" Mimay......" Panggil ruli lirih, namun yaya tak bergeming sedikitpun
Ruli menyusul yaya usai menenangkan Sha, kali ini adalah giliran istrinya yang harus dibujuk dan ditenangkan. Ruli menghampiri yaya yang berbaring diranjang dengan posisi membelakangi pintu kamarnya.
" Sayaaaang...." Ucap ruli sangat lembut dan mengelus lembut pundak istrinya itu, Sha yang berada dipangkuan ruli hanya diam memperhatikan apa yang dilakukan pipaynya.
" Sayang....,Istrikuuu, Cantikku... Pipay minta maaf ya mimaynya shaa" sambung ruli dengan satu tangannya mengelus lembut surai rambut wanitanya itu dan satu tangannya lagi memeluk sha yang berada dalam pangkuannya.
Namun masih tak ada balasan apapun dari yaya, Ruli semakin panic apakah semarah itu wanitanya ini? Ruli meletakkan Sha disisi ranjang yang kosong bertujuan untuk menggunakan cara spesial untuk membujuk istrinya.
Ruli menyetarakan posisinya ikut berbaring dibelakang tubuh istirnya, dan memeluk yaya dari belakang
" Mimay...? Jangan marah dong sayang,..." Ujar ruli
" Mimay......, yahhhh... kalo mimay ngambek gini berarti pipay gak bisa kasih surprise dong" ujar ruli seakan-akan frustasi
Seketika yaya langsung terbelalak mendengar kata surprise , ia membuka matanya dan melihat sha yang duduk manis tersenyum berada didepan nya, lalu ia melihat tangan ruli yang melingkar diperutnya, seketika ide jahil muncul dalam pikiranya.
Yaya membalikkan tubuhnya membelakangi sha dan langsung memeluk ruli, menelusupkan wajahnya didada bidang lelakinya, harum semerbak ciri khas lelakinya itu langsung masuk dalam indra penciumannya.
" Pipaaayyy..." Panggil yaya dengan nada manjanya
" Hmmmm, apa sayanggkuhhh?" Jawab ruli lembut dan menyelipkan anakan rambut yaya didaun telinga kiri wanita itu.
" Pipaaaay, sayang akuukann?" Tanyaa yaya mentap ruli sendu, ia memanyunkan bibirnya.
"Suree sayanggg, akuuu sayaangg... sayanggg...sayaanggg.. banget sama kamu dong" jawab ruli menarik yaya semakin dekat, hingga mengkikis jarak diantara keduanya
" Kalo aku gak sayang samu kamuuuu, aku gak aka nada sampai detik ini, kehadiran kamu dihidup aku itu sangat berarti sayang, kamu itu segalanya bagi akuuu" ucap ruli mengelus lembut pipi yaya
" Pipayyyyy, kan aku jadi sedihhh, gak mau mellow-mellow, pokoknya sampai kapanpun, apapun yang terjadi pipay gak boleh ninggalin aku," ucap yaya terdemgar sangat menggemaskan bagi ruli
" Insya Allah ya sayang, selama Allah masih kasih kesempatan untuk aku didunia ini, maka aku hanya akan menyayangimu dalam segala situasi, tanpa alasan apapun, hanya kamu" jawab ruli mengacak-acak lembut puncak kepala yaya
Sha sedari tadi memperhatikan tingkah dua manusia dewasa yang melupakan keberadaan bayinya. Sha merangkak mendekati Yaya yang membelakanginya lalu memanjat tubuh yaya untuk masuk menyelip ditengah-tengah kedua orangtuanya itu.
" No...No...Sha...Mayy" Celoteh Sha ( Ar : NO..NO.. Tanpa sha, mimay )
" Issssttt, Sha inihh yaaaaaahhh" pekik yaya kesal
" No...No... niiihh...Payyy shaaa" jawab sha menatap yaya
" Ini suami mimay tau sha, kamu kok egois sih" protes yaya memanyunkan bibirnya
Ruli dibuat pusing oleh tingkah dua bidadarinya ini, akhirnya ia berinisiatif mengambil jalan tengah agar kedua perempuannya itu tidak bertengkar memperebutkannya.
Ruli mengangkat sha, dan meletakkan sha tengkurap diatas perutnya dengan satu tangan menjaga sha agar tak terjatuh, dan satu tangannya lagi menjadi bantalan istrinya dan mengelus puncak kepala istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Love Me ( PUK 2 )
RomanceCinta akan selalu menemukan rumahnya, tempat untuk ia kembali.