“ 99 problems, 1 solution = Shalat. ”
•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈
Pria dengan setelan baju koko dan sarung tengah melipat sajadah nya. Dia habis melaksanakan shalat Isya, dan atensi mata nya mengarah ke sumber suara. Ternyata itu ponsel milik adik nya yang tertinggal di kamar nya.
Terlihat jelas nama ‘Shylla Bestie’ yang nampak di layar ponsel milik adik nya. Dia langsung mengangkat telephone itu. Sebelum mengucapkan salam, suara dari balik layar terdengar jelas raut yang khawatir.
“Gue Kevin, ini sahabat lo Shylla udah tepar di club milik gue. Tolong datang ke club gue, nanti gue Sharelok. Wassalamu'alaikum.”
Tanpa membuang waktu lama, dia langsung mengambil kunci mobil nya, dan menuju ke tempat itu.
“Umma, Zayyan izin keluar. Ada urusan mendadak. Assalamu'alaikum.”
Pria itu, Al Kahfi Zayyan Airlangga. Anak pertama yang menyandang status kakak Aisyah itu, nampak terburu buru. Belum sempat bertanya hendak pergi kemana, Zayyan langsung pergi begitu saja.
“Wa'alaikumussalam,” jawab Umma Salma. Hanya itu yang dapat beliau jawab. Sepertinya putra sulung nya itu nampak ada urusan mendadak.
Zayyan niat nya ingin mengajak Aisyah. Namun, saat mengetahui lokasi itu dia mengurungkan niat nya. Dia tidak ingin adik nya menginjakan kaki nya di tempat haram.
Meski terlihat aneh, Zayyan tetap memasuki tempat haram itu. Bagaimana tidak. Dengan setelan baju koko, Zayyan nekat masuk ke dalam club itu. Hanya dengan bermodal KTP saja dia bisa masuk. Apalagi saat tadi di tanya oleh penjaga dari luar, dengan mudah dia mengatakan jika diri nya merupakan sahabat dari Kevin si pemilik club terbesar di Jakarta ini.
Setelah berhasil masuk ke dalam, dia bertanya ke salah satu pelayan club dimana ruangan pemilik club ini. Zayyan langsung ditunjukan dimana ruangan bos nya itu.
Zayyan langsung mengetuk pintu ruangan itu. Tak lama kemudian, munculah seorang pria dengan pakaian casual nya yang tak lain adalah Kevin sendiri.
“LAH, LO NGAPAIN DATANG KE CLUB GUE?” pekik Kevin.
Kevin menatap Zayyan shok. Tentu saja. Bagaimana bisa, Zayyan yang merupakan sahabat SMA nya tiba tiba datang ke club nya. Padahal, Kevin sangat tahu seperti apa Zayyan sebenarnya. Zayyan sahabat nya itu sangat anti yang nama nya club malam.
“Jadi lo yang telpon adek gue?” tanya Zayyan datar.
Kevin menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Sudah sangat lama dia tidak bertemu dengan sahabat nya. Pada saat lulus SMA memang sahabatnya semua berpencar untuk melanjutkan masa kuliah.
“Ya, gue nggak tau kalo yang gue telpon adek lo. Lagian gue nggak kenal sama adek lo sama sekali.”
“Terus cewek yang lo maksud siapa?” Kevin langsung menepuk dahulu nya sendiri.
“Bentar, lo masuk dulu ke ruangan gue. Nanti gue jelasin.”
Zayyan mengikuti Kevin. Dia tidak terkejut sama sekali jika Kevin memiliki sebuah club di Jakarta. Club yang Kevin bangun merupakan salah satu program perusahaan yang Kevin pegang. Dan Zayyan mengetahui alasan mengapa Kevin membuka sebuah club.
“Dia Shylla. Pelanggan club gue yang bisa dikatakan bocah.” Zayyan menyeritkan alisnya heran. Mendengar penjelasan dari Kevin, seperti nya Zayyan sedikit mengetahui kondisi Shylla.
“Lo tau perusahaan Rahdian?” Lagi dan lagi Zayyan mengangguk. Bagaimana tidak mengetahui perusahaan Rahdian. Bahkan, rumah sakit yang merupakan tempat dia bekerja pun merupakan anak cabang dari perusahaan Rahdian. Meski keluarga Zayyan memiliki perusahaan yang tak kalah dengan perusahaan Rahdian, Zayyan memilih untuk bekerja di bawah perusahaan lain.
“Dia anak dari Dirga Rahdian. Bisa dikatakan dia korban brokenhome.”
Bisa Zayyan tarik semua kesimpulan yang ada. Meski dia merupakan dokter akhli bedah khusus, Umma Salma yang merupakan ibu nya merupakan seorang psikater. Jadi dia sedikit paham permasalahan nya.
“Bukan kah, satu tahun yang lalu Dirga Rahdian dikabarkan bercerai dengan istri nya kan?” tanya Zayyan.
“Benar. Dan korban keegoisan mereka jatuh ke anak anak nya.”
Hikss
Enggak, jangan.
Jangan pukul Shylla.
Papah jahat.
Pah, jangan.
Perbincangan Kevin dan Zayyan terhenti saat mendengar racauan Shylla. Kevin dengan cepat menuju kearah Shylla. Wajah Shylla terlihat sangat pucat. Bahkan, saat tangan Kevin menyentuh kening Shylla rasa panas langsung menjulur ke tangannya.
“DIA DEMAM!”
Mendengar itu, Zayyan tanpa pikir panjang langsung menggendong Shylla dan membawa nya ke mobil, diikuti dengan Kevin. Zayyan langsung mengendarai mobil nya dengan cepat. Dia langsung membawa nya ke rumah sakit milik keluarga nya.
“Yan, lebih cepet lagi. Demam Shylla semakin tinggi!”
Sampai nya di rumah sakit milik keluarga nya, Zayyan langsung menggendong Shylla. Tidak perduli dia telah menyentuk seseorang yang bukan mahram nya.
“Lo tunggu sini. Biar gue cek kondisi dia.” Kevin mengangguk. Dia telah menyerahkan semua nya kepada Zayyan, sahabat nya.
Sedangkan di dalam ruangan, Zayyan langsung memasangkan jarum infus ke tangan Shylla. Entah kenapa saat melihat kondisi kacau gadis di depannya, Zayyan merasa tidak ikhlas dengan apa yang gadis itu hadapi.
“Saya mohon, kamu harus tetap kuat!”
Beberapa perawat heran. Baru kali ini, dokter Zayyan melakukan penanganan ke pasien perempuan. Biasa nya, jika ada pasien perempuan, Dokter Zayyan akan melemparkan ke dokter lain.
Hampir setengah jam, Zayya akhir nya keluar dari ruangan Shylla. Kevin yang tadi nya duduk pun langsung berdiri dan menanyakan hal ke Zayyan.
“Shylla gimana kondisi nya? Baik? Perlu di rawat berapa hari? Apa Shylla udah sadar?”
“Ck, berisik! Kondisi dia hanya kekurangan cairan saja. Dan mungkin dia akan sadar besok. Jika besok dia sudah lebih baik, bisa langsung pulang saat infus nya habis, ” jelas Zayyan dengan raut wajah datar.
“Oh.” Zayyan menatap nya datar. Seperti nya dia sedikit menyesal telah menjelaskan nya dengan panjang lebar ke Kevin.
“Saran gue, bawa dia ke psikater. Dia butuh penanganan khusus untuk mental nya.”
Kevin terdiam. Kevin tau jika dia membawa Shylla langsung ke psikater, Shylla akan menolaknya mentah mentah. Pernah dulu saat diri nya menyarankan Shylla ke psikater, tetapi Shylla menjawab bahwa dirinya tidak gila.
“Gue akan coba bujuk dia biar dia mau.”
“Hm. Dan untuk kondisi dia langsung, lo kasih tau ke orang tua dia.”
“Gue nggak punya nomor nya.”
“Gue rasa lo nggak bodoh atau bego. Perusahaan lo kerja sama dengan perusahaan bokap dia, kenapa lo nggak minta waktu buat minta waktu nya sebentar. ” Setelah mengatakan itu, Zayyan langsung pergi dari hadapan Kevin menuju ruang pribadi nya.
Seperti nya, Kevin akan bermalam di rumah sakit untuk malam ini. Bukan hanya dia, tetapi juga sahabat nya ikut bermalam di rumah sakit ini.
Rio Asisten
OnlineAnda :
Tolong kamu kirim email ke perusahaan Rahdian untuk bertemu besok pagi.Rio Asisten :
Baik. Saya siapkan.Setelah menghubungi Asisten pribadi nya, Kevin langsung berjalan menuju sofa untuk mengistirahatkan badan nya.
“Get will soon, Na. Cepet sembuh biar kamu bisa menghadapi rintangan berikutnya.”
To be continued!
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Love with Allah (TERBIT)
Teen Fiction"Cinta segitiga sesungguhnya ialah antara aku kamu dan Allah. " PART ACAK! START : 22 JULI 2024 LAST : 31 JULI 2024