Regie dan Shasa berkembang cukup cepat dalam hal apapun, dari kenaikan rangking yang sebelumnya 20 besar menjadi 2 besar dalam kelas. Sampai kelas delapan semester genap mereka mendapatkan kenaikan jabatan menjadi sekbid atau sekretaris bidang.
"Pulang sekolah mau nongkrong ga?" tanya Shasa
"Boleh.. kemana emangnya? tanya balik Regie
"Ke cafe biasanya lah.." jawab Shasa
"Jangan lah.. bosen gua, yang lain aja"
"Yaudah nanti cari yang lain"
Setelah pulang sekolah mereka berdua mencari cafe dengan rating tinggi. Setelah mendapat cafe, seperti biasa mereka berdua bermain game berdua. Waktu belajar mereka hanya sekitar satu jam saja ketika pulang sekolah sisanya untuk bermain game dan istirahat.
"Apaan si yang bener mainnya!" seru Regie
"Timnya yang gj, lo malah nyalahin gua" ucap Shasa
Mereka bermain hingga larut malam dan Shasa shock saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 22.30, Shasa sudah pasti akan dimarahi jika pulang larut malam jadi dirinya memutuskan untuk menginap di rumah Regie.
"Bukannya lo malah di marahin kalo ga pulang?" tanta Regie
"Engga, kan besok libur" jawab Shasa
"Iya sih, tapi kan mendingan kalo bilang sama ortu lo aja kalo mau nginep jangan diem diem gini"
"Udah gua udah bilang.. udah ah mending kita pulang"
"Yaudah... yakin mau nginep dirumah gua?" tanya Regie memastikan
"..." Shasa berpikir keras, bagaimana kalau Regie melakukan hal yang tidak-tidak tapi ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa Regie tidak akan melakukan hal seperti itu
Saat dirumah Regie, Shasa sangat khawatir dan mendadak menjadi pendiam karena Regie bisa melakukan apapun dan kapanpun pada saat ini. Di malam itu yang Regie pikirkan hanyalah tidur karena sangat mengantuk, sedangkan Shasa setiap kali hampir tertidur dirinya selalu membuka matanya takut terjadi apa apa tetapi pada akhirnya dirinya tertidur.
Di pagi yang cerah Regie membangunkan Shasa untuk sarapan dan menawarkan untuk pulang.
"Iya habis ini gua pulang.. kenapa emang? gasuka ada gua disini?" ucap Shasa
"Bacot gua ewe juga nangis lu" ujar Regie dengan suara yang sangat pelan
"Anjing apaan sih mending gua pulang sekarang"
Shasa bergegas menghabiskan sarapannya dan mengambil handphonenya di kamar Regie lalu saat hendak keluar dari kamar, Regie masuk kedalam dan mengunci pintu kamarnya.
"Ngapain lo bangsat?" tegas Shasa
"Sha, kali ini aja" ucap Regie
Shasa gemetaran di sekujur tubuh dan perlahan lahan mundur menjauh dari Regie.
"Gua udah ga tahan Sha, nanti gua kasih uang berapa pun yang lo minta deh" ujar Regie
Shasa tidak menyangka bahwa temannya akan melakukan hal itu, Regie tidak segan segan mendorong Shasa jatuh ke kasur, Shasa benar benar tidak bisa melakukan apa apa karena masih tidak menyangka hal ini.
"Nanti gua kasih uang kok, mau berapa emang?" tanya Regie
Shasa mencoba berfikir agar Regie tidak bisa melakukan hal ini lalu dirinya mengatakan "Seratus juta!" seru Shasa, karena yang ada di pikirannya tidak mungkin bagi seorang pelajar memiliki uang sebanyak itu
"Oke deal" ucap Regie lalu membuka celana Shasa
"Bentar anjing.. lo ada ga seratus juta?!" tanya Shasa