Pilu

240 22 6
                                    

" Sha..., jangan lari-lari nak nanti jatuh" teriak Yaya melihat putrinya yang begitu asik bermain lari-larian dengan suaminya

" Iyaaa mimay" jawab sha dan Ruli serentak

Tak terasa saat ini putri kecilnya itu sudah berusia 4 tahun, tak terasa usia pernikahan Ruli dan Yaya sudah menginjakkan yang kelima tahun.

Bukan waktu yang singkat untuk sepasang suami istri ini menjalani kehidupan pernikahannya, bukan tidak ada perdebatan diantaranya.

Bahkan sering kali keduanya berdebat jika perihal tentang anak, perihal tentang putri pertamanya itu. Perihal apa yang boleh apa yang tidak. Yah, benar jika sudah tentang anak setiap orangtua pasti punya cara dan pemikirannya sendiri mana yang terbaik untuk anaknya.

Untungnya saja Ruli dan Yaya bisa mengelola dengan baik apa yang  keduanya inginkan untuk sha adalah yang baik, bukan untuk menyusahkan hidup putrinya.

" Pip..payyy... Su..dahh....hahahaha..." Sha berlari pada Yaya yang duduk manis memperhatikannya dan Ruli

" Awas jatuh sayang....., pippay stop pippay jangan dikejar gitu anaknya" omel Yaya

" Hadeuhhh, kalo sudah ada mimay yang belas pipay mah kalah" ucap Ruli pasrah

" Udah-udah sini sayang-sayangnya mimay minum dulu yukk .." tawar Yaya sembari menyodorkan dua botol minuman coklat dingin untuk sha dan Ruli

" Timaciw mimay" ucap sha tersenyum

" Terimakasih sayang" ujar Ruli

Yaya dan Ruli memperhatikan tingkah putrinya itu yang sudah mulai bisa sendiri melakukan sesuatu sama halnya seperti membuka tutup botol yang sudah dilepas segelnya oleh Yaya.

Sha memegangi botol minumnya itu dengan kedua tangannya, meneguk seluruh isinya hingga tetes terakhir. Tampaknya princess kecil itu benar kehausan.

" Enak sayang?" Tanya Ruli yang dibalas anggukan oleh sha

Sha membersihkan sisa minuman yang dibibirnya dengan menyapukan tangannya, dan itu benar-benar sungguh menggemaskan.

" Utututu, mimayy mau gendong dong" ujar Yaya mengangkat sha untuk beralih kepangkuannya

Tanpa penolakan sha melemaskan tubuhnya agar memudahkan Yaya mengangkat tubuhnya. Namun tanpa sengaja saat mengangkat sha, kaki sha berayun sehingga perut Yaya seperti tertendang pelan.

" Ahhwwssss, hunnn....ahhhhss" rintih Yaya melemah dan menurunkan sha dari gendongannya

" Kenapa sayang? Kenapa yang?" Panik ruli ketika melihat ada cairan merah seperti darah mengalir disela kaki istrinya

" Yang? Ini berdarah yang? Kamu kenapa sayang? Kita kerumah sakit ayok" Ruli semakin panik melihat semua itu

" Sakittt hun,, awassss krammm..." Rintih Yaya, sedangkan disisi lain sha menangis melihat mimaynya kesakitan dan pipaynya yang panik.

" Mimay, maapin kahka, huhuhu" tangis sha tak tertahan

" Awassss....ahhrrrhghhh" rintih Yaya menjadi-jadi

Saat ini Ruli langsung menggendong Yaya ala bridal style, untuk membawanya menuju mobil

" Sha, sini pegang baju pippay kita bawa mimay kerumah sakit ya.." titah Ruli

" Huhuhu, iya ppayyy" jawab sha dengan tangisnya.

Dengan tertatih-tatih Ruli mengangkat tubuh istrinya dan menyamakan langkahnya dengan putrinya agak tak tertinggal hingga mereka sampai dimobil

Ruli menurunkan Yaya dibangku penumpang dibalik supir, mengatur posisi ternyaman dan sha yang berada disamping Yaya karna gadis kecil itu terus merengek harus menemani mimaynya.

The Way You Love Me ( PUK 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang