Karena hari sudah malam Shasa dan Regie beristirahat begitu juga Kimmy, saat fajar tiba Shasa bangun terlebih dahulu dan pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli sarapan.
Setelah membeli sarapan Shasa membangunkan Regie yang masih tertidur untuk makan, Regie mengatakan bahwa dirinya bosan dan ingin Kimmy cepat sembuh.
"Bentar lagi juga sembuh, sabar aja" ucap Shasa sambil melahap makanannya
"Gua pengen ngembaliin ingatan Kimmy, tapi gimana kalo dia tau soal orang tuanya.."
"Mau ga mau dia harus nerima fakta, kalo di sembunyi'in juga pasti bakal tau. Mending cepet cepet ngasih tau" saran Shasa
"Gua cari momen aja deh kalo gitu, ga mungkin gua ngasih tau sekarang" ucap Regie
Setelah mereka selesai makan, dokter dan satu suster datang lalu membangunkan Kimmy untuk sarapan. Karena Regie ingin mencoba mengembalikan ingatan Kimmy, Regie menyuapi Kimmy dengan halus seakan akan mesra dengan harapan Kimmy segera sembuh.
"Kakak pacar aku ya? aku dulu manggil kakak apa?" tanya Kimmy
"Kamu dulu manggilnya tetep kakak kok" jawab Regie
"Oh gitu ya.. kakak udah sarapan?"
"Udah kok, habis ini kamu mau keluar kamar ngga?"
"Emm, ngapain?"
"Biar kamu ga di kamar terus kita nyari udara segar di luar"
"Boleh kak, tapi aku belum bisa jalan normal.."
"Kakak yang dorong kamu pake kursi roda"
Regie meminta izin ke dokter agar bisa membawa Kimmy menghirup udara segar di taman rumah sakit, itu adalah hal umum yang biasa di lakukan pasien agar tidak stres karena di kamar terus menerus. Regie mendorong Kimmy yang sedang duduk di kursi roda melihat ekspresi wajah Kimmy saat itu Regie lagi lagi ingin meneteskan air mata.
"Tamannya bagus banget kak.. gimana ya kalo ada taman yang lebih besar dari ini.. pasti lebih bagus" ucap Kimmy
Regie sebisa mungkin menahan air matanya dan mendorong Kimmy untuk melihat pemandangan yang lebih luas lagi, ia tidak mengerti kenapa Kimmy mengatakan taman ini bagus padahal hanya lahan hijau dan beberapa pasien yang kondisinya sama seperti Kimmy yaitu duduk di kursi roda.
Mereka hanya di beri waktu kurang lebih sepuluh menit setelah itu suster datang untuk menjemput Kimmy, Regie mendorong Kimmy lagi menaiki lift lalu ke kamar untuk istirahat.
"Kamu istirahat yang nyenyak ya.."
"iya kak" jawab Kimmy sambil terbaring di kasur rumah sakit itu
Salah satu dokter memasuki kamar Kimmy lalu memanggil Regie, Regie menyuruh Shasa untuk menjaga Kimmy sedangkan ia keluar kamar untuk mengobrol dengan dokter.
"Kalo boleh tau orang tua Kimmy kemana? Kimmy kan namanya?" tanya dokter
"Iya dok, orang tua Kimmy sudah meninggal karena kecelakaan pesawat.."
Bodohnya Regie belum menutup pintu kamar dan suara mereka terdengar dari dalam membuat isi kepala Kimmy kacau.
"Kecelakaan pesawat?" gumam Kimmy "Ahh... sst kepalaku... sakit"
Pikiran Kimmy sangat kacau memaksa Kimmy untuk memikirkan semua secara bersamaan hingga rasa sakit luar biasa terjadi di kepala Kimmy.
Mamah? papa? kalian dimana.. aku di rumah sakit.. kepala aku sakit banget mah.. aku butuh mamah sama papa disini..
"Kimmy! kamu kenapa? Kimmy!" tanya Shasa "Dokter! tolong dok!" lanjutnya
"Kak, aku.. sesak banget... ahh.." ucap Kimmy sambil meringis kesakitan memegang tangan Shasa
"Kimmy! kamu sabar yah.." ucap Shasa seringai mengelus kepala Kimmy
Dokter menyuruh Shasa keluar kamar terlebih dahulu untuk pengecekan terhadap Kimmy, lalu tidak lama kemudian pintu kamar Kimmy di buka dan tiga suster membawa Kimmy ke ICU lagi.
Dokter yang baru saja keluar langsung di beri pertanyaan oleh Regie.
"Kimmy kenapa dok? dia kemana?"
"Kimmy harus ke ruang ICU lagi karena tidak bisa bernapas dengan baik dan mengalami penurunan kesadaran, mungkin di akibatkan pikirannya memaksa Kimmy untuk ingat sesuatu yang begitu banyak" jawab dokter
"Jadi Kimmy harus di ruang ICU berapa lama dok?" tanya Regie lagi
"Sekitar tiga, empat hari. Tidak boleh di jenguk atau di temani, kalian boleh menunggu di kamar ini.." jawab dokter
"Saya mohon kalau menolong Kimmy yang maksimal ya dok.. saya mau dia sembuh secepatnya, saya gamau dia kaya gini terus dok" ucap Regie
"Pihak rumah sakit pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Kimmy, kalian tunggu saja" ucap dokter lalu pergi ke ruang ICU
Shasa menceritakan sebelum Kimmy merasa sakit di kepalanya mungkin dia mendengar percakapan Regie dan dokter tetapi Shasa tidak fokus dan tidak tahu apa yang sedang di bicarakan Regie.
"Tadi dokter nanya orang tua Kimmy kemana.. terus gua jawab kecelakaan pesawat" ucap Regie
"Nah itu.. mungkin dia denger lo bilang kecelakaan pesawat, tadi pintu kamar ga lo tutup kan?" tanya Shasa
"Gua gatau! gua ga nyangka kalo Kimmy bisa denger" jawab Regie
"Padahal dia baru aja keluar dari ruang ICU tapi sekarang masuk ICU lagi"
"Harusnya gua tutup pintunya tadi.." ucap Regie lalu meneteskan airmata
"Udah jangan nangis.. lebih cepet Kimmy tau lebih baik, bayangin kalo dia udah keluar dari rumah sakit terus tau orang tuanya kecelakaan pesawat" ujar Shasa
"Tapi kan bisa jadi ga masuk ruang ICU lagi, bisa jadi cuma kaget biasa"
Shasa menyuruh Regie untuk masuk kedalam agar tangisannya tidak di dengar oleh pasien dan keluarga pasien yang lain. Regie selalu menyesali perbuatannya menyalahkan dirinya sendiri, Regie selalu seperti itu karena dia kurang perhatian dari orang tua bahkan dia tidak pernah mendapat perhatian dari orang tuanya.
Sebagai teman yang baik, Shasa selalu menemukan cara untuk menenangkan Regie dan selalu memotivasi Regie, jika bukan karena Shasa mungkin jabatan ketua osis tidak akan pernah di pegang oleh Regie.
"Makasih ya udah mau nemenin gua selama ini.. Padahal yang salah gua, yang buat masalah juga gua.. tapi lo harus terlibat" ucap Regie
"Sama-sama, gua terlibat bukan karna terpaksa tapi gua mau sendiri kok, jangan terlalu di pikirin.. ucapan lo itu ucapan konyol"
Regie jarang sekali mengucapkan terimakasih dan itu adalah ucapan terimakasih setelah beberapa tahun lamannya, walaupun begitu Shasa tidak merasa kesal atau semacamnya.
Mereka berdua tidak pernah sekolah selama beberapa hari terakhir, tapi Melody tidak menelfon mereka dan menyuruh sekolah jadi mereka berdua tetap tidak sekolah.
"Gua gapernah sekolah ya.." ucap Regie
"Sama gua juga" jawab Shasa
Sebenarnya mereka tidak menjadikan menemani Kimmy dirumah sakit sebagai alasan untuk tidak bersekolah, mereka ingin pergi ke sekolah seperti hari hari sebelumnya lagi tetapi harus terkena musibah seperti ini. Erine yang selalu di temani Kimmy juga kesepian. Dirinya harus pergi ke kantin sendiri dan mengerjakan sendiri soal yang di berikan guru, bukan karena ia tidak memiliki teman lagi tetapi yang dapat mengerti perasaannya hanya Kimmy.
-TBC-