11. Sweet Home

413 57 3
                                    

.
.
.


Dua puluh tahun telah berlalu namun, bangunan tersebut masih kokoh. Kenangan manis yang pernah ia dan Xiao Zhan lewati masih tertinggal disana. Meskipun lantai nya dan perabotan nya berdebu, namun Yibo tak peduli dan tetap duduk disana.

Ini adalah satu-satunya tempat paling nyaman ketika seluruh hidupnya penuh dengan kepalsuan. Hanya tempat ini dimana ia pernah hidup sebagai Wang Yibo. Bersama dengan Xiao Zhan yang adalah menantunya sekarang.

Laki-laki yang ia pikir akan menjadi penghujung dari takdir hidupnya, kini telah memilih untuk membangun mimpi tersebut bersama dengan Renmin. Seseorang yang tidak pernah ia sangka akan terkait dengan Xiao Zhan. Menjalani hubungan terlarang seperti ini memang membahagiakan namun tidak ada kepastian bahagia pada ujungnya. Ia akan menjadi pilihan kedua ketika pilihan pertama tidak memberitakan apapun yang pria Xiao itu inginkan. Intinya, dia hanya seseorang yang ada disaat diinginkan bukan di inginkan.

"Kau enak karena punya banyak uang. Sementara aku tidak." Ucap Xiao Zhan bergelayut manja dalam pelukan pemuda yang sama tak memakai apapun.

Xiao Zhan kemudian mengutarakan pendapat nya yang sudah sejak lama ia pikirkan. Sebenarnya ia takut untuk berbicara namun, mungkin hanya ini satu-satunya cara. Dan seperti yang ia duga, respon Yibo sangat berlebihan.

"Yibo... Ini bisa membantu kita. Terutama aku." Xiao Zhan masih mencoba untuk membujuk.

"Tidak berarti tidak," mutlak Yibo tanpa bantahan apapun.

"Lagipula aku hanya melakukan nya denganmu. Kita berdua melakukan nya tanpa harus menunjukkan wajah kita." Xiao Zhan masih terus mencoba untuk membuat Yibo luluh.

"Resiko nya sangat besar. Kalau sampai pihak kampus tahu, kita bisa dikeluarkan. Aku tidak apa-apa tapi bagaimana denganmu?"

Xiao Zhan berpindah tempat dan duduk di tubuh laki-laki tersebut masih tanpa busana. Ia menaikan tubuhnya sedikit dan memegang benda tersebut masukannya sendiri kedalam lubang nya yang masih basah akan sperma pemuda itu. Ia mendesis ketika seluruh nya telah masuk. Wang Yibo menahan pinggul pria itu agar tidak membuat gerakan yang salah dan menyakiti mereka. Benda hangat itu tetap tinggal didalam sana dan mereka kembali berbicaralah.

"Aku tahu aplikasi yang dapat mengamankan identitas kita. Yibo..  ahh---" desah nya di akhir karena Wang Yibo tiba-tiba menyentak. Ia hampir jatuh menimpah tubuh pemuda itu jika lutut nya tidak kuat.

"Aku belum selesai bicara." Meski begitu, ia ikut bergerak secara perlahan untuk merasakan sensasi penis laki-laki itu dalam tubuhnya.

Setelah perdebatan panjang, akhirnya Wang Yibo setuju dengan berat hati. Namun dengan syarat, penis maupun lubang kenikmatan tersebut harus di blur. Tempat itu hanyalah miliknya. Termasuk wajah mereka. Xiao Zhan tentu saja senang karena apa yang ia inginkan tercapai. Kepuasan seks dan menghasilkan uang. Hubungan mereka memang saling menguntungkan. Namun, bagi Xiao Zhan ia melakukan nya dengan seseorang yang dicintainya. Jadi, perasaan seperti menjual diri untuk mendapatkan beberapa lembar uang tidaklah benar.

Kesepakatan bersama itu terus berjalan. Pundi-pundi uang pun terkumpulkan. Pengikut mereka pada aplikasi biru pun melonjak tinggi. Xiao Zhan mulai terbiasa. Aktif seks tersebut bukan lagi sebagai bercinta tetapi sebagai perdagangan. Yibo bukan tidak senang, ia bahagia. Namun lama-kelamaan aktivitas yang seharusnya pribadi mulai dikenal khalayak umum. Yibo hanya ingin tubuh tersebut hanya dilihat dan di nikmati olehnya. Bukan konsumsi umum seperti ini.

Selama belasan tahun ini, ia menjadikan Xiao Zhan sebagai tempat yang tidak ada kepalsuan. Ia diinginkan karena bukan di manfaatkan melainkan karena di dibutuhkan sebagai yang dicintai.

Partner In Bed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang