“Sesuatu yang hilang”
Mendengar kelompok Suisei ingin mencari Artefak Kuno, Bao dan Shylily coba memastikannya. Begitu mendapat jawaban kalau mereka memang sedang mencarinya, Shylily memberitahu kalau Artefak Kuno yang mereka cari di Atlantis sudah tidak ada lagi. Hal itu jelas membuat kelompok Suisei sangat terkejut dan ekspresi mereka semua serentak menunjukkan ekspresi yang sedikit panik.
“Dari mana kalian tau kalau artefak itu sudah tidak ada?” tanya Suisei.
“Kami sudah berada di sini kurang lebih 1000 tahun. Kami sudah memeriksa setiap sudut kota Atlantis dan kami hanya menemukan sebuah batu tempat artefak itu tersimpan tapi tidak ada artefak sama sekali,” jawab Shylily.
“Kami tidak bisa membaca semua informasi yang ada di sana karena penggunaan bahasa yang sangat sulit. Tapi aku paham sedikit kalau seharusnya di batu itu terdapat trisula raja Atlantis,” sambung Bao.
Suisei tertawa kecil karena dia masih tidak percaya dengan apa yang mereka katakan. Sebagai pembuktian, Bao dan Shylily mengajak mereka pergi ke tempat Artefak itu berada. Untuk berjaga-jaga, hanya Bao, Suisei, Shylily, Ayunda, Marine, dan Lamy saja yang pergi. Sementara sisanya akan tetap berada di sana untuk menghadapi ancaman monster yang bisa muncul kapan saja.
Mereka pergi menuju kastil besar yang berada di pusat kota Atlantis. Kastil megah dengan segala pilar bagunan yang terdapat ukiran-ukiran artistik. Mereka semua terkecuali Bao dan Shylily dibuat terkesima dengan desain bangunan yang sangat terstruktur dengan baik ditambah kandungan seni yang sangat detail.
“Mungkin aku percaya kalau peradaban dulu itu lebih maju dari peradaban kita,” ujar Lamy.
“Selagi kita masih berada di sini, tidak ada salahnya kalau kita mencari tau jutaan tahun yang lalu itu seperti apa,” sahut Marine.
“Padahal kalian hanya pergi bertanya pada Bao atau Doris saja,” ucap Suisei.
Sesampainya di depan pintu besar yang akan membawa meeeja masuk ke dalam istana, Bao coba membuka pintu tersebut dengan sihirnya yang dibantu oleh Ayunda. setelah pintu terbuka, mereka semua masuk ke dalam istana. Betapa terkesimanya mereka ketika melihat bagian dalam istana gang jauh lebih indah dengan paduan warna biru laut dan konsep batu kristal.
Bahkan lantai istana merupakan sebuah kristal yang dibuat seperti sebuah kaca yang sangat kuat. Di bawahnya juga terdapat kolam ikan dengan ekosistem sempurna yang memungkinkan para penghuni istana tidak perlu memberikan makan akan membersihkan air seperti akuarium.
Mereka berjalan melewati lorong istana yang dipenuhi dengan vas bunga antik dari kristal dan hiasan mutiara laut.
“Apa barang-barang itu boleh diambil?” tanya Marine.
“Atlantis sudah tidak ada lagi siapa-siapa, semuanya boleh diambil atau dihancurkan,” jawab Bao.
Marine langsung bersiap mengambilnya, namun Suisei dan Lamy menarik pakaiannya yang membuat Marine seperti sedang diseret. Mereka masuk ke sebuah ruangan yang terdapat tangga yang akan membawa mereka menuju ruangan bawah tanah.
“Ini terasa tidak asing, entah kenapa semuanya selalu berada di ruangan bawah tanah,” ujar Ayunda.
Setelah cukup jauh menuruni tangga, mereka akhirnya sampai di depan ruangan yang menyimpan Artefak Kuno berada. Bao menggambarkan sebuah pola sihir pada pintu ruangan yang setelahnya ruangan tersebut mulai terbuka. Begitu pintu sudah terbuka sepenuhnya, benar saja apa yang di katakan oleh mereka berdua kalau terdapat batu dan tidak ada trisula Raja Atlantis.
Mereka masuk ke dalam sana dan Suisei benar-benar tersentak karena apa yang mereka cari sudah tidak ada di sana. Suisei mengitari batu tersebut yang di mana terdapat ukiran aksara kuno di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUNTDOWN : SEASON 2
Fanfiction⚠️ SEASON 1 BISA CEK DI AKUN INI ⚠️ Perjalanan Moona Hoshinova bersama teman-temannya masih terus berlanjut. Kemunculan Kekaisaran baru yakni ATARAXiA membuat semuanya menjadi tidak terkendali. Babak baru telah dimulai, Kerajaan Zestro terus berusah...