“Menyelamatkanmu”
Untuk bisa mengalahkan Fishina, Suisei tidak memiliki pilihan selain memaksakan dirinya untuk mencapai batas yaitu sihir penyatuan. Dia menyatukan dirinya dengan air untuk setengah tubuhnya supaya tidak terlalu menguras energinya terlalu cepat. Suisei melesat ke arah Fishina, lalu mengubah bentuk tangan kanannya yang dia gunakan untuk menyerang Fishina.
Kedua serangan saling beradu hingga menciptakan bentrokan energi yang terasa hingga ke seluruh wilayah. Mereka berdua sama-sama terhempas ke belakang dan tubuh Suisei ditahan oleh Marine supaya tidak terhempas terlalu jauh.
“Kekuatanmu lumayan, kau bukan tipeku karena aku tidak menyukai wanita berdada rata, tapi kau bisa menjadi budak kalau kau mau?” tanya Fishina.
Mendengar ucapannya barusan membuat Suisei merasa sangat jengkel bukannya merasa marah dengannya. Tidak hanya Suisei, Kira juga terlihat jengkel karena tanpa sengaja hal itu juga menyinggung Kira.
“Kira, aku bisa paham itu,” Reki coba menyemangatinya.
”Berdada rata katamu? Satu hal yang aku benci, aku akan benar-benar melenyapkanmu,” Suisei yang kini terlihat seperti seorang psikopat.
Marine terlihat menahan tawanya, namun karena situasi sekarang ini dia mencoba untuk tetap serius.
“Kau menjadikan wanita sebagai budak? Kami akan membuatmu tidak bisa mengatakan hal itu lagi, aku juga akan memotong kemaluanmu!!” ujar Bao.
Suisei, Marine, dan Bao melesat bersama lalu Fishina yang hanya diam saja langsung melepaskan ledakan energi yang saat mereka bertiga akan menahannya, mereka malah terhempas hingga jatuh terguling. Reki, Kira, Imel, dan Doris maju untuk menyerang, namun dalam sekejap mereka dibuat terkapar di lantai.
Fishina berjalan menghampiri Bao. Doris yang melihat itu langsung meraih kaki Fishina, namun hal itu malah membuat wajahnya terkena tendangan darinya.
“Doris!! Sialan kau! Fishina!!” Bao melompat dan bersiap memberikan serangan padanya.
“Kau belum juga mengerti, Bao,” ucap Fishina.
Terlihat dua jari Fishina yang seperti memberi isyarat untuk melihat ke atas lalu muncul sebuah duri tajam yang menusuk perut Bao dari belakang. Mereka semua yang ada di sana jelas syok dengan apa yang mereka lihat saat ini. Marine dalam sekejap berada di belakangnya dan langsung menghantamkan pukulan pada lehernya hingga membuat Fishina terguling ke samping.
Tidak hanya itu, Suisei juga muncul di atasnya dan dengan tangan kanan yang bisa dia ubah ukurannya, Suisei memberikan pukulan yang sangat kuat pada Fishina.
“Kau ingin aku panggil sayang? Kalau begitu ... Hi Honey!” Suisei menghantamkan pukulannya.
Pukulan yang sangat kuat itu mengguncang seluruh istana dan membuat Fishina terhempas jauh ke permukaan istana yang paling dasar. Suisei menjatuhkan diri ke lubang itu dengan Marine yang mengikutinya. Sementara Doris bersama sisanya berniat menolong Bao yang tertusuk.
“Kakak! Bertahanlah! Aku mohon, aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi,” Doris yang menangis.
Bao tersenyum dengan mulut berdarah, “Maafkan Kakak, Kakak malah bersama dengan orang yang membunuh orangtua kita. Kakak mohon, kau dan teman-temanmu harus mengakhirinya dan menolong Shylily.”
“Reki, apa kau membawa air dari kolam penyembuhan?” tanya Kira.
“Ya, aku bawa,” jawab Reki sambil menunjukkannya.
Kira mengambil air tersebut, lalu memberikan isyarat pada Reki untuk memotong duri tersebut. Reki mengambil ancang-ancang, dengan 2 kali ayunan dia bisa memotong duri tersebut dan menyisakan bagian yang masih berada di tubuh Bao. Kira mengalirkan sihirnya lalu dengan perlahan dia menarik ke luar bagian yang masih ada pada tubuh Bao. Imel mengalirkan kekuatannya supaya Bao tidak merasakan sakit yang berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUNTDOWN : SEASON 2
Fanfiction⚠️ SEASON 1 BISA CEK DI AKUN INI ⚠️ Perjalanan Moona Hoshinova bersama teman-temannya masih terus berlanjut. Kemunculan Kekaisaran baru yakni ATARAXiA membuat semuanya menjadi tidak terkendali. Babak baru telah dimulai, Kerajaan Zestro terus berusah...