Sepenuh hati

129 12 0
                                    

Seperti apa yang dikatakannya beberapa jam lalu lewat ponsel genggam tersebut, saat ini Ghifar sudah berada di depan ruang music. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore tapi tak mengurungkan niat Ghifar untuk menjemput perempuanya

Tak menunggu lama seolah semesta tau bahwa sudah ada lelaki yang setia menunggu pujaannya, sang pujaan pun berlalu keluar dari ruang music

"See you" ujar Bagas sembari mengelus puncak kepala Azella dan dibalas senyuman tipis olehnya

"Khmm" deheman seseorang membuyarkan mereka

Menoleh ke arah asal suara, mendapatkan seorang lelaki yang posisinya bersender dengan dinding dan kedua tangannya dimasukan ke dalam kantung celananya, menampilkan aura badboynya nyata adanya sedang menatap lurus ke depan

Bagas menatap tajam "Selalu ganggu" ucapnya

Sang empu menoleh dengan tatapan dingin. "Sadar diri itu perlu" balasnya

Bagas sudah ingin beranjak untuk memukul tetapi tertahan oleh cekalan tangan Azella di

"Stop, jangan cari masalah" ujar Azella

"Gua balik luan ya, Gas" lanjutnya

Setelahnya Azella memutuskan untuk beranjak dan menarik tangan Ghifar agar menjauh dari sana

"See, I win" ucap Ghifar sinis

"Bangsat" umpat Bagas

"Lo bakal mati anjing, tunggu mainnya" gumamnya emosi

***

"Pelan pelan sayang, ga sabar banget ya pulang bareng gue" ucap Ghifar yang saat ini masih di geret-geret Azella

"Motor lo dimana" tanya Azella tiba-tiba berhenti

"Aduhhh" keluh Ghifar yang tertubruk oleh tubuh Azella

"Ck, lemah banget"

Ghifar menarik nafas pelan "Untung aku sayang" ucapnya

"Motor lo dimana" tanya ulang Azella tidak memperdulikan ucapan Ghifar

"Diiiii, Dimana ya yang" tanya balik Ghifar tampak berfikir

"Ngga Lo jawab gua balik bareng Bagas" putus Azella ingin beranjak tetapi tertahan

"Eitss tidak bisa, Ayo Sayang" ucap Ghifar menggenggam jemari Azella dengan lembut dan membawanya menuju motornya

Perlakuan kecil dari Ghifar ini mampu membuat pipi Azella tanpa aba-aba berubah menjadi pink

"Tolol banget nih pipi gitu aja melting" batin Azella

Ghifar membawa Azella menyebrangi jalan menuju warung depan sekolah, tempat biasa ia juga nongkrong dan membolos juga

"Nih, mau aku pakein?" tanya Ghifar memberi helm

"Ga butuh" tolak Azella

"Ck mulutnya, jangan pancing gue untuk comot tu mulut" ucap Ghifar dengan santai sembari menaiki motornya

Azella memukul kuat bahu Ghifar. "Maksud lu apa" ucapnya

Ghifar tersenyum di balik helmnya. "Naik sayang, ga ada maksud apa-apa" katanya

"Nak Ghifar" sapa pemilik warung

"Eh, mpok ada apa mpok" jawab Ghifar lembut

"Eh engga, cuma mau bilang neng yang belakang cantik"

Ghifar tersenyum "Ghifar pintar kan mpok nyarinya" ucapnya

"Kamu mah gausah diragukan lagi"

Ghifar terkekeh "Yaudah mpok, Ghifar balik ya kasian kelamaan dia"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA LANGITKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang