{Keesokan Harinya}
Pukul 04.00 pak fathir bergegas membangunkan anak-anaknya untuk sholat subuh. Setelah membangunkan, pak fathir langsung menuju musholla sambil menunggu ibu serta anak-anaknya
Setelah selesai sholat subuh mereka bersiap untuk pergi ke sekolah, pak fathir bersiap pergi ke kantor, dan eyang membantu bibi memasak. Selesai bersiap mereka turun kebawah dan menikmati sarapan. Lalu, berpamitan kepada pak fathir dan eyang
{Sampai disekolah}
Sesampainya mereka disekolah, terdapat pengumuman bahwa untuk hari ini jam pelajaran kosong diganti dengan mengumpulkan sumbangan kepada korban bencana alam. Mereka berlima mulai mengumpulkan sumbangan kepada orang-orang disekitarnya
Siang harinya mereka berlima berhasil mengumpulkan sebagian barang yang akan disumbangkan. mereka memutuskan untuk beristirahat di kantin, tak lama dari itu terdengar suara pengumuman yang ternyata sekolahnya hanya sampai siang hari. Setelah makanannya habis, mereka langsung bergegas menuju ke tempat parkir
Saat di tengah-tengah perjalanan mereka dihadang oleh enam pria yang bertubuh kekar. Rasya meminta Naura dan Adara untuk sembunyi di belakang pohon, sedangkan Gibran irshad dan Rasya melawan keenam pria tersebut. Irshad dan Gibran melawan tiga preman dengan menggunakan alat canggih buatan Irshad
Di tengah-tengah perkelahian Irshad dan Gibran kalah dengan ketiga preman tersebut. namun, dengan ide briliant dari irshad mereka berhasil mengalahkan preman itu. Sedangkan, Rasya melawan ketiga preman itu dengan kekuatan yang ia miliki, Rasya menjauh dari tempat itu. Namun, ada satu preman yang membawa gerobak es batu dan berhasil mengenai rasya
Tanpa disadari dari kejauhan Ratu kegelapan yang melihat kejadian itu merasa aneh karena Rasya melemah ketika terkena es batu. ia mulai merasa janggal dan akan menyelidiki lebih dalam lagi mengenai kelemahan Rasya. Irsyad yang melihat itu langsung membunyikan alatnya yang suaranya menyerupai sirine polisi preman-preman tersebut langsung lari menjauhi lokasi kejadian.
Naura mendekat ke arah Rasya dan mencoba untuk membangunkan. Irsyad memberikan selimut tebal kepada tubuh Rasya sedangkan di rumah Pak Fathir merasa cemas kepada anak-anaknya karena di luar hujan sangat lebat.
"Syaa, bangun dong." Ucap naura
"Guys bawa kepinggir dulu yuk, ini hujannya lebat banget." Ucap gibran memberikan inisiatif
Mereka meneduh dibawah pohon yang ukurannya cukup besar. Kepala rasya diletakkan di paha naura dan adara membenarkan selimut rasya. Setelah itu, mereka mencoba membangunkan rasya. Usaha mereka berhasil karena rasya sudah sadar
"Alhamdulillah, akhirnya sadar juga lo sya." Ucap irshad
"Dingin." Ucap rasya dengan lirih
"Iya sabar ya, gue bantu angetin tangan lu." Ucap naura sambil meraih tangan rasya
"Aduh, berasa nyamuk ni." Ucap adara
"Eh, lu liat gak sih disini masih ada orang kok malah mesra-mesraan gini dah." Ucap gibran
"Berisik lu pada." Ucap irshad yang sudah mulai kesal
"Eh lu pada ya, orang rasya lagi kedinginan ya gue bantu dong." Ucap naura sambil meniup tangan rasya
Setengah jam kemudian, hujan sudah mulai sedikit reda. Rasya digonceng oleh gibran karena masih tidak kuat untuk menyetir. Sesampainya dirumah mereka mengetuk pintu karena baju yang dikenakan basah semua
"Assalamualaikum, eyang papa." Ucap mereka
"Waalaikumsalam, astaghfirullah kalian habis ngapain ?" Tanya eyang
KAMU SEDANG MEMBACA
|| MAGIC 5 ||
General FictionMenceritakan ke lima anak yang ditemukan oleh papa fathir di tempat yang berbeda. Papa Fathir sendiri adalah seorang laki-laki yang ditinggalkan oleh istiranya dikarenakan kecelakaan saat menuju ke kantor papa fathir. Papa fathir mengetahui bahwa ke...