Bahagia dan Who Qeiysa?

235 15 0
                                    


Ghifar memberhentikan motornya tepat di depan pagar rumah Azella. "Darimana lo tau rumah gua" tanya heran Azella yang masih duduk di atas motor

Ghifar menghiraukan pertanyaan Azella "Betah banget dekat gue"

Azella yang sadar maksud perkataan manusia nyebelin itu pun langsung turun dengan kasar dari motornya sembari membuka helm yang digunakannya

"Thanks" ucapnya melangkah pergi membuka pagar

Ghifar tersenyum dibalik helm full facenya itu. "Betah banget sama jaket gue" Sindir Ghifar dan melajukan motornya dengan cepat tanpa menunggu dan meminta jaketnya kembali

Azella berhenti dari aktivitasnya pada pagar rumahnya dan melihat ke arah jaket yang mengikat di pinggangnya. Seperdetik ia langsung menoleh ke arah motor yang sudah melaju kencang meninggalkannya

"Ishh, Emang rada rada tu bocah, nyebelin banget" gerutu Azella geram

Azella membuka ikatan jaket yang ada di pinggangnya "Terus ini sekarang mau gua apain nih" monolognya pada dirinya sendiri melihat jaket yang ada di genggamannya

Azella melihat logo burung Elang kecil yang berada di lengan tangan jaket itu dengan tulisan kecil yang bertuliskan leader di bagian bawah logonya. "Yang modelan begitu bisa jadi ketua, dih" monolog nya bergidik jijik

Sembari masuk ke halaman rumahnya sambil tetap melihat jaket itu yang ternyata di bagian punggung jaket itu terdapat logo kepala burung elang yang lumayan besar.

¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯


Selesai mengantarkan perempuan keras kepala itu Ghifar pun memberhentikan motornya di Warbes, dimana disana masih terdapat teman-temannya

Ghifar dengan wajah bahagianya mendudukan dirinya di samping Tama. "Zi hari ini merasa beda ga sih, kek dingin tapi hangat, sejuk ya ga sih" celetuk Genza sambil berpura pura fokus pada handphonenya

Ziel pun menganggukan kepalanya "Gue juga rasa, tuh lo liat bunga pun pada bermekaran indah ga sih" balasnya tanpa berfikir juga

"Kenapa ya Za, tumben" sambungnya

Mereka yang berada di Warbes pun tersenyum tidak jelas sembari menggelengkan kepalanya, karena merasa tau arah pembicaraan mereka kemana. Berbeda dengan ketua mereka yang menatap datar ke arah Genza dan Ziel

"Gue gatau ini tanda apa Zi, Gimana kalo kita tanya sama pak ketu kita" ujar Genza

Genza melirik ke arah Ghifar yang sudah memasang tatapan tajam ke arahnya "Buset gue punya salah ya sama lo" tanyanya lebay sambil memeluk lengan Ziel

"Njir lepas geli gue"

Genza melepasnya. "Serem amat tu muka"

"Seharusnya tuh muka bahagia yakan, baru nganter pujaan hati"

"Iya kenapa ya, Yan tanya gih" ujar Genza kepada Rayan

Rayan yang sedari tadi mendengarkan celotehan Genza dan Ziel pun terkekeh. "Gue harus tanya gimana nih" tanyanya

"Ah lu mah kurang briping" balas Firzi

"Udah ah lama basa basi lo pada, tanya Ka" Ujar Tama kepada Saka

"Langsung aja"

"Gimana sukses?. gue liat-liat muka lo dari awal datang sumringah banget" tanya Saka

Genza dan Ziel berpindah tempat ke hadapan Ghifar "Aha aha gimana bos" exited Genza, sambil mengangguk angukan kepalanya begitu pun yang lain berada di warbes saat ini

DIA LANGITKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang