SCMS-2 : Ujian Akhir Semester

1.4K 115 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

(bismillahirrahmanirrahim)
(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)


°●اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ●°

"Sejauh apapun kita pergi pasti akan kembali kerumah yang sama."

-Aneisha Kirana Adinata

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Jam berputar begitu cepat hingga tak terasa sudah satu hari Azka menyandang gelar 'Suami Dari Kirana'. Bulan telah menghilang dan mempersilahkan mentari untuk melaksanakan tugasnya pada pagi hari yang cerah ini.

Seperti biasa Kirana selalu bangun lebih pagi karena akan melaksanakan sholat tahajud. Ia hampir tak pernah melewatkan sholat di sepertiga malam yang membuat jam tidurnya menjadi sedikit berkurang, namun Kirana tak memperdulikan itu, Kirana adalah tipe orang yang berpegang teguh pendirian dan sedikit keras kepala. Jika ia sudah memutuskan ini maka ia akan tetap melakukannya dan tak memikirkan resiko kedepannya.

"Umma! Abah!" Panggil Kirana saat mendapati ruang makan yang kosong, biasanya jam segini sudah pada berkumpul disini namun hari ini tak ada satu orang pun yang duduk di kursi makan.

Kirana berjalan menuju kamar kedua orang tuanya, sesampainya disana ia tak juga menemukan sosok kedua orang tuanya. Lantas kemana perginya Umma dan Abah? Monolog Kirana.

"Apa masih di musholla?" Monolog Kirana.

Biasanya Umma dan Abah sering melaksanakan sholat subuh berjamaah di musholla Al-Huda, musholla Al-Huda didirikan oleh Abi Hasan tepat didepan rumahnya, tak hanya musholla, Abi Hasan juga mendirikan sebuah TPQ gratis yang bisa dihadiri untuk umum. Rumah Kirana dan Azka bisa dibilang sangat dekat karena hanya membutuhkan waktu sekitar 3-5 menit untuk sampai kesana.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 06.00 Kirana bergegas untuk sarapan dan langsung berangkat ke sekolah. Biasanya Kirana selalu pulang dan pergi dari sekolah berjalan kaki, karena sekolahnya yang dekat dengan rumahnya ia jadi memilih untuk berangkat dengan berjalan kaki.

Setelah 5 menit duduk di kursi makan, Kirana beranjak dari duduknya dan berjalan kepintu rumah seraya merangkul tas sekolah berwarna hitam polos ditambah gantungan kunci berbentuk bebek yang menggantung di tasnya.

Kirana memakai sepatu sekolahnya dan setelah itu ia tak lupa menutup pintu rumah serta gerbang sebelum berlalu pergi dari sana.

Kirana berjalan sendiri di bawah matahari yang mulai menyinari dunia, angin-angin pagi yang mengenai kulitnya membuat bulu kuduknya berdiri. Kirana tersenyum simpul kala melihat bunga-bunga indah yang bermekaran di atas pohonnya. Ia sesekali merasakan semerbak bunga-bunga segar yang berada disamping kanan dan kirinya. 'Indah' hanya itu yang dapat Kirana ucapkan kala melihat bunga-bunga segar berwarna warni ini.

"Apa ada manusia seindah bunga?" Monolognya.

➴➵➶➴➵➶➴➵➶

Hari ini adalah hari ujian akhir semester, semua siswa berbondong-bondong untuk mendapatkan nilai terbaik mereka agar bisa naik kekelas berikutnya. Begitupun dengan gadis berkerudung segi empat berwarna putih, ia kini terlihat sangat sibuk membaca materi yang mungkin akan keluar di UAS nanti. Kirana membaca serta menghafal satu persatu materi penting yang nanti mungkin akan keluar di UAS, biasanya jika sedang ujian Kirana selalu berangkat jauh lebih awal dari teman-temannya agar bisa mempelajari materi-materi pelajaran di sekolah.

Semanis Cinta Mas Santri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang