“Membentuk Aliansi”
Setelah dihempaskan oleh ledakan energi misterius, kini mereka semua terpisah secara acak ke berbagi wilayah yang ada di sana. Marine, Suisei, dan Matsuri berada di sebuah tempat yang di mana terdapat sungai yang cukup luas dengan kondisi dangkal. Ran dan Uparu terlihat berada di dekat sebuah kuil yang kondisinya sudah sangat berantakan. Ayunda, Imel, dan Hanz berada di dekat sumber mata air yang terdapat air mancur di sana.
Sementara itu, Kobo berada di tempat yang sama dengan Lamy dan juga Regis. Regis terbangun terlebih dahulu dan beruntung karena pedangnya masih berada di punggungnya. Saat terbangun, dia melihat Lamy yang juga berada di sana. Hal itu jelas membuat Regis cemas, terlebih di sana juga terlihat Kobo juga berada di sana, Regis berusaha berdiri untuk menjauhkan Kobo dari Lamy.
Akan tetapi, saat Regis akan menghampirinya, tiba-tiba saja bongkahan es menghantamnya dan membuatnya jatuh terguling.
“Aku tidak mengizinkan Adikku disentuh oleh pria!!” tegas Lamy.
“Kenapa sekarang kau terdengar seperti peduli dengan Adikmu sendiri? Bukankah kau ingin menghabisinya?” Regis yang heran.
Regis kembali bangkit dan bersiap menghadapi Lamy. Saat mereka akan kembali bertarung, Kobo perlahan tersadar. Lamy segera menghampirinya, namun dengan cepat Regis menghalangi langkahnya.
“Jangan mendekatinya!!” ujar Regis.
“Regis?"
“Menyingkir dari jalanku! atau kau akan aku habisi!!” ancam Lamy.
Lamy memberikan sebuah serangan rambatan es tajam ke arah mereka berdua. Regis berlari menuju Lamy sambil menebas setiap rambatan es yang mengarah padanya. Zirah kristal pada dirinya juga diaktifkan dan setiap rambatan yang mengenainya akan langsung hancur akibat zirah kristal tersebut. Begitu posisi Regis sudah sangat dekat, Lamy memunculkan bongkahan es raksasa yang menjulang tinggi ke udara.
Akibat hal itu, Regis terhempas ke udara dan beruntung karena bagian tajam dari bongkahan es tersebut tidak menusuk dirinya.
“Regis!!” teriak Kobo.
Lamy berjalan menghampiri Kobo dan melihat itu, Kobo langsung mundur perlahan. Begitu Lamy sudah berada dekat dengannya, bongkahan es di belakangnya tiba-tiba saja hancur berkeping-keping dan muncul Regis yang mengayunkan pedangnya pada Lamy. Dengan sigap, Lamy memutar tubuhnya dan berhasil menahan ayunan pedang dari Regis dengan es miliknya.
“Kobo! Pergilah!” teriak Regis.
Meski dia merasa ketakutan dengan Lamy, namun Kobo terlihat tidak ingin pergi meninggalkan Regis sendirian melawan Lamy. Dengan mengumpulkan keberanian, Kobo bangkit lalu memberikan serangan bola air hingga Lamy terdorong ke depan beberapa meter.
“Kobo?” Regis yang heran.
“Aku tidak akan membiarkan teman generasiku melawan dia sendirian,” ujar Kobo.
Lamy tersenyum, lalu berbalik ke arah mereka berdua.
“Jadi kau sudah memutuskan untuk bertarung serius dengan Kakakmu?” tanya Lamy.
“Sampai kapanpun kau itu bukanlah Kakakku!!” tegas Kobo.
“Perkataanmu barusan sangat menyakiti hatiku, aku harap kau mau membayarnya, Alice!” balas Lamy.
Kobo mulai menggunakan kemampuannya yang menurunkan hujan, namun hal itu percuma. Sebelum mengenainya, Lamy membuat air hujan Kobo membeku di udara beserta awan buatannya. Tidak menyerah, Kobo membuat beberapa bebatuan menjadi basah lalu menggerakkannya ke arah Lamy.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUNTDOWN : SEASON 2
Fanfiction⚠️ SEASON 1 BISA CEK DI AKUN INI ⚠️ Perjalanan Moona Hoshinova bersama teman-temannya masih terus berlanjut. Kemunculan Kekaisaran baru yakni ATARAXiA membuat semuanya menjadi tidak terkendali. Babak baru telah dimulai, Kerajaan Zestro terus berusah...