-Sebuah Chapter-

193 11 2
                                    


Langit tanpa awan bersama
angin tanpa hujan...

Angin terus menerpa seakan tahu bahwa yang terjadi setiap harinya akan berlalu. Tetapi kembali lagi sesuatu yang sudah terjadi akan tetap membekas walau tidak pernah terluka. Tidak, bukan luka berdarah melainkan luka yang memendam rasa amarah.

Setiap luka ada rasanya dan tersedia juga obatnya, tapi luka memendam amarah apakah ada obatnya?, mungkin ada saja kalau kita bisa berdamai, tetapi kembali lagi bertanya. Apakah damai itu semudah saat mengupas kulit buah pisang?

Banyak pertayaan-pertanyaan yang ada tapi tak semua jawaban bisa menyelesaikannya, istilahnya banyak luka yang ada tapi tak semua obat bisa mengobatinya. damn!

(kalau hidup tak sesuai apa yang kita inginkan, berdamailah menerima apa yang memang sudah ditakdirkan untuk kita).

- cuma kalimat penenang yang hanya mungkin atau tidak akan mungkin bisa dilakukan -


- Ghifari Alfa Tazer-

DIA LANGITKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang