{Keesokan harinya}
Matahari sudah muncul dilangit, pak fathir membangunkan anak-anaknya untuk sholat subuh berjamaah. Setalah mereka sholat subuh, gibran dan irshad mulai sarapan dengan makanan yang dibelikan oleh pak fathir. Bertepatan dengan adara dan naura yang datang dan ikut bergabung dengan keduanya
Setelah itu, mereka berpamitan kepada pak fathir dan mulai berangkat. Setelah, keempatnya berangkat pak fathir juga membersihkan diri dan membereskan barang rasya yang akan dibawa pulang nanti siang. Pak fathir memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum rasya bangun
Selesai sarapan, tak lama kemudian seorang suster datang dan membawa makanan serta obat. Pas fathir mengucapkan terima kasih dan membangunkan rasya secara perlahan
"Sya, bangun dulu nak." Ucap pak fathur dengan halus
"5 menit lagi pa." Ucap rasya
"Bangun dulu yok bentar aja, nanti habis makan tidur lagi gak papa." Uca0 pak fathir
Akhirnya rasya bangun dan mulai makan dengan disuapi oleh pak fathir. Pada suapan ke 6 rasya sudah meminta untuk berhenti. Akhirnya pak fathir memberikan obat yang akan diminum oleh rasya. Setelah itu, pak fathir membiarkan rasya tidur kembali karena masih mengantuk dan karena efek obat
{Disekolah}
Geng the beast mulai mengganggu keempatnya yang sedang duduk dikantin dengan tenang. Mereka memikirkan ide untuk menjahili keempatnya, mereka berencana untuk menyiram keempatnya dengan air yang bau
"Guys, dalam hitungan ke tiga kita guyur ya mereka nanti." Ucap jenny
"Hahahaha, sukurin basah nanti kalian." Ucap kevin dalam hati
Naura yang mendengarkan itu mengkode teman-temannya untuk berdiri dalam hitungan ke tiga dan meminta gibran untuk menghentikan waktu melalui chat grup yang mereka punya
"Siap guys, 1 2 3." Hitung naura
Keempatnya berdiri dan gibran mulai menghentikan geng the beast. Mereka menggunakan kesempatan untuk mengerjai balik dengan cara mengarahkan ember tersebut kepada mereka dan pergi meninggalkan bertepatan dengan gibran yang menormalkan kembali. Pada akhirnya, geng the beast basah dan bau yang tidak sedap
"Iss kok bisa sih mereka lolos." Ucap lisa dengan kesal
"Kan jadi bau gini." Ucap vio
"Lu sih jen, lama ngitungnya." Ucap kevin
"Kok gue sih, kan gue juga gak tau." Ucap jenny
"Udah-udah mending sekarang kita ganti aja, gak kuat gue sama baunya." Ucap noah
Mereka pergi meninggalkan taman dan mulai ganti baju, sedangakan keempatnya kembali ke kelas masing-masing. Gibran mendapatkan pesan dari pak fathir untuk nanti langsung pulang saja karena rasya pulang siang hari
{Skip Siang Hari}
"Yuk, sya. Pakai kursi roda aja ya." Ucap pak fathir
"Gak usah, pa. Rasya kuat kok jalan." Ucap rasya menenangkan pak fathir
"Yaudah, sini papa bantu." Ucap pak fathir
Saat hendak turun dari ranjang, terlihat dokter salma masuk dan menghampiri rasya
"Rasya, inget ya. Jangan terlalu kecapean dulu." Ucap dokter salma
"Iya dok." Ucap rasya
"Mas, kalau rasya ada apa-apa bisa telfon aja." Lanjut dokter salma
Mereka bertiga keluar dari ruangan dan dokter salma mengantarkan sampai ke lobby depan. Pak fathir mengambil mobilnya supaya rasya berjalan tidak terlalu jauh. Dokter salma menemani rasya. Saat pak fathir sudah tiba dokter salma berpamitan kepada keduanya, pak fathur membenarkan posisi rasya supaya terasa nyaman
"Kamu tidur aja sya, nanti kalau udah sampai papa bangunin." Ucap pak fathir
Mendengarkan hal itu, rasya pun mulai tertidur. Ditengah perjalanan, terdapat asap hitam yang menutupi kaca depan yang mengakibatkan penglihatan pak fathir tidak jelas. Pak fathir berusaha menepikan mobilnya untuk keselamatan dirinya dan juga rasya. Akhirnya pak fathir membaca ayat kursi dengan perlahan asap hitam itu menghilang
Sesampainya di rumah, pak fathir menggendong rasya menuju kamar dan meminta pak tejo membawakan barang-barang yang ada dimobil. Sesampainya dikamar rasya pak fatgir meletakkan rasya secara perlahan dan meninggalkan kamar rasya untuk melanjutkan pekerjaannya
Sedangkan, disekolah keempatnya nampak semangat sekali untuk pulang kerumah. Mereka langsung mengemasi barang-barangnya dan mulai menuju ke tempat parkir. Saat diperjalanan mereka dihalangi oleh asap hitam. Mereka menghentikan kendaraan dan bergandengan tangan lalu, membaca ayat kursi. Tak lama dari itu, perlahan asap hitam itu menghilang dan mereka melanjutkan perjalanannya
Pada akhirnya mereka sampai dirumah dan langsung menuju ke kamar masing-masing itu membersihkan diri dan beristirahat. Gibran berinisiatif utuk ke kamar rasya karena ingin melihat saja. Ternyata rasya sudah bangun dan duduk sambil bersandar. Gibran melihat rasya melamun pun, mulai menghampiri
"Sya." Panggil gibran
"Eh, gib. Kenapa?" Tanya rasya
"Lu yang kenapa, gue lihat ngelamun." Ucap gibran
"Gue kepikiran sesuatu." Ucap rasya sambil menghela nafas
"Ceritalah sama gue, siapa tau gue bisa bantu." Ucap gibran
"Jadi, kemarin gue mimpi denger suara gitu. Tapi, gak ada orangnya cuman ada asap hitam aja. Dia bilang bakal ambil kekuatan kita." Jelas rasya
"Eh, gue sama yang lain juga tadi diganggu sama asap hitam. Tapi, gue gak tau darimana itu." Ucap gibran
"Sebaiknya mulai sekarang kita harus hati-hati gib." Ucap rasya sambil memijat keningnya
"Udah sekarang lo istirahat aja, barusan pulang juga." Ucap gibran
Gibranpun meninggalkan rasya untuk beristirahat. Ia pun juga istirahat dikamarnya sebelum mengerjakan tugas
Haii, oh iya. Untuk beberapa kekuatan yang baru gak aku munculin ya. Jadi, gak semua. Tapi, bakalan muncul dipertengahan.
Maaf banget baru bisa up sekarang..
Jangan lupa vote ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
|| MAGIC 5 ||
General FictionMenceritakan ke lima anak yang ditemukan oleh papa fathir di tempat yang berbeda. Papa Fathir sendiri adalah seorang laki-laki yang ditinggalkan oleh istiranya dikarenakan kecelakaan saat menuju ke kantor papa fathir. Papa fathir mengetahui bahwa ke...