Drtrrrttttttt ( decitan suara ban yang direm mendadak )
Braaaaakkkkk
" PIPPPAAAAYYYYY"
"Awuuuuhhh, cakiittt...." Rengek sha mengadu kesakitan akibat benturan kepalanya mengenai dashboard mobil.
" SHA?" Segera Ruli tersadar dari apa saja yang baru terjadi, ia membuka seat beltnya berlari keluar menghampiri putrinya dari sisi pintu sebelahnya.
" Kenapa nak? Aduh sayangg maafin pipay ya nak? Coba sini liat nak?" Panik Ruli melihat sha yang menitikkan air matanya dan terus memegangi keningnya aduh kesakitan.
" Cakitttt pippayyy, huhuhu...., inihh cakittt" Sha membuka keningnya yang sedari tadi ditutupi tangan mungilnya.
Betapa terkejutnya Ruli melihat kening sha memar dan mulai membiru, ia tak menyangka benturan yang baru saja terjadi ternyata cukup keras.
"Aihhhhkkkk, sakit banget ya sayang?" Ruli mengelus lembut kening putri kesayangannya itu, hatinya ikut sakit melihat memar dikening indah princessnya, bagaimana tidak ini sudah terjadi, dan semua itu kesalahannya karna tidak menempatkan sha di car seat biasa miliknya karena ia terburu-buru tidak sempat memindahkan car seat milik sha yang ada di mobil lainnya.
" Huhuhu, pipaaayy cakiiittt bangettt..." Adu sha merasa nyeri di dahinya.
" Kita kerumah sakit ya sayang yah, biar dikasih obat sama dokter ya nak yah..." Bujuk Ruli untuk mengobati memar di dahi sha.
" No no pay..., kita ambil cake mimay duwlu... Sha oteyyy kok, huhuhu" ucap sha terbata-bata menahan tangisnya
" Sha, nanti kalo gak langsung diobatin nanti jadi parah loh sayang, sha nurut sama pipay bolehh?" Ruli berusaha membujuk sha karena jika perihal tawar menawar dan negosiasi sha adalah keturunan Yaya jika tidak maka tidak.
Namun nihil, usaha Ruli sia-sia untuk membujuk sha. Gadis kecil itu tetap menggelengkan kepalanya sembari mengerucutkan bibirnya tanda penolakan.
Ruli dibuat frustasi dengan kemauan putrinya itu yang tetap memaksa untuk mengambil kue yang dijanjikan untuk ulang tahun mimaynya.
Sementara bunda dan ayah utty sedari tadi sudah bertanya-tanya keberadaannya untuk segera memberikan surprise untuk istrinya bersama dengan om/Tante dan bi sumi/ pak Dadang.
"Hufftt...." Ruli menghela nafasnya panjang.
" Okey, kita ambil cake untuk mimay tapi sha gak boleh nangis lagi bisa? Coba di lap air matanya, yok sayang" titah Ruli menyeka airmata yang menetes di pipi putri kecilnya itu.
" Syudaahh pipayyy" ucap sha sendu dan memaksakan senyum diwajah mungilnya.
" Sha? Beneran? You okey?" Tanya Ruli sekali lagi memastikan
" Yes pipay, im okay" sha menyunggingkan senyumnya dan mengacungkan jempol pada Ruli.
Tak kuasa menahan gemas pada putrinya, Ruli mencium kedua pipi chubby sha dan memasang kembali seat belt yang sebelumnya dilepas.
Keduanya melanjutkan perjalanannya, Ruli kali ini terlihat sangat hati-hati dan pikirannya yang berkecamuk. Ia takut bahwa nanti istrinya akan marah padanya melihat memar pada kening putrinya, ditambah lagi ada lecet pada body mobil baru milik wanitanya itu akibat goresan pada dinding pembatas jalan.
Akhirnya cake untuk Yaya saat ini sudah berada ditangan keduanya. Ruli sudah mengabarkan pada seluruh keluarganya yang sudah bersiap-siap ikut serta untuk memberikan surprise pada Yaya.
----------------------------
"Ini pada kemana sih?" Monolog Yaya turun dari kamarnya mencari keberadaan suami dan putrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/366026652-288-k747728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Love Me ( PUK 2 )
RomansaCinta akan selalu menemukan rumahnya, tempat untuk ia kembali.