Bab 1. Perceraian

194 95 57
                                    

"Tuhan, kenapa takdirku seperti ini."
- catatan Ameena -

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

PRANG!

Suara pecahan terdengar nyaring di ruang tengah. Terlihat dua orang yang sudah memasuki kepala tiga, tengah cekcok yang berakhir dengan hancur nya barang barang di sekitar.

"JADI INI KELAKUAN KAMU SARAH. SELAMA SAYA KELUAR KOTA, KAMU SELINGKUH DENGAN MANTAN KAMU! IYA! "

Bentakan pria itu tidak dihiraukan sama sekali oleh sang wanita di depannya.

"KAMU JUGA SELINGKUH MAS! ALASAN KAMU KELUAR KOTA, TAPI APA?! KAMU MAIN DI BELAKANG AKU SAMA SEKERTARIS BARU ITU!"

Sarah dan Dirga Rahdian, merupakan sepasang suami istri. Hampir tiga puluh taun rumah tangga mereka berjalan dengan baik. Namun, satu tahun belakangan ini, rumah tangga mereka diambang kehancuran.

Sama sama ego, sama sama keras kepala. Mereka tidak ingat jika mereka memiliki dua pasang anak yang harus mereka kasih sayangi. Namun, lagi dan lagi karena ego mereka, selalu saja berakhir dengan keributan.

Tak jarang keributan mereka disaksikan oleh kedua anak nya. Sang Putra yang tak lain merupakan anak sulung mereka pun, hanya acuh melihat kedua orang tua nya bertengkar. Bahkan orang tua nya tak sadar jika si sulung lebih memilih pulang ke apartemen dari pada kerumah.

Lain hal nya dengan sang bungsu. Si bungsu yang masih menduduki bangku SMA, harus setiap malam mendengarkan orang tua nya bertengkar. Pernah dulu ia mencoba memisahkan Sarah dan Dirga. Namun, berakhir dengan diri nya terluka terkena pecahan beling.

"SUDAH SAYA BILANG, SAYA TIDAK PERNAH SELINGKUH!"

"BOHONG! SETIAP KAMU PULANG, BAJU KAMU BAU PARFUM PEREMPUAN! MAS PIKIR MAS BISA MENGELABUHI KU? ENGGAK MAS!"

Dirga terdiam. Memang benar akhir akhir ini diri nya sering jalan dengan sekertaris baru nya. Bahkan sampai lupa, jika rumah sesungguhnya tengah menanti kepulangan nya.

"TERUS APA BEDA NYA KAMU, KEMARIN JALAN SAMA MANTAN KAMU ITU HAH!"

Sarah yang hendak menjelaskan tediam seketika. Dia ragu hendak menjelaskan nya dari mana. Memang kemarin dia jalan berdua dengan mantannya. Itupun hanya sebuah kebetulan. Memang salah dia kemarin tidak ijin pergi reuni bersama teman temannya.

"Terserah mas. Aku capek lama lama sama kelakuan kamu. Mending kita cerai."

"Oke, kalau itu mau kamu. Saya urus berkas berkas nya mulai malam ini. " Setelah mengatakan itu, Dirga langsung pergi keluar rumah.

Sarah menangis tersedu sedu. Dari lantai atas, sang bungsu memperhatikan semua nya. Dia bahkan sampai menangis tanpa mengeluarkan suara nya.

Melihat mamah nya yang menangis, Shylla dengan kasar menghapus air mata nya, dan langsung turun kebawah memeluk sang mamah.

Ameena Shylla Rahdian, putri bungsu Sarah dan Dirga. Karena keegoisan orang tua nya, Shylla harus ikut salah satu dari mereka.

Gadis cantik primadona sekolah namun sangat disayangkan Shylla memiliki sikap buruk di sekolah nya. Dia terkenal akan Bad attitud nya. Bahkan beberapa kali mamah nya datang ke kantor karena perilaku buruk Shylla.

"Maaf sayang, maafin mamah ya nak. Mamah sama papah terpaksa cerai, " ucap Sarah.

"Mah, nanti Shylla tinggal sama siapa kalo mamah sama papah pisah? " Terdengar sangat parau suara Shylla. Mamah nya lagi dan lagi menangis kembali.

Triangle Love with Allah (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang