~ 10 ~

1.1K 41 0
                                    

Selamat membaca

Emily tak mampu berkutik saat melihat ke dalam mata Leon yang membara, ia seperti terhipnotis ke dalam pusaran manik mata kecoklatan itu.

"Satu... dua.. tiga..." Leon sudah selesai menghitung sampai tiga, dan tidak ada respon dari Emily, hanya tatapan Emily yang terus mengarah padanya. Leon meraih wajah Emily kemudian melumat bibir merah yang menggoda itu.

Emily perlahan menutup matanya dan menikmati cumbuan Leon di bibirnya. Bukannya menolak, tetapi justru Emily mulai membalas lumatan bibir Leon.

Merasa mendapatkan akses, Leon mulai memainkan lidahnya di dalam mulut Emily. Lengan Leon menarik tubuh ramping Emily dan mendekap sekretarisnya itu.

Waktu itu kantor sudah mulai sepi karena jam kerja sudah berakhir, sehingga tak ada yang mengusik keduanya.

Ciuman Leon semakin Liar, namun ia berusaha menahan tangannya untuk tidak sembarangan lagi menyentuh Emily. Bisa berciuman dan berpelukan seperti ini bersama Emily saja, sudah membuat Leon gila.

Leon perlahan melepaskan ciumannya dan menatap Emily. Tampak dengan jelas di mata Leon bahwa Emily belum mau berhenti. Dan Leonpun mengetahui sesuatu yang terpancar dari tatapan Emily yang penuh damba.

"Em, aku menyukaimu." Ucap Leon tanpa melepaskan rangkulan lengannya dipinggang Emily.

"Bagaimana bisa pak? Apa bapak tidak salah mengira dengan napsu?"

"Oh Em. Aku tidak akan bernapsu padamu jika aku tidak menyukaimu, lalu kenapa kamu membalas ciumanku? Apakah kamu merasakan hal yang sama?" Senyum manis terukir di wajah Leon.

"Bukankah ini terlalu cepat untuk dikatakan saya menyukai bapak? Mungkin saya hanya ingin memastikan, atau mungkin saya hanya terbawa suasana?" Emily masih menatap Leon sambil mencari jawaban diantara keraguan hatinya.

Hatinya memang berdebar kencang saat ini. Apalagi saat Leon menciumnya. Dan anehnya Emily tidak memungkiri jika ia tidak membenci perlakuan bosnya itu.

Tetapi untuk perasaannya, Emily sendiri tidak yakin apa nama dari perasaan berdebar ini. Seumur hidup, Emily belum pernah merasakan namanya menyukai atau jatuh cinta pada seseorang.

"Jadi dengan apa kamu ingin memastikannya Em?" Leon mengecup lembut bibir Emily. Dan sekali lagi Emily membiarkanya. Malahan ia mendamba kecupan yang kebih lama. Heran dengan dirinya sendiri, Emily mengalihkan pandangan matanya dari Leon. Jemari Leon bergerak merapikan helai rambut Emily dan menyelipkannya dibelakang telinga wanita itu.

"Pak Leon. Saya tidak tau bagaimana caranya. Ini pertama kalinya bagi saya merasakan hal yang asing."

"Hem. Oke. Aku akan memberikan kamu waktu untuk berpikir. Sebaiknya kita segera kembali ke hotel untuk beristirahat. Jika terus menerus berdekatan denganmu seperti ini, aku kuatir tidak bisa menahan diri lagi, dan melakukan lebih dari sekedar ciuman." Ucap Leon sambil berjalan mundur dan meraih tas laptopnya.

Emilypun tersadar dari bahwa ia juga bisa saja melakukan hal yang sama jika terlalu berdekatan dengan atasannya itu. Emily menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran kotor dari otaknya. Emily harus segera mengembalikan logikanya yang mulai tak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Ehem. Baik pak. Sebaiknya kita berisitirahat." Emily kemudian meraih tas genggam miliknya, kemudian berjalan dibelakang atasannya itu.

Sesampainya mereka di hotel, Emily dan Leon berjalan menyusuri lorong kamar hotel untuk menuju kamar mereka masing - masing.

"Selamat malam pak. Selamat beristirahat" Ucap Emily ketika sudah sampai di depan pintu kamar atasannya itu.

"Selamat malam Emily. Tidurlah yang nyenyak." Ucap Leon kemudian dengan cepat mengecup dahi Emily sambil tersenyum saat melihat Emily yang tampak terkejut itu.

Emily segera berlalu tanpa menatap Leon. Ia bergegas menuju kamarnya yang berada di sebelah kamar Leon.

Debaran dijantungnya kembali berdegup kencang karena ulah atasannya itu. Lain kali ingatkan Emily untuk selalu waspada. Terlalu sulit menolak atau menghindar dari pesona bosnya itu.

..... BERSAMBUNG .....

PUBLISH : 12 04 2024

My Cute Secretary [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang