BAB 16

558 41 6
                                    

{SKIP BERADA DIRUMAH SAKIT}

Fathir menghampiri dibagian resepsoinis untuk menanyakan mengenai ruangan rasya. Suster menjawab bahwa pasien atas nama rasya sedang berada di UGD untuk mendapatkan perawatan. Pak Fathir mengucapkan terima kasih, lalu berlari menuu ruangan UGD dengan diikuti oleh Gibran dan Irshad.

Saat baru sampai didepan pitu UGD bertepatan dengan dokter yang baru saa keluar dari ruangan Pak Fathir langsung saja menghampiri dokter tersebut

“Bagaimana dok keadaan anak saya ?” Tanya pak fathir

“Kondisi anak bapak alhamdulilah baik-baik saja, untung saja cepat dibawah kesini jadi cepat mendapatkan pertolongan” Ucap dokter tersebut

“Alhamdulillah” Ucap Ketiganya

“Lalu, saya kapan bisa menjenguk anak saya ya dok ?” Tanya pak fathir

“Setelah ini, anak bapak akan kami pindahkan e ruang rawat nanti bapak bisa menjenguknya kalau gitu saya permisi dulu ya pak.” Ucap dokter tersebut

Rasyapun dipindahkan kedalam ruang rawat inap VIP dan pak farhir menghubungi Naura perihal kondisi rasya. Pak Fathir meminta Naura untuk menenguk Rasya besok pagi karena haripun sudah mulai larut malam
Pak Fathir, gibran, dan irshad masuk kedalam ruang rawat rasya.

Bisa dilihat Oksigen yang menutupi sebagian waah kecilnya. Pak Fathir duduk dikursi kosong sebelah ranang rasya. Ia menggengam tangan rasya dengan berhati-hati karena takut melukai anaknya

“Harusnya papa tadi gak ngijinin kam keluar sya kalau bakal kayak gini” Ucap Pak fathir sambil mengelus rambut rasya

“Pa, Maafin kita ya karena kita gak neminin rasya tadi” Ucap gibran yang merasa bersalah

“Iya, pa. Harusnya kita nemenin rasya jadi dia gak pergi sendirian” Lanut Irshad sambil menunduk

“Jangan salahin diri kalian nak, ini murni kecelakaan jadi jangan salahkan diri sendiri ya” Ucap Pak Fathir menenangkan kedua anaknya

“Udah mending sekarang kalian istirahat aja ya. Ini papa pesen satu tempat tidur ukurannya juga besar. Kalian istirahat udah malem” lanut Pak Fathir

Irshad dan Gibranpun segera merebahkan dirinya diranjang dan menutup mata untuk beristirahat. Pak Fathirpun berjalan ke sofa untuk beristirahat juga. Suara adzan subuh berkumandang pak fathir membangunkan gibran dan irshad untuk melakukan sholat subuh berjamaah.

Setelah sholat subuh pak fathir duduk disebelah ranang rasya, sedangkan gibran dan irshad ingin melanutkan tidurnya karena masing mengantuk. Pak fathir menggenggam tangan rasya sambil mengelus rambutnya

“Sya, kamu kapan bangunnya. Papa disini sayang” ucap pak fathir

Tidaklama setelah mengatakan itu pak fathir merasakan tangan rasya bergerak kecil.

“Pa..paa” Ucap rasya dengan suara yang sangat pelan

“Iya nak, papa disini. Ada yang sakit ? papa panggil dokter ya” Ucap pak farhir

“Gak usah..., Rasya mau papa aja” Ucap rasya

“iya papa disini ya sama rasya” Ucap Pak Fathir dengan lembut

Rasya kembali memejamkan mata karena usapan yang diberikan pak fathir. Pak fathir merasa senang karena anaknya telah siuman. Pukul 8 pagi pak fathir membangunkan irshad dan gibran untuk mandi. Pak fathir mendapatkan kabar dari naura bahwa akan kerumah sakit nanti pukul 9

“paaa...”panggil rasya

“iya nak, kenapa ?” tanya pak fathir

“mau buka ini” tunjuk rasya pada masker oksigen yang terpasang diwajahnya

“papa panggil dokter dulu ya” ucap pak fathir

Pak fathirpun memanggil dokternya. Tak lama dari itu, dokter beserta perawatnya datang menghampiri rasya dan memeriksa kondisinya

“kondisi anak bapak sudah lumayan stabil pak, hanya saja jaitannya masih basah. Jadi jangan terlalu banyak gerak ya pak” ucap dokter tersebut

“baik dok terima kasih. Lalu, untuk masker oksigennya apa bisa dilepas ya dok ?” tanya pak fathir

“untuk oksigennya kami pakai dulu ya pak masih kami pantau sampai  nanti siang. Jika sudah memungkinkan akan kami ganti dengan nassal canula.” Jawab dokter tersebut

“terima kasih dok” ucap pak fathir

Setelah itu, dokternya pun pergi meninggalkan ruangan rasya. Pak fathir yang melihat rasya cemberut kepadanya rasanya ingin mencubit pipinya. Namun, rasya memilih untuk tidur lagi karena kesal dengan pak fathir. Pak fathir hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan rasya

Tok tok tok...

HALLOOO
Maaf yaa baru up sekarangg. Tapi tetep up kok walaupun jaranggg

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAA...🤗

|| MAGIC 5 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang