Keempatnya memiliki rencana untuk membuat ban mobil pak tama menjadi kempes agar dokter salma bisa diantar pulang oleh pak fathir
"Guys, gue punya rencana." Ucap adara
"Apaan tuh." Ucap ketiganya dengan kompak
"Gimana kalau kita kempesin ban mobilnya pak tama ?" Ucap adara
"Gas lah." Ucap gibran
Gibran dan irshad mulai membuka penutup ban mobilnya pak tama. Saat sudah selesai mereka kembali kedalam dan pura-pura tidak tau. Eyang mengajak dokter salma dan pak tama untuk makan malam bersama
"Nak salma sama nak tama ikut makan malam aja ya disini." Ucap eyang
"Gak usah eyang, kita ngerepotin nanti." Ucap dokter salma
"Udah gak papa, makan sini aja. Bibi juga udah masak banyak itu." Ucap pak fathir
"Iya gak papa, bu dokter cantik makan aja disini." Ucap naura
Akhirnya dokter salma dan pak tama ikut dalam makan malam keluarga pak fathir. Bibi menyiapkan bubur dan teh hangat untuk makan malam rasya. Setelah selesai, bibi menghantarkan ke kamar rasya
"Bi, rasyanya udah makan buburnya ?" Tanya pak fathir
"Tadi saya ke atas, kata den rasya nanti dimakan gitu pak." Jawab bibi
"Ya udah bi, makasih ya." Ucap pak fathir
"Bu aku ke atas dulu ya lihat rasya." Lanjut pak fathir
"Mas, aku ikut ke atas boleh ? Mau kasih obat ke rasya." Tanya dokter salma
"Boleh." Ucap pak fathir
Setelah itu, pak fathir dan dokter salma naik ke kamar rasya. Saat membuka pintu kamar rasya ternyata bubur yang dibuat oleh bibi masih utuh.
"Sya bangun dulu yuk, makan buburnya." Ucap pak fathir
"Iya pa, nanti rasya makan." Ucap rasya dengan lirih
Pak fathir mendudukan dirinya di sebelah rasya dan membangunkan rasya secara perlahan. Lalu, memposisikan badan rasya untui bersadar di badannya. Dokter salma membantu pak fathir untuk menyuapi rasya
Rasya dengan terpaksa membuka mulut saat sendok bubur terdapat didepannya. Pak fathir tersenyum melihat itu, karena ada yang membantu merawat anaknya. Tanpa mereka tau, ada keempat anak yang mengintip dari celah pintu kamar rasya
"Aaaa sosweet banget." Ucap adara
"Hustt, dar. Jangan kenceng-kenceng." Ucap irshad
"Hehehe ya maap, habisnya gue seneng lihatnya." Ucap adara
"Udahlah kita jangan disini yang ada nanti keganggu." Ucap naura
Mereka berempat pun pergi menuju kamar masing-masing. Sedangkan, di ruang tamu pak tama sedang memikirkan cara untuk mengetahui kekuatan ketiga anak tersebut
"Gimana cara gue bisa tau kekuatan ketiganya ya ?" Monolog pak tama
"Apaan tu ya." Ucap pak tama dengan heran karena melihat sebuah robot
"Eh roby mau kemana, haduu roby." Ucap irshad yang datang tiba-tiba
"Eh roby barusan dibenerin juga, udah tau buatnya susah malah main keluar aja." Lanjut irshad
"Apa ya kekuatan anak itu ?" Ucap pak tama dengan heran
"Jangan-jangan anak itu kekuatannya bisa bikin sesuatu." Tebak pak tama
Pak tama yakin bahwa kekuatan yang dimilki irshad adalah membuat sebuah alat. Kembali ke kamar rasya, didalam pada suapan ke 6 rasya sudah meminta berhenti kepada dokter salma
KAMU SEDANG MEMBACA
|| MAGIC 5 ||
General FictionMenceritakan ke lima anak yang ditemukan oleh papa fathir di tempat yang berbeda. Papa Fathir sendiri adalah seorang laki-laki yang ditinggalkan oleh istiranya dikarenakan kecelakaan saat menuju ke kantor papa fathir. Papa fathir mengetahui bahwa ke...