16. We Meet Again

429 47 4
                                    

"Fanfan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Fanfan... Aku butuh bantuan mu."

"Bantuan apa?"

"Apa kau tahu jalan lain selain jalan utama menuju pintu keluar kampus?" Tanya Zhanta sembari menengok kesana-kemari seperti pencuri.

"Apa yang sedang kau rencanakan. Aku tidak mau membantu mu lagi. Karena kau, Paman mu menghubungi ibuku membuatku dimarahi. Aku tidak mau."

"Kali ini kau tidak perlu bertemu salah satu paman ku dan menyamar sebagai aku. Cukup katakan saja."

Pria yang di panggil Fanfan itu menatap curiga sahabatnya. Apalagi yang dia rencanakan,"apa yang kau rencanakan?"

"Ck, jangan banyak tanya dan beritahu saja dimana___ heh...?!" Mulutnya berhenti seketika. Di depan nya dengan jarak lima meter, seseorang yang akan ia temui sedang berdiri bercengkrama dengan kakak tingkatnya.

"Paman? Gege.." Panggil Zhanta sambil melambai dan tersenyum. Fanfan melihat lambaian tangan itu mengarah kemana. Untuk sesaat ia diam kemudian tersadar. Ketika ingin menahan sahabat nya, pria itu sudah berlari ke arah seseorang yang di kira Wang Yibo.

"Zhanta, no!" Terlambat. Fanfan menutup wajahnya dengan tas sembari menghitung berapa banyak semut yang sedang berada di rerumputan. Ah, rasanya ia ingin mati saja. Ia yakin sebentar lagi Zhanta akan mati karena karena malu. Bukan apa-apa tapi, laki-laki yang di kira Gege itu adalah ketua senat yang akan memberikan mereka masa ospek nanti.

Dan benar saja, ketua senat tersebut bersama tiga teman nya yang baru saja turun dari mobil menatap aneh pria di hadapan mereka yang sedang tersenyum seperti orang gila.

"Paman? Aku?" Tunjuk pihak lain pada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paman? Aku?" Tunjuk pihak lain pada dirinya sendiri.

"Ey.... jangan sok tidak mengenali ku. Yang itu lhoo.. Gege tabrak di lampu merah itu. Masa tidak ingat?! Ya, tapi tidak apa-apa Zhanta mengerti karena Gege sudah tua. Tidak apa-apa." Ucap Zhanta sambil menepuk-nepuk pundak pria di hadapannya. Ketiga teman ketua senat mati-matian menahan untuk tidak tertawa. Lihat saja wajah ketua senat yang sudah berubah memerah. Ia menahan emosi.

Fanfan ingin sekali menenggelamkan dirinya kedalam Palung Mariana terdalam. Resiko punya sahabat tidak punya malu. Benar-benar ingin mati saja.

"Karena kita bertemu disini jadi aku tidak perlu memikirkan cara untuk bertemu dengan mu. Jadi berikan?"

Partner In Bed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang