~ 2 ~

2.7K 83 3
                                    

Aroma bunga lili, samar samar merasuki indera penciuman Leon, membuatnya merasakan kenyamanan dan ketenangan. Perlahan Leon membuka mata dan seketika, ia dikejutkan dengan sosok wanita yang tengah tidur lelap disampingnya. Yang membuat Leon lebih terkejut adalah ia tengah memeluk erat wanita asing itu. Leon segera melihat ke arah wanita itu yang tampak masih memakai baju, dan begitu juga dengan dirinya. Ada rasa lega di hati Leon. Namun timbul pertanyaan dalam hatinya, tentang keberadaan wanita itu yang masih tidur lelap di sampingnya.

Leon melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik wanita itu. Leon berusaha mengingat kejadian kemarin malam. Dan ia ingat bahwa wanita inilah yang semalam membantunya berjalan masuk ke kamar. Kemarin memang ia sedikit mabuk, toleransinya terhadap alkohol memang rendah. Kalau bukan karena anggota tim nya yang memaksanya untuk ikut, ia pasti tidak mau menenggak alkohol itu. Namun Leon tidak bisa mengingat apa apa lagi. Selain ia merasa bangun dengan sangat segar setelah sekian lama. Entah karena alkohol atau karena wanita asing ini.

Tok! Tok! Tok!

Sebuah ketukan di pintu kamar kemudian disusul dengan suara bel pintu, membuat Leon kembali tersadar ke alam nyata. Begitu juga dengan wanita asing disebelahnya yang perlahan kini membuka mata.

Emily langsung bangun. Ia pun menegakkan tubuhnya. Sementara lelaki asing itu tengah menuju pintu.

"Oh. Franky."

"Leon. Maaf ternyata memakan waktu yang lama dikantor polisi." Ucap sosok lelaki yang langsung menerobos masuk ke dalam kamar.

"Kantor polisi?" Leon menatap Franky kebingungan.

"Ya, aku mengalami kecelakaan kecil ketika akan menjemputmu. Kukira kau sudah diberitahu Emily." Franky menoleh pada sosok wanita yang berdiri tegak disamping tempat tidur.
"Oh apakah kau Emily? Aku Franky yang tadi menelponmu." Franky kemudian langsung menghampiri wanita itu.

"Iya saya Emily yang anda tugaskan untuk mengawasi tuan Leon hingga beliau sadar. Maaf saya belum sempat menyampaikan pesan anda karena Pak Leon tampaknya sangat mabuk." Jawab Emily.

"Its ok. Yang penting saya sudah disini. Good job Emily. Ini bayaran untukmu. Ambilah." Lanjut Franky sambil menyerahkan segepok uang.

"Terima kasih Pak Franky." Ucap Emily setelah menerima bayarannya. Emily langsung berjalan keluar.

"Hei Leon, kenapa kamu melamun. Ayo aku antar pulang. Kamu harus bersiap untuk pertemuan penting malam ini." Suara Franky membuyarkan lamunan Leon.

Leon hanya mengangguk dan mengikuti Franky. Selama dalam perjalanan, angan dan pikiran Leon melayang. Leon tidak ingat kapan terakir kali dirinya bisa tidur lelap dan terbangun dengan tubuh yang terasa lebih bugar. Biasanya walaupun ia mabuk, hal itu tidak akan berlangsung lama.

Leon juga masih penasaran dengan harum bunga lili yang yang sempat ia hirup saat terbaring di samping wanita itu.

"Franky, darimana kamu mengenal wanita tadi?"

"Wanita tadi? Emily maksudmu ya? Aku baru mengenalnya tadi malam melalui temanku yang menjadi manajer di club itu.

"Apa dia memang bekerja disana?" Tanya Leon.

"Entahlah, apa perlu aku tanyakan pada temanku itu? Tidak biasanya kamu penasaran dengan wanita. Apa kamu tertarik padanya?"cerocos Franky sambil tertawa geli.

"Jangan berasumsi. Katakan klo kamu punya informasi tentang wanita bernama Emily itu." Ucap Leon kemudian memalingkan wajahnya menatap jendela.

"Kau serius?" Tanya Franky dengan nada mengejek.

..... BERSAMBUNG .....

PUBLISH : 03 02 24

My Cute Secretary [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang