BAB 15

1K 47 16
                                    

{SKIP DIKELAS}

“oke anak-anak ibu bagi kelompok yaitu 1 kelompok berisikan 2 orang.” Ucap miss silvi

“Kelompoknya bebaskan bu ya ?” tanya kevin

“Enak aja, ibu yang tentuin. Gibran sama lisa, naura sama kevin, dan rasya sama queen...” Ucap miss silvi

“Yess, akhirnya bisa satu kelompok sama rasya.” Ucap queen dalam hati

“kalian kerjakan buku IPA halaman 29-45!” Ucap Miss silvi

Setelah memberikan kabar seperti itu miss silvi pergi meninggalkan kelas karena setelah ini terdapat rapat untuk para guru. Kevinpun beranjak dari bangkunya dan menghampiri naura

“Nau, entar belajar dirumah siapa ?” tanya kevin

“Dirumah kita aja, supaya jadi satu.” Saut gibran karena mendengar pertanyaan kevin

“sya, tapi gue gak tau mana rumah lo.” Ucap queen

“sama gue nanti.” Ucap rasya singkat

“emang lo gak papa nunggu gue ke rumah dulu buat ambil baju ?” tanya queen

“heem.” Jawab rasya dengan dehaman

“isss, rasya ngapain sih pakai segala nemenin queen. Auah bete gue lama-lama.” Ucap naura dalam hati sambil menunjukan ekspresi yang tidak suka

Tak lama terdengar pengumuman bahwa hari ini sekolah dipulangkan lebih cepat karena guru-guru sedang ada rapat. Akhirnya mereka memutuskan untuk kerja kelompoknya pukul 13.30. anak-anak mulai meninggalkan kelas dan menuju parkiran, saat bertemu saudara-saudaranya rasya mengtakan bahwa ia akan mengantarkan queen terlebih dahulu.

{Rumah Queen}

“duduk dulu sya.” Ucap queen

“iya, makasih” ucap rasya sambil dududk di kursi depan rumah queen
Di dalam rumah

queen langsung berganti pakaian dan membawa buku yang diperlukan. Queen merencanakan hal buruk terhadap rasya nanti saat di perjalanan. Ia tersenyum licik sembari berjalan keluar

“yuk, sya. Maaf ya lama.” Ucap queen

“Gak papa.” Ucap rasya

Mereka bergegas menaiki sepeda motor masing-masing untuk menuju ke rumah rasya. Ditengah perjalanan, queen melihat terdapat gerobak es, ia meniup asap hitam dan mengarahkan pada rasya.

Rasya yang melihat gerobak es itu menuju kearahnya, tidak sempat menghindar dan terkena dirinya. Ia merasakan sakit pada tubuhnya, queen yang melihat itu tersenhyum licik dan batu menghampiri rasya

“sya, lo gak papa sya?” tanya queen
Rasya diam tidak menjawab, karena sungguh tubuhnya terasa lemas dan sakit. Queen langsung membantu rasya dan pura-pura khawatir

“astaga tangan lo dingin banget sya, sini.” Ucap queen sambil menghangatkan tangan rasya

“sya lu masih kuat gak buat naik motor ?” tanya queen

“masih, udah yuk sekarang kita langsung aja. Kasihan yang lain.” Ucap rasya yang sudah merasa sedikit lebih baik

“yaudah sini gue bantu.” Ucap queen sambil membantu rasya

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju pak fathir. Sesampainya dirumah ternyata yang lain sudah berkumpul diruang tengah. Rasya menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian, ia menggunakan hoodie dan celana panjang karena diluar sedang turun hujan.

Setelah itu, ia keluar dan bergabung kepada teman-teman. Naura meminta bibi untuk mengecilkan suhu AC
Pukul 19.00 mereka baru selesai mengerjakan tugas kelompoknya. Mereka berpamitan kepada pak fathir dan eyang retno.

Rasya berniat mengantarkan queen karena sudah malam. Setelah sampai, rasya langsung berpamitan kepada queen. Ditengah perjalanan terdapat beberapa preman yang menghadang rasya

Rasya yang merasa kesal akhirnya berbicara kepada preman tersebut. Siapa sangka ternyata queen mengikuti dan menghasut salah satu preman tersebut.

“Mau apa kalian om ?” tanya rasya sambil turun dari motornya

“heh bocah, serahin barang dan motor kalian ke kita.” Ucap salah satu preman tersebut

“kerja om mangkannya, jangan jadi copet om.” Ucap rasya

“banyak omong banget nih bocah ingusan. Serangg aja kelamaan.” Ucap preman tersebut

Keenam preman tersebut menyerang rasya. Rasya sama sekali tidak merasa kewalahan saat melawan preman tersebut. Queen yang melihat dari jauh merasa marah dan meniup asap hitam untu menyerang rasya menggunakan benda tajam

Ternyata salah stau dari preman tersebut membawa benda tajam yaitu pisau, rasya yang lengahpun terkena pisau di bagian perutnya. Preman-preman terbut merasa takut karena perut rasya mengeluarkan darah yang begitu banyak

Mereka meninggalakan rasya begitu saja ditempat tersebut. Ratu kegelapan alias queenpun yang melihat itu merasa senang karena berhasil mencelakai rasya. Tak lama kemudian terdapat beberapa warga yang lewat dan melihat rasya tergeletak tak sadarkan diri.

Orang tersebut menelfon ambulans. Selang beberapa menit akhitnya ambulans tersebut sampai dan langsung membawa rasya ke rumah sakit bintang sejahtera, serta salah satu petugas tersebut mencoba menghubungi salah satu keluarga

{DIRUMAH PAK FATHIR}

Saat mereka sedang kumpul bersama diruang keluarga tidak lama foto rasya yang berada disitu terjatuh. Mereka semua sontak melihat kearah tersebut. Eyang dan pak fathir merasakan perasaan yang tidak enak.

Bibi membereskan serpihan kaca tersebut. Tak lama dari itu, handphone pak fathur berbunyi dan tertera nomor tidak dikenal

“hallo, mohon maaf apakah benar ini dengan keluarga rasya ?” tanya petugas

“iya, benar saya papanya. Mohon maaf ini dengan siapa ya dan dimana anak saya ?” tanya pak fathir

“Anak bapak berada di rumah sakit bintang sejahtera pak dan pasien mengalami luka tusuk diperutnya. Saya harap bapak bisa segera kemari.” Ucap petugas tersebut

“baik saya akan segera kesana, terima kasih tas informasinya.” Ucap pak fathir sambil menutup panggilan tersebut

“anak-anak rasya sekarang ada di rumah sakit. Gibran sama irshad ikut papa, naura sama adara dirumah dulu yan sayang jaga eyang.” Ucap pak fathir

“iya pa.” Ucap naura dan adara secara bersama

Haii, maaf banget baru up sekarang

Maaf ya kalau nanti bakal jarang up soalnya lagi ada magang jugaa...

Makasihh

|| MAGIC 5 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang