"Kamu tahu mengapa Allah tidak mendekatkamu kepada siapapun? Because it is part of God's Form of Love.
Tak ada seorangpun yang mendekat bukan berarti kamu tak pantas untuk di cintai. Kamu pantas. Bahkan kamu amat pantas dicintai oleh siapapun.
Hanya saja Allah tak ingin masa muda mu hancur karena cinta yang menipu. Allah tak ingin kamu bahagia dalam kemaksiatan.
Allah Maha tahu. Yang menjaga akan mendapat yang terjaga dengan baik. Percayalah, jika Allah sudah menyiapkan seseorang yang pas dan tepat untuk mu. "
-wattpadsaa
•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈
Shylla saat ini tengah berada di kamar milik sahabatnya, Aisyah. Bukan tanpa alasan. Dia sangat bosan jika berada di rumah yang luas milik papah nya itu. Jadi, dia memutuskan untuk main ke rumah Aisyah.Kondisi yang terbilang cukup acak acakan dengan luka yang berada di sudut bibir Shylla membuat Aisyah meringis. Meski sudah terbiasa melihat kondisi Shylla yang seperti ini tetap saja Aisyah meringis melihatnya.
"Shyll, lain kali jangan pake kekerasan ya. Aku ngeri sendiri liat nya," pinta Aisyah.
"Ck, iya iya. Nanti gue usahain deh. Lagian Diffa duluan Syah yang bikin gue emosi."
"Ya kamu coba deh tahan emosi kamu. Tunggu bentar ya, aku mau minta obat merah ke abangku dulu."
Aisyah baru ingat jika obat merah persediaannya habis dia hari yang lalu dan belum sempat membeli nya. Jadi dia putuskan buat meminta ke Zayyan.
Namun, seperti nya Aisyah lupa jika abangnya itu belum pulang dari rumah sakit. Alhasil dia mencari nya sampai mutar mutar dan belum ketemu sosok itu.
"Abang kemana sih, apa belum pulang ya?" decak Aisyah.
Baru saja ingin menghubungi abang nya, suara mobil berhenti terdengar. Dengan segera Aisyah berjalan menuju pintu utama.
"Gara, mau mampir dulu? " tanya Zayyan.
Saat hendak menghampiri abangnya, Aisyah melihat abangnya tengah berbicara dengan seseorang. Mungkin dia teman abang, pikir Aisyah.
Zayyan dan Dokter Gara memang saling kenal satu sama lain. Zayyan mengenal dokter Gara karena dia anak pemilik rumah sakit tempat ia bekerja. Mungkin orang orang mengenalnya dengan Dokter Gara. Namun, orang orang terdekatnya mengenal dokter Gara sebagai Kaivan.
Benar saja, dia adalah Kaivan. Sama sama menjadi dokter ahli bedah, Kaivan dan Zayyan menjadi akrab satu sama lain karena profesi mereka. Namun, Zayyan belum terlalu memahami siapa Kaivan dan seperti apa dia.
"Boleh deh. Sekalian numpang makan, " jawab Kaivan bergurau. Zayyan berdecak.
"ABANG!!"
Zayyan dan Kaivan menoleh ke arah sumber suara. Suara milik Aisyah membuat Kaivan menyeritkan kedua alis nya heran. Selama berteman dengan Zayyan, Kaivan tidak pernah mengetahui jika Zayyan memiliki seorang adik perempuan. Dan bisa Kaivan lihat, jika gadis berkerudung itu pasti seumuran dengan adiknya. Namun, wajah Aisyah sangat tidak asing bagi Kaivan. Seakan akan Kaivan pernah melihat Aisyah.
"Siapa?"
"Oh, dia adik gue. Aisyah nama nya."
"Abang. Ai minta obat merah nya dong. Punya Ai habis, " pinta Aisyah. Zayyan menatap adik nya heran. Tumben sekali dia meminta obat merah, bukan kah Aisyah jarang terluka. Atau adik nya itu bereksperimen lagi di dapur cantik milik umma nya itu dan berakhir teriris pisau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Love with Allah (TERBIT)
Teen Fiction"Cinta segitiga sesungguhnya ialah antara aku kamu dan Allah. " PART ACAK! START : 22 JULI 2024 LAST : 31 JULI 2024