Arya ganteng, ya?"
"Iya, loh ... pake banget, banget, banget malah. Aku nge-fans banget sama dia tau!" kata Nasha dengan tingkahnya yang sangat centil.
Jika saja Arya melihatnya, cowok itu mungkin akan speechless.
Cepat jari Silfia mengetik sesuatu di ponselnya lalu menunjukkannya kepada Nasha yang masih saja senyum-senyum sendiri membayangkan ketampanan Arya.
"Ih, Silfi!"
Buru-buru Silfia belari keluar kelas sambil membawa ponselnya. Sudah pasti Nasha akan menyuruhnya untuk menghapus chat yang sudah ia kirimkan kepada Arya barusan melalui WhatsApp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga untuk Arya
Teen FictionArya adalah orang yang ternyata sudah pernah bertemu dengan Silfia. Hanya saja pertemuan mereka saat itu sangatlah singkat dan dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk terjadinya suatu perkenalan. Tapi satu yang pasti, senyuman tulus Arya kala it...