BAB 2

1K 43 0
                                    

16 tahun berlalu, kini kelima anak itu sudah memasuki kelas 11 di Kreasi Hight School, dimana sekolah tersebut adalah termasuk 5 besar sekolah terbaik. Pagi hari telah tiba kini kelima anak itu sedang bersiap untuk pergi sekolah. Keributan terjadi di rumah megah pak fathir

"GIBRANNN, BALIKIN KAOS KAKI GUWEEE." Teriak adara sambil mengejar gibran

"lu mau sini ambil, hahahahaha."ucap gibran sambil membawa kaos kaki adara

"Papa lihat gibrann,masak pagi-pagi gangguin adara."ucap adara sambil mengadu kepada pak fathir

"Ayo anak-anak udah jam berapa ini, gibra kembaliin kaos kakinya adara, irshad ayo berhenti dulu itu alatnya, naura ayo turun sarapan, adara duduk, rasya ayo turun sini." Ucap pak fathir sambil mengelus dada

"Ayo anak-anak ini eyang sama bibi udah masak ayam goreng lohh." Ucap eyang sambil menaruh ayam goreng dimeja makan

Mendengar ada ayam goreng mereka langsung berlari karena takut kehabisan dan langsung duduk dikursinya masing-masing. Tapi, satu kursi masih kosong

"Ini rasya kemana kok belum turun?" Tanya pak fathir kepada anak-anaknya

"Tadi waktu naura mau turun naura udah panggil rasya kok pa. Katanya iya gitu." Jawab naura sambil membawa ayam goreng

Tak lama rasya turun dari tangga dan langsung duduk dikursinya. Tapi pak fathir melihat wajah rasya yang sedikit pucat tidak seperti biasanya

"Sya, wajah kamu kok pucat?" Tanya pak fathir sambil menyentuh dahi rasya

"Rasya gak papa kok pa, cuman kecapean aja kemarin pulangnya malam." Jawab rasya sambil meminum susu hangat yang sudah dibuatkan khusus dia

"Gak papa gimana ini badan kamu panas loh, hari ini istirahat aja ya dirumah gak usah ke sekoleh yaa." Ucap pak fathir sambil mengelap keringat di dahi rasya

"Rasya gak papa, hari ini ada kegiatan yang harus rasya siapin pa. Gak mungkin rasya main tinggal tanggung jawab gitu aja. Rasya disini ketua jadi harus bisa tanggung jawab papa gak udah khawatir. Udah ya rasya pamit dulu nanti rasya sarapannya disekolah." Ucap rasya sambil menyalimi pak fathir dan eyang

"Bii, tolong siapin bekal untuk rasya ya." Pinta eyang kepada bibi

"Anak-anak nanti kasihkan bekalnya ke rasya ya. Udah sekarang kalian makan terus berangkat." Lanjut eyang kepada mereka berempat

"Iya eyang." Ucap mereka secara bersama

Pak fathir, eyang, naura, irshad, gibran, dan adara menikmati sarapannya tak sesekali keempatnya merebutkan ayam goreng. Setelah selesai mereka berpamitan kepada eyang dan pak fathir

💙

Kini mereka berempat langsung memasuki kelasnya masing-masing. Disini irshad dan adara satu kelas dan gibran, naura, dan rasya satu kelas. Saat naura dan gibran masuk kedalam kelas ternyata tidak ada rasya hanya ada tasnya aja yang terdapat dibangkunya. Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi dan rasya belum kembali ke dalam kelas

"Haduh, ini si rasya kemana sih. Udah bel masuk belum juga balik." Ucap gibran dalam hati

Naura yang mendengarkan isi hati gibran hanya bisa menghela nafas sambil bertanya-tanya rasya ada dimana. Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu dan ternyata rasya masuk kedalam dan duduk oada bangkunya. Bisa naura lihat wajah rasya lebih pucat daripada tadi pagi.

Pelajaran berlangsung seperti biasa. Bu siva juga memberikan informasi bulan depan akan diadakan camping untuk kelas 11. Siswa-siswi yang mendengarkan itu langsung bersorak ria karena mereka akan melakukan camping. Naura sejak tadi terus melirik  kesebelah kiri karena rasya yang dari tadi memegang kepala. Bu siva memberikan tugas untuk mengerjakan
Matematika halaman 20-25

|| MAGIC 5 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang