Bab 17. Tentang Rasa

91 56 41
                                    

“ Dipatahkan QS Yasin : 40, tetapi diyakinkan kembali oleh QS Yasin : 82. ”

—wattpadsaa

•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈


Hari hari Shylla kembali seperti biasa nya. Namun, setelah kematiannya papah nya satu minggu yang lalu, Shylla yang awal nya selalu sendirian di rumah kini tidak lagi. Kini diri nya bisa berkumpul dengan abang nya dan Sarah, mamah nya. Meski terkadang kerinduan akan sosok Dirga sering muncul namun Shylla berusaha untuk ikhlas.

Hari berganti bulan. Tanpa sadar yang awal nya terasa baru naik kelas kini sudah memasuki ujian. Bahkan besok merupakan hari yang di tunggu tunggu oleh kelas dia belas.

Hubungan Shylla dan Asiyah pun seperti biasa. Namun, yang membedakan kali ini adalah hubungan keluarga mereka berdua. Tanpa sadar, Shylla dan Zayyan yang awal nya suka saling natap sinis kini mereka dekat. Hanya dekat. Namun, hati mereka sama sama nyaman.

Entah dari kapan Shylla menyadari hal itu. Yang pasti, setiap Zayyan memberikan perhatian lebih ke dia, jantung nya berdetak tak karuan.

Pernah sekali dia bertanya ke Kaivan tentang masalah ini. Namun, yang ada malah diri nya di ejek habis habisan. Shylla yang malu dan kesal dengan ejekan Kaivan akhir nya mogok bicara dengan Kaivan.

“Syah, besok bagus nya pake apa ya?” tanya Shylla.

“Pake apa aja deh. Yang penting mah ketutup auratnya.” Shylla hanya mengangguk mengerti.

Ruang kelas MIPA 1 langsung gaduh saat mendengar jika besok perpisahan. Bahkan ada juga yang memvideokan hanya untuk mengambil moment.

“SERIUS GEESS BESOK KITA BERPISAH. ”

“GILAA SIH NANTI NGGAK ADA YANG COMBLANGIN BU IREN LAGI! ”

“BTW YANG UTANG KAS TOLONG LUNASI HARI INI YAAA. BANYAK BANGET YANG NUNGGAK DARI MINGGU KEMAREN! ”ucap Jingga selalu bendahara kelas.

“AAAANJINGG LO JINGGA! TUNGGAKAN KAS AJA LO INGET!”

“IYA SI JINGGA MAH TELITI BANGET KALO MASALAH DUIT!”

“HEH BABI! LO KIRA KEMAREN KEMAREN YANG TALANGIN DUIT KAS DUIT SAPEE GUE TANYA!”tanya Jingga menggebu gebu.

“DUIT GUE CUK. SEKARANG GUE BUTUH BUAT COD ALBUM NCT CUYYY! ” lanjutnya heboh.

Aisyah dan Shylla merotasikan mata nya. Tidak ading bagi mereka berdua jika Jingga si bendahara jelas si mata perhitungan duit pemilik mulut cabe seperti itu.

“Udahlah ikhlasin aja, ” sahut Aisyah.

“Tapi album gue—” belum sempat melanjutkan, Shylla memotongnya terlebih dahulu.

“Nih, gue ganti pake uang gur aja. Nanti kalo misal COD nya kurang hubungi gue aja.”

“Aaaa Shylla, kan gue jadi enak. ” Shylla merotasikan mata nya malas. Dia tidak heran lagi dengan sikap Jingga seperti itu.

“Shyll, nanti pulang bareng aku yuk. Sekalian kata nya Umma pengin ketemu sama kamu,” ajak Aisyah.

Memang akhir akhir ini Shylla memutuskan untuk konsultasi dengan Umma Salma. Hal itupun sangat di dukung oleh mamah nya dan abang nya. Mereka tidak ingin jika Shylla terus terusan merusak tangannya.

“Boleh.”

“Oke, nanti aku hubungi bang Zayyan buat jemput. ” Aisyah mengambil hp nya bersiaplah untuk menghubungi Zayyan. Namun dengan cepat Shylla merebut nya.

Triangle Love with Allah (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang