.
.
.Dua buah undangan terletak di atas meja makan. Acara tahunan yang di adakan oleh keluarga Wang. Di hadiri oleh para pejabat negara, pengusaha dan orang-orang termasyur dalam negeri maupun mancanegara. Orang-orang yang hadir disana adalah para tikus kotor, pencuri yang berpakaian rapi.
Dua puluh tahun sudah berlalu namun, kenangan pahit itu masih tersimpan apik dalam memori Wang Yibo.
Hidup sebagai Wangji saja sudah sangat menyesakan. Melihat kebobrokan moral yang terjadi dalam keluarga nya membuat isi perut dan kepalanya seperti ingin pecah. Dan yang paling menyedihkan adalah acara ini bertepatan dengan tanggal kematian Wangji yang dikira adalah Wang Yibo. Sungguh ironis. Namun, sedikit lagi. Sebentar saja.
"Wangji kau tidak akan pergi lagi?"
Seseorang tolong tutup perempuan hina atau Wang Yibo akan merobek nya dan menjadikan dirinya santapan hewan liar.
"Wangji?" Cegat Sena menahan Yibo yang lagi-lagi akan pergi. Apakah dua puluh tahun belum cukup? Dua puluh tahun ia bertahan sekalipun diabaikan.
Yibo menatap tangan," singkirkan tanganmu dariku." Tajam dan dalam.
Namun Sena menggeleng," tidak sampai kau setuju untuk ikut."
Prang
"Ayah?" Teriak Renmin. Xiao Zhan melotot sementara Sena hampir mati di tempat karena gelas tersebut hampir hancur di kepalanya.
Wang Yibo mencengkram rahang perempuan itu erat-erat. Sena menangis karena terkejut ditambah dengan rahangnya yang seperti akan patah.
"Berani mengatur ku?"
Sena berjalan mundur. Ia menggeleng. Tidak lagi. Ia takut."maafkan Aku."
Sayang nya Yibo sudah tidak bisa kembali. Sena berusaha untuk menghindar namun terlambat.
"Mau kemana jalang?"
Sena gemetar. Rambutnya sakit karena cengkraman Yibo. Air matanya keluar disertai permohonan." Sakit Wangji."
Setiap kali mulut tersebut mengucapakan nama Wangji, Yibo semakin tak terkontrol." Jangan menyebut nama itu dengan mulut sialan mu."
"Ayah lepas!" Renmin berusaha untuk melerai. Pertengkaran ayah dan ibunya sudah ia saksikan sejak kecil. Ibunya yang sering tersiksa. Renmin ingin ibunya untuk berpisah daripada bersama tapi hancur namun, Sena menolak karena alasan sangat mencintai ayahnya.
"Jangan memanggil ku ayah." Yibo mendorong kasar Renmin menabrak ujung meja dengan sangat keras. Xiao Zhan terlambat menahannya.
"Bunuh aku jika kau mau." Sudah cukup rasa sakit yang ia terima. Bertahan karena mencintai sama saja dengan mati di tangan suaminya. Banyak rasa sakit yang ia terima hanya untuk bersama orang yang ia cintai.
"Really? Baiklah." Yibo memegang pecahan gelas tersebut dan hendak meletakkan nya pada leher Sena namun dengan cepat di rebut oleh Xiao Zhan. Merasa kesenangan di ganggu, Wang Yibo melepaskan Sena dan beralih kepada Xiao Zhan. Kali ini ia dibutakan oleh amarah.
"Berani sekali..."
Sekalipun takut namun, Xiao Zhan tetap pada pendiriannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner In Bed
FanfictionXiao Zhan menghilang dengan kesalahpahaman tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. *** Xiao Zhan dan Wang Yibo adalah sepasang sahabat atau lebih tepatnya disebut Friends with benefit. Pertemanan mereka sudah terjadi sejak sekolah menengah pertama...