"Cepet cari dia anjing!, nanti kalo dia lapor polisi gimana!" seru salah satu orang
"Yaudah sih biarin orang udah di tembak juga! palingan juga mati di jalan" ucap temannya
***
"Aku harus... ah.." ucap seorang perempuan yang berjalan ke arah rumah warga dengan meringis kesakitan dan darah menetes dari tubuhnya
Tak lama ada salah seorang mahasiswi yang melihat perempuan itu dari jauh lalu bergegas menolongnya dan segera melarikan ke rumah sakit karena cedera yang dialaminya sangat serius. Beruntung perempuan itu masih bisa terselamatkan dan harus di operasi karena peluru yang ada di dalam tubuhnya, dokter mengatakan bahwa peluru itu nyaris mengenai jantung perempuan itu.
"Anaknya namanya siapa ya, aku belum sempet nanya" ucap mahasiswi itu di depan ruang operasi
Mahasiswi itu memutuskan untuk melapor ke polres Jakarta pusat agar mencari identitas perempuan itu, polres menginformasikan ke polisi setempat yang lain tentang hal ini lalu Jabieb yang mengetahui itu segera mengatakan bahwa itu mungkin adalah anak yang sedang di cari selama ini, Jabieb menyuruh beberapa rekannya datang ke rumah sakit tempat perempuan itu di operasi sedangkan dirinya menemui mahasiswi itu untuk memberikan beberapa pertanyaan.
Setelah mendapat beberapa informasi dari mahasiswi Jabieb langsung menuju ke tempat mahasiswi itu menemukan seorang perempuan dan melihat ada jejak tetesan darah, Jabieb mengikuti jejak itu dan berhenti di salah satu tempat.
Jabieb menghubungi polres Jakarta pusat untuk mengirim beberapa polisi ke tempatnya. Dengan cepat beberapa polisi datang ke tempat Jabieb lalu mereka semua menggerebek rumah itu dan ternyata di dalamnya ada Nachia dan Delynn. Jabieb dan beberapa polisi membawa dua anak itu ke kantor polisi untuk di interogasi.
Jabieb menginformasikan ke rumah sakit tempat Regie di rawat untuk memberi tahu bahwa Kimmy sudah di temukan dan dua anak yang menganiaya mereka sudah di tangkap.
-Kembali ke Regie
"Kimmy ketemu? keadaanya gimana?" tanya Regie penasaran
"Polisi belum menginformasikan keadaan Kimmy, lebih baik kamu makan dulu.." ucap salah satu dokter wanita di tempat itu
"Kapan saya bisa keluar dok? saya mau liat Kimmy.."
"Kamu belum boleh keluar dulu, keadaan kamu masih parah.."
"Saya masih bisa nahan kok dok saya mau keluar!" seru Regie
"Mending lo nurut, kita nunggu aja informasi lebih lanjut" ucap Shasa
Di tengah obrolan mereka lalu tiba tiba Melody datang dan membuat Regie takut apa yang harus di katakan kepada Melody.
"Regie kamu gapapa? kenapa kamu kok bisa sampe kaya gini Regie". tanya khawatir Melody
"Ma-maaf bu aku ngga bisa jaga Kimmy.."
Melody memeluk Regie lalu menangis karena orang tua Kimmy juga sudah tiada, Regie mengatakan semua penyesalannya kepada Melody.
"Saya ngga nyangka Delynn sama Nachia sejahat itu.."
Nachia dulunya satu sekolah dengan Regie dan Delynn tapi karena Regie melaporkan tindak kejahatan Nachia yang melakukan bullying kepada salah satu siswi disana sampai pindah sekolah. Setelah beberapa laporan yang valid dari Regie, Nachia di keluarkan dari sekolah dan memiliki rasa dendam ke Regie.
"Regie.. kamu belum makan ya? kamu makan dulu, biar ngga sakit" suruh Melody
"Iya bu" Regie mematuhi perintah Melody karena ia sudah mengecewakan Melody
Keadaan Regie sebenarnya sangat parah, hingga kehabisan darah Regie tidak mengetahui siapa yang mendonorkan darah untuknya tetapi itu adalah Shasa ketika dokter mengatakan kehabisan darah tipe B.
***
Malam hari setelah Shasa dan Erine selesai mandi, Jabieb datang menemui mereka lalu mengatakan bahwa Kimmy terselamatkan, jika telat sedikit saja mungkin Kimmy akan meninggal.
"Serius pak? siapa yang nolong Kimmy pak??" tanya Regie
"Ada mahasiswi yang nolong Kimmy" jawab Jabieb
Jabieb menceritakan semua kepada Regie, Shasa dan Erine. Regie menangis haru mendengar kekasihnya masih bisa terselamatkan tapi dia kembali terpikirkan tentang orang tua Kimmy, pasti Kimmy akan sangat sedih.
"Keadaan Kimmy sekarang masih belum sadar pak?" tanya Shasa
"Iya, Kimmy masih butuh istirahat" jawab Jabieb
Mereka semua yang ada disana senang mendengar kabar itu tetapi juga sedih bagaimana jika Kimmy terpikir tentang orang tuanya, Melody dan Erine ingin pergi ke tempat Kimmy sedangkan Shasa ingin menemani Regie saja.
"Kenapa lo ga ikut mereka?" tanya Regie
"Pake nanya, yang nemenin lo siapa?!" seru Shasa "Lo ga ngabarin orang tua lo? kabari sana" lanjutnya
"Ngapain, mau gua mati sekalipun mereka ga peduli"
"Terserah dah"
Keesokan harinya Regie bersih keras mengatakan ke dokter bahwa dirinya sudah sembuh dan ingin pulang tapi tidak di perbolehkan, keadaan infus Regie juga sudah habis dan donor darah juga sudah masuk kedalam tubuhnya Regie memutuskan untuk kabur secara diam diam dari rumah sakit dengan bantuan Shasa. Karena petugas rumah sakit lalai Regie berhasil kabur lalu menaiki motor Shasa dan pergi ke rumah sakit tempat Kimmy.
"Cepetan Sha!" seru Regie
"Iya sabar napa"
Karena Regie masih mengenakan pakaian pasien Regie menyuruh Shasa mengantarkannya pulang untuk ganti pakaian, lalu setelah itu sarapan dan pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit. Regie menelfon Erine bertanya dimana kamar Kimmy, Erine menjemput Shasa dan Regie di lantai bawah lalu mengantarkannya ke tempat Kimmy di rawat.
Regie melihat keadaan Kimmy yang masih belum sadarkan diri, Regie menangis di samping kasur Kimmy dan beberapa kali mengelus rambut Kimmy. Regie mengatakan semua penyesalan, kesalahan, kelalaiannya kepada Kimmy walaupun Kimmy belum sadar. Regie merasa bahwa itu membuat dirinya lebih baik daripada harus menunggu Kimmy sadar terlebih dahulu.
Tangisan Regie tak kunjung berhenti membuat Shasa menenangkan Regie agar berhenti menangis.
"Udah Regie, biar Kimmy istirahat dulu.." bujuk Shasa
Regie menurut perkataan Shasa tapi Regie tetap menangis saat duduk di kursi kamar tersebut.
Walaupun Kimmy berhasil terselamatkan Regie tetap menangis karena rasa kasian yang luar biasa, Regie merasa Kimmy terlalu baik untuk semua ini, Kimmy tidak pantas mendapat cobaan seperti ini rasanya dunia tidak adil untuk seorang Kimmy. Karena Regie tidak bisa mengendalikan dirinya ia menangis di pelukan Shasa dan Shasa mewajari hal itu dan membiarkan Regie menangis di pelukannya, Erine tang melihat itu mengatakan kepada Melody bahwa itu adalah pertama kali ia melihat Regie dan Shasa akur.
Melody menceritakan tentang Regie dan Shasa yang sebenarnya peduli satu lama lain tetapi mereka juga acuh tak acuh.
-TBC-
enaknya Kimmy meninggal apa engga ya..??