“Nyanyian dan Bintang”
Lamy berniat pergi mencari keberadaan Kobo dan Regis karena sudah membuatnya sangat marah. Lamy ke luar dari dalam es dan segera pergi dari sana. Namun, dia malah bertemu dengan Marine, Suisei, dan Matsuri saat baru beberapa menit melangkah. Karena emosinya sedang tidak stabil, Lamy malah menyerang mereka bertiga sebagai pelampiasannya.
Marine dengan sigap menembak es milik Lamy dengan pistol miliknya. Lamy kemudian mendapat serangan dari Suisei setelah mengatakan kalau dia akan menghabisi Kobo. Akan tetapi serangan dari Suisei dapat dibekukan dengan mudah oleh Lamy.
“Tidak akan aku biarkan kau menyakiti anggotaku!!” ancam Suisei.
“Kalau begitu, coba hentikan diriku,” tantang Lamy.
Suisei meminta Marine memberinya ruang untuk bertarung melawan Lamy. Marine yang memang ingin melihat Suisei terluka dengan senang hati mempersilahkannya. Matsuri memasang tatapan sinis padanya karena Matsuri tau apa yang dipikiran Marine. Lamy membiarkan Suisei untuk menyerangnya terlebih dahulu dan hal itu langsung dilakukan olehnya.
Suisei berlari ke arahnya sambil membentuk beberapa kepalan tangan dari air. Dia menghantamkan serangan-serangan itu pada Lamy yang di mana setiap serangannya langsung dibekukan olehnya. Tidak berhenti sampai di situ, Suisei melakukan manuver dengan kekuatan air miliknya untuk menyerang Lamy dari udara.
Lamy mengarahkan tangannya dan membuat Suisei terjatuh karena air yang digunakan untuk manuver dibekukan oleh Lamy. Setelah memberinya kesempatan, Lamy kini balik menyerang dengan duri-duri es yang dia lesatkan ke arah Suisei. Melihat itu, Suisei menghindari setiap duri es dan sesekali membelokkan arahnya dengan menghantamnya menggunakan air.
Karena semua serangannya bisa dihindari, Lamy kemudian menyerangnya dari segala arah. Bongkahan es raksasa di dekat mereka dijadikan Lamy sebagai senjata dengan membuatnya menjadi kepingan-kepingan kecil. Suisei melindungi dirinya dengan air yang dia perkuat dan melihat itu, Matsuri menyadaej sesuatu yang berbahaya.
“Nona Suisei! Jangan lakukan itu!!” teriak Matsuri.
Lamy tersenyum lalu sesaat sebelum dia membekukan air yang melindungi Suisei, dia terlebih dahulu berhenti menggunakannya sebelum Lamy berhasil membuatnya beku di dalam sana.
“Apa dia sadar kalau serangan air tidak akan ada apa-apanya dengan es?” Marine yang heran melihatnya.
“Hei, kau seharusnya paham kalau kemampuan air itu tidak akan bisa menang melawanku!” ujar Lamy.
“Dia benar, kalau terus seperti ini maka aku akan dengan mudah dikalahkan olehnya,” batin Suisei.
•°•°•
Saat Vel menyelamatkan Seno, dia membawanya kembali menuju kapal dengan gurita kecil yang dia cengkram di tangan kanannya dengan cukup keras supaya tidak pergi. Seno sendiri berada di punggung Vel karena tubuhnya menjadi sulit digerakkan setelah kejadian sebelumnya.
Sesampainya di atas kapal, Vel menurunkan Seno lalu melempar gurita kecil itu hingga terguling ke dekat Coro. Melihat gurita yang dilempar oleh Vel barusan membuat Coro sangat gemas hingga memeluknya.
“Seno, apa kau baik-baik saja?” tanya Melodi.
“Tidak terlalu, tubuhku serasa sulit digerakkan,” jawab Seno.
“Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Max terhempas, Seno seperti ini, sekarang Vel membawa seekor gurita,” Brea yang dibuat pusing.
Vel menghampiri Max yang kini sudah sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUNTDOWN : SEASON 2
Fiksi Penggemar⚠️ SEASON 1 BISA CEK DI AKUN INI ⚠️ Perjalanan Moona Hoshinova bersama teman-temannya masih terus berlanjut. Kemunculan Kekaisaran baru yakni ATARAXiA membuat semuanya menjadi tidak terkendali. Babak baru telah dimulai, Kerajaan Zestro terus berusah...